10 Cara Belajar Tidak Peduli Omongan Orang. Karena Hidupmu Bukan Mereka yang Menentukan

Cara tidak peduli omongan orang

Menjadi orang yang super sensitif bisa membawa siksaan tersendiri untukmu. Setiap langkah yang kamu ambil, kamu selalu dihantui pertanyaan:

Apa kata orang tentang ini?

Duh, aku nyakitin orang nggak ya?

Terlalu mengambil hati apa kata orang, selain membuatmu tertekan, juga akan membuat hidupmu tidak berkembang. Mengabaikan apa yang orang lain pikirkan memang tidak mudah.

Tapi kan ini hidupmu. Kamu yang paling tahu apa yang terbaik dan harus diperjuangkan dalam kisahmu. Agar tidak lagi tertahan karena pikiran soal omongan orang, cara-cara ini bisa kamu terapkan.

1. Kamu tidak bisa menyenangkan semua orang. Akui dan terima saja kalau ada yang menyematkan pendapat tanpa pikir panjang

Banyak orang yang judging tanpa berpikir panjang | Photo by Elice Moore via unsplash.com

“Ih, roknya pendek banget. Pasti cewek nggak bener!”

Tidak perlu kamu ingkari, bahwa kebiasaan judging memang sudah menjadi ciri khas manusia. Banyak memang yang mengatakan bahwa dirinya bukan seseorang yang suka menjudge orang lain. Banyak pula yang mengatakan bahwa prinsip hidupnya adalah don’t judge book by its cover.

Hanya saja, ada orang-orang yang hanya menyimpan penilaiannya untuk diri sendiri, dan ada yang mengumbarnya kepada orang lain. Termasuk dirimu. Kamu tidak perlu terlalu memikirkan penilaian mereka yang tidak begitu mengenalmu. Naluriah dan wajar sekali jika ada orang yang secara instan menilaimu. Tak perlu mempersulit hidup karena itu.

2. Apa kamu selalu merasa spesial dan diperhatikan banyak orang? Well, ada baiknya berhenti berpikir begitu

Dunia itu lebih luas dari pikiran-pikiran yang menghantuimu | Photo by Anya Osintsova via unsplash.com

Sebagai orang yang over-sensitif, kamu sulit memahami bahwa sebenarnya orang terlalu sibuk untuk mengingatmu. Pada saat itu, mungkin saja mereka menatapmu dan menilaimu ini itu. Tapi dalam waktu lima menit setelah kamu pergi, mereka juga akan melupakannnya.

Jadi, mulai hari ini, berhentilah berpikir bahwa kamu begitu spesial, sehingga ke manapun kamu melangkah, orang-orang selalu memperhatikanmu.

Tanamkan dalam pikiranmu, bahwa orang terlalu sibuk untuk memperhatikanmu dan mengingat-ingat kesalahanmu. Masih banyak hal-hal di luar sana yang menyita perhatian orang dibandingkan, misalnya, baju yang kamu pakai.

Baca konten menarik seputar gaya hidup: Rumus Realistis Memulai Slow Living, Gaya Hidup Lambat di Zaman Serba Cepat

3. Ingat tidak semua hal di dunia ini bisa berada dalam kontrolmu. Termasuk bagaimana orang menilaimu

Pandangan orang lain terhadap dirimu akan berbeda-beda dan mungkin tidak kamu harapkan | Photo by Caroline Veronez via unsplash.com

Di dunia ini, ada hal-hal yang meski sekuat apapun kamu mengusahakannya, terkadang hasilnya tidak sesuai yang kamu inginkan. Banyak hal-hal yang berada di luar kontrolmu, sehingga memikirkannya terlalu dalam hanya akan sia-sia. Bagaimana seseorang menilaimu adalah salah satunya. Itu sudah termasuk hal-hal yang tidak bisa kamu kontrol.

Kamu manusia biasa, kamu tidak bisa mengatur dunia menjadi sebagaimana keinginanmu. Dan ingatlah, bahwa apapun yang kamu lakukan, apakah kamu orang lain membencimu atau tidak, apakah kamu berhasil membuat orang lain senang atau tidak, dunia akan terus berputar dan begitulah seterusnya.

4. Tanyakan pada dirimu sendiri. Apa hal terburuk yang akan terjadi bila seseorang tidak menyukaimu? Lalu sadari, bahwa kamu memang tidak bisa membahagiakan semua orang

kamu tidak bisa menyenangkan semua orang

kamu tidak bisa menyenangkan semua orang via chatterbusy.blogspot.co.id

Sebagai orang yang sensitif, kamu selalu punya kecenderungan untuk membahagiakan semua orang di dunia. Khawatir orang akan membencimu adalah hal yang biasa. Tapi bila kamu merasakan hal ini, coba tanyakan pada dirimu sendiri, jika orang itu membencimu hal terburuk apakah yang akan terjadi? Dijauhi adalah hal yang paling mungkin terjadi. Tapi bukankah kamu selalu bisa mencari teman yang baru? Bagaimanapun caranya, sekeras apapun kamu berusaha, kamu tidak akan bisa membahagiakan semua orang. Seperti kamu yang sering merasa kecewa pada sebuah keputusan, seperti itulah harusnya kamu memandang semua orang. Kecewa adalah hal biasa.

5. Mulai sekarang, berikan waktumu untuk orang-orang yang memang layak untuk itu. Mereka yang hanya memberi cibiran pada apa yang kamu lakukan, sudah saatnya kamu tinggalkan

Berikan waktu dan perhatianmu hanya pada mereka yang layak | Photo by Priscilla Du Preez via unsplash.com

Karena kamu tidak bisa membahagiakan semua orang, berhentilah menghabiskan waktu untuk orang-orang yang tidak layak mendapatkannya. Ada orang-orang yang selalu berada di dekatmu, mengingatkanmu saat kamu salah, dan mendukungmu saat kamu ingin meraih mimpimu. Tapi ada juga orang-orang yang, entah apapun yang kamu lakukan, semuanya akan berujung pada cibiran.

Semakin dewasa, kamu harus semakin bisa memilah orang-orang yang layak untuk kamu pertahankan dan mana yang tidak layak untuk kamu pertahankan. Orang-orang yang tak layak itu, sudah saatnya kamu abaikan.

6. Menolak sesuatu tidak akan membuatmu menjadi orang jahat. Katakan tidak, bila memang harus mengatakan tidak

Beranilah bilang tidak | Photo by Jonas Svidras via unsplash.com

Mengatakan tidak, tidak akan membuatmu otomatis menjadi orang jahat atau orang yang tidak pedulian. Justru kamu harus bisa menentukan kapan kamu harus bilang ya dan kapan harus tidak. Agar kamu tidak terombang-ambing oleh keadaan dan dimanfaatkan oleh kepentingan orang.

Bila kamu ingin mengabaikan apa yang orang pikirkan, pertama-tama, cobalah berkata tidak bila kamu memang tidak ingin/tidak mau/tidak bisa.

7. Supaya kamu terhindar dari rasa bersalah yang bisa membebani pikiran, jujur dan ketulusan juga perlu kamu pertahankan

tetap ramah

tetap ramah via wifflegif.com

Meskipun begitu, menjadi orang baik dan menjaga nilai-nilai kebenaran tetaplah perlu. Jika kamu berbohong, atau menyampaikan informasi yang tidak benar, tidak heran jika kamu akan dihantui rasa bersalah yang berkepanjangan.

Saat kamu bersikap buruk kepada orang, kamu akan dihantui penyesalan yang besar. Karena itu, agar hatimu juga tenang, tetaplah bersikap baik kepada orang, dan mengatakan apa yang sebenarnya.

8. Masa lalu dan kesalahannya itu permanen. Masa depan masih temporer. Mana yang ingin kamu usahakan?

Jangan sampai menyesal terjerembap dalam masa lalu yang tidak bisa kamu ulangi | Photo by Nicholas Bartos via unsplash.com

Penyesalan sering kamu alami setelah kamu melakukan sesuatu yang (kamu pikir) salah. Lalu kamu akan berpikir bahwa seharusnya kamu tidak melakukan itu, atau seharusnya kamu begini dan begitu. Rasa sesal ini bila kamu turuti bisa bertahan lama dan menghalangi langkahmu selanjutnya.

Apapun yang terjadi, bagaimanapun perasaanmu, kamu tidak akan bisa mengubah masa lalu. Penyesalan memang perlu, tapi tidak usah berlarut-larut. Yang sudah berlalu biarkanlah berlalu. Karena apa yang terlah berlalu tidak bisa kamu perbaiki lagi, lebih baik kamu fokus untuk menjadi lebih baik di masa depan.

9. Bila rasa bersalah dan ‘kepikiran omongan orang’ memenuhi pikiranmu, sibukkan dirimu sampai terdistraksi lalu lupa

Temukan hobi dan kesibukan baru | Photo by Daria Tumanova via unsplash.com

Namun melakukan hal-hal di atas tentu tidak semudah mengatakannya. Bila ditanya, kamu juga tidak mau menjadi orang yang terlalu sensitif dan memikirkan apa kata orang. Namun seringnya hal itu kamu lakukan tanpa bisa dicegah.

Bila rasa bersalah, atau rasa begitu mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan begitu melingkupi pikiranmu, cobalah untuk menyibukkan diri dengan banyak kegiatan. Saat kamu sibuk, dan pikiranmu teralihkan, kamu tidak akan punya waktu lagi untuk memikirkan apa kata orang.

10. Terakhir, ingat kembali bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Pun, kamu juga sama

Kamu tidak perlu khawatir merasa banyak kekurangan | Photo by Bach Tran via unsplash.com

Dan yang terakhir, sekaligus paling penting, kamu sering lupa bahwa kamu manusia. Kamu tidak bisa melakukan segala-galanya dengan sempurna karena kamu memang manusia biasa. Kamu tidak bisa membuat semua orang tanpa terkecuali menyukaimu dan memiliki pendapat yang sama tentang dirimu, karena kamu memang manusia.

Tidak ada manusia yang sempurna, dan sebagai manusia, sebenarnya kamu juga tidak dituntut untuk menjadi sempurna. Karena itu, dengan segala salah dan benarnya, nikmati saja hidupmu yang sementara ini.

Belajar untuk abai dengan apa kata orang bukan berarti secara otomatis kamu menjadi orang jahat yang hanya memperdulikan dirimu sendiri. Tidak berarti juga kamu harus menjadi orang yang tidak pedulian.

Belajar untuk mengabaikan apa kata orang adalah belajar memilah apa yang baik untuk diikuti dan yang tidak baik untuk diikuti, sekaligus belajar mencintai dirimu sendiri, dengan memberinya kesempatan untuk berkembang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi