8 Jawaban Ngehe Buatmu yang Sering Ditanya, “Kok Mau Bertahan dengan Gaji yang Bikin Elus Dada?”

Bertahan dengan gaji pas-pasan

“Ngapain sih kamu masih aja betah kerja di sana? Lembur melulu, gaji nggak seberapa. Pindah aja sih?!”

Advertisement

Sewajarnya pekerjaan memang seharusnya ada peningkatan. Kalau jabatan nggak meningkat, seenggaknya pendapatan yang meningkat. Tapi kebetulan di sini kamu kurang beruntung. Sudah lama bekerja, tapi jabatan maupun gajimu masih segitu saja. Teman lain sudah mulai nyicil mobil, kamu masih engap-engapan bayar kosan. Orang lain pun heran kenapa kamu masih bertahan?

Kalau menuruti isi hati sih rasanya ingin menjawab: “Hidup-hidupku, yang kerja aku, yang gajian aku, kenapa kamu yang ribut?”. Hipwee tahu kok gimana nyeseknya diberi pertanyaan yang mengganggu pikiran dan mengusik harga diri semacam itu. Tapi menjawab begitu hanya akan memecah belah hubungan. Jadi biar pertemananmu terselamatkan sekaligus emosimu bisa diredakan, tetap santai, dan pakai salah satu dari alternatif ini. Yuk, mulai!

1. “Kalau cabut sekarang, cicilan siapa yang bayar?”

cicilan gak bisa didustakan

Cicilan nggak bisa didustakan via m.harianindo.com

Menuruti kata hati, ya siapa juga yang tidak mau gaji tinggi? Tapi semua orang pasti paham bahwa mencari pekerjaan tak semudah mencari baju di pusat perbelanjaan. Percuma juga ‘kan resign sekarang kalau kamu belum punya sumber penghasilan baru? Memangnya cicilan-cicilan itu bisa lunas dengan sendirinya. ‘Kan cicilan tidak bisa dihapus dengan saling memaafkan saat lebaran, harus tetap dibayar.

Advertisement

2. “Paling nggak di kantorku ada makan siang gratis sih. Mayan-lah untuk perbaikan gizi.”

Sudah gratis, ada teman makan pula

Sudah gratis, ada teman makan pula via dailyfoodtoeat.wordpress.com

Gaji boleh kecil. Tapi setidaknya gizimu terjamin dengan menu makan siang kantor yang selalu lengkap karbohidrat, sayur, dan lauk-pauk. Perkara jatah makan siang dari kantor ini memberimu banyak keuntungan. Pertama, jelas kamu nggak perlu keluar duit lagi untuk membeli. Kedua, bagi anak kos yang terbiasa makan sendiri, makan bersama teman-teman sekantor pasti lebih asyik ‘kan? Yah, meski receh, setidaknya kamu punya alasan, gitu saja~

3. “Ah kamu nanya mulu. Giliran ditanya kapan mau jadi pacarku nggak dijawab. Hehe~”

kamu kapan mau jadi pacarku?

Kapan mau jadi pacarku? via www.thelovedestination.com

Ya, ya, Hipwee tahu kok, sakit rasanya diingatkan bahwa kerjamu tak dibayar dengan sepadan. Kerja mati-matian, tapi gaji cuma cukup untuk makan. Karena itu, kamu tak perlu membicarakannya lebih jauh lagi. Bila ada yang mulai bertanya-tanya, alihkan perhatiannya dengan melontarkan pertanyaan lain yang sulit dijawab seperti “Mau jadi pacarku nggak?”. Dijamin dia akan terdiam, berpikir, kemudian meninggalkanmu sendirian. Dan hidupmu kembali tenang.

4. “Ngapain nyari gaji tinggi? Toh nggak ada pacar yang mesti dibahagiain ini.”

percuma gaji tinggi, tapi masih sendiri ehehe

Percuma juga gaji tinggi kalau masih sendiri via uk.askmen.com

Iya sih, jawaban ini terkesan ‘ngenes’ dan menyedihkan khusus untuk para jomblo. Tapi yang penting masuk akal ‘kan? Kalau kamu sudah punya pasangan, sudah punya orientasi ke depan, wajar kalau kamu kerja gila-gilaan dengan mengharapkan gaji yang besar. Bagaimanapun ‘kan biaya resepsi itu mahal. Tapi kalau jomblo dan ‘selow’ seperti dirimu, apa yang harus dikejar bila kebutuhan sudah terpenuhi semua? Intinya adalah, kamu merasa masih berkecukupan meski gajimu tak sebesar teman-teman. Tapi karena menjelaskan ini ribet, ya sudah, cari yang gampang saja lah.

Advertisement

5. “Gaji dari kantor boleh kecil, tapi yang penting aku nggak miskin.”

Gaji kecil, ternyata tabungan dollar

Gaji boleh kecil, tapi tabungan Dollar via www.tumblr.com

Terkadang orang terlalu gampang mengambil kesimpulan. Hanya karena kantormu kecil dan nggak terkenal, gajimu yang nggak cukup untuk travelling sebulan sekali, langsung saja kamu dianggap tak mampu alias miskin. Hei hei, itu belum tentu. Mereka ‘kan nggak tahu kamu punya sampingan sana-sini, mulai dari jadi freelance sampai mengelola online shop. Kalau itu dijumlah, mungkin penghasilanmu nggak kalah besar. Jadi ya ‘woles’ saja~

6. “Cita-cita terbesarku emang cuma bisa makan 3x sehari sih.”

Bisa makan dengan layak juga udah seneng kok

Bisa makan dengan layak juga udah seneng kok via ulinulin.com

Persoalan kaya miskin adalah hal yang relatif, pastinya kamu sudah tahu hal ini ya? Dia yang punya gaji kecil belum tentu merasa miskin, dan dia yang gajinya gede masih banyak juga yang merasa miskin. Tapi menjawab secara blak-blakan begini mungkin akan bikin kamu dimusuhi. Karena itu, jawab saja dengan kalimat yang damai dan terkesan rendah diri. Bahagiamu nggak muluk-muluk kok, nggak perlu pergi ke Eropa sebulan sekali. Yang penting bisa makan sehari tiga kali.

7. “Kebetulan gue nggak butuh duit sih, cuma butuh kegiatan.”

uang bukan segalanya, katanya

Katanya sih uang bukan segalanya via kendrakaykaykamera.deviantart.com

Tapi jika sesekali ingin menjadi orang yang menyebalkan, bolehlah kamu pakai jawaban yang agak sombong ini. Biar orang sadar bahwa nggak semuanya bisa dihargai dengan uang. Bila ada hal-hal yang tetap bisa kamu ambil meskipun gajimu nggak seberapa, ya walau kadang kamu galau juga sih mikirin gaji yang masih segini sementara biaya kebutuhan hidup melambung tinggi.

8. “Semua ini karena cinta. Dan katanya cinta nggak pernah salah, mas.”

jawab dengan lantang seperti Joy bernyanyi

Jawab dengan lantang seperti Joy bernyanyi via cyberspaceandtime.com

Bila semua jawaban di atas sudah nggak mempan lagi, saatnya memakai jawaban yang paling jitu dan purna. Yes, yes, jawab saja seperti lagu Joy Tobing.

“Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini
Bukan karna kuat dan hebatku
Semua karena cinta, semua karena cinta…
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih cinta…”

Tak usah takut dibantai atau diajukan pertanyaan lanjutan, karena cinta nggak pernah salah. Cinta memang gila, dan sejauh ini orang gila nggak bisa dikenai pasal-pasal hukuman ‘kan?

Mungkin dalam hati kecilmu, kamu pun bertanya-tanya kenapa masih tahan dengan gaji pas-pasan. Namun lagi-lagi kamu terpentok realita, bahwa nyari kerja nggak semudah orang-orang itu bertanya. Meski sudah menerapkan berbagai trik dan tips menyusun CV hingga wawancara, nyatanya kamu masih gagal juga. Ya, tapi orang lain nggak perlu tahu soal ini. ‘Selow’ saja kalau ditanya kenapa kamu masih tahan dengan gaji yang pas-pasan, sambil diam-diam mencari jalan keluar.

Tetap semangat ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE