6 Tanda Kamu Sudah Terlalu Jago Berpura-pura Bahagia. Sesekali Mengaku Terluka Apa Salahnya?

Tanda Pura-Pura Bahagia

“Kamu kok bawaannya ceriaaa terus sih? Kayak nggak pernah ada masalah gitu hidupnya.”
“Ah masa sih? Hehehe”

Bagi sebagian orang, menunjukkan wajah sedih atau berkata “I’m not okay” adalah pantangan. Alasannya beragam. Mulai dari takut dikatain galau, baper, hingga alay. Tapi ada juga yang memang enggan membebani orang di sekitar dengan pembawaan yang nggak bahagia. Apakah kamu salah satunya?

Menjadi orang yang terlihat baik-baik saja mungkin berdampak baik untuk orang di sekitar. Tetapi untuk diri sendiri? Belum tentu. Sebab nggak ada orang yang SELALU baik-baik saja. Setiap orang punya masalah, dan berhak kok untuk mengakui kalau kamu nggak baik-baik saja. Coba cek dulu ciri-ciri di bawah ini. Kalau terjadi, mungkin kamu termasuk yang jago pura-pura baik-baik saja. Dan itu buruk lo efek ke depannya.

1. Moodswing-mu luar biasa. Kadang rasanya begitu bahagia, lalu mendadak galau secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas

moodswing parah via www.pexels.com

Perubahan mood bukan sesuatu yang aneh. Wajar dong kalau hari ini cerita banget, eh besok murung. Tapi yang kamu alami adalah moodswing yang ekstrem. Kamu sering mendadak bahagia dan mendadak galau karena hal yang sepele. Bahkan terkadang, kamu merasa sedih tertekan tanpa tahu penyebabnya apa. Ini sih karena kamu terlalu menekan emosi dalam dirimu. Kamu berusaha keras terlihat baik-baik saja, padahal dalam dirimu ada emosi yang menggelegak. Wajar kalau itu memengaruhi kondisi psikismu.

2. Kamu selalu nggak nyaman saat tidak punya sesuatu untuk dikerjakan. Kamu butuh kesibukan untuk membuat pikiranmu teralihkan

Sibuk banget!/Snapwire via www.pexels.com

Apakah kamu tipe orang yang “nggak bisa diam”? Nganggur sebentar saja udah bikin kamu kelimpungan. Akhir pekan belum ada rencana udah bikin kamu gelisah nggak karuan. Menjadi orang yang produktif dengan berbagai kegiatan positif memang bagus sih. Tapi cek dulu, apakah alasan kesibukanmu memang benar-benar positif atau hanya untuk mengalihkan pikiran dari hal-hal yang membebani saja? Kamu tahu ada masalah, dan menghindarinya dengan cara menyibukkan diri. Kalau yang terakhir, mungkin kesibukanmu itu perlu dikaji lagi.

3. Kamu merasa selalu baik-baik saja dan hidupmu tak ada masalah. Ayolah, kamu tahu setiap orang pasti pernah mengalami masalah

Selalu bahagia via www.istockphoto.com

Kamu selalu merasa hidupmu baik-baik saja. Kamu selalu berpikir bahwa kamu nggak punya masalah. Saat kamu mengalami sesuatu yang nggak menyenangkan, kamu bakal langsung berpikir “Ah, aku aja nih yang terlalu baper”. Dan saat kamu mengalami kesulitan, kamu hanya akan merasa “Ah, banyak orang yang masalahnya lebih berat. Masalah kayak gini mah sepele”. Bukannya menyuruhmu untuk mudah mengeluh, tapi ingat bahwa setiap masalahmu juga layak dipikirkan dan diberi perhatian. Bukannya dikecilkan dan dianggap nggak signifikan.

4. Kamu memaafkan segala hal dengan begitu mudah. Apa pun yang terjadi, kamu bahkan nggak pernah marah

Gampang banget maafin/Romlee Fotos via www.pexels.com

Nggak ada yang salah dengan menjadi orang pemaaf. Hati akan cepat lega, karena menyimpan dendam dan benci itu melelahkan juga. Tapi, nggak ada yang salah juga kok dengan mengambil waktu dulu untuk bisa memaafkan seseorang atau sesuatu. Kamu nggak harus terburu-buru, apalagi kalau hal itu benar-benar melukaimu. Nggak harus memaksa diri baik-baik saja dengan begitu mudah memaafkan seseorang. Pun, memaafkan bukan berarti melupakan lo. Kamu juga perlu menjaga hatimu supaya nggak terluka lagi ‘kan?

5. Pekerjaan biasa saja, aktivitas fisik pun tak ada yang luar biasa. Tapi kenapa tubuh ini terasa selalu lelah tanpa ada sebabnya ya?

capek banget! via pixabay.com

Energimu seakan terkuras habis setiap kali pulang kerja atau kuliah. Jangankan melakukan hobi atau bersosialisasi dengan keluarga, kadang kamu bahkan nggak sanggup lagi untuk cuci muka. Seringkali yang kamu lakukan adalah melempar diri ke kasur, dan langsung tidur. Capek banget! Padahal kayaknya pekerjaanmu biasa saja. Nggak ada aktivitas fisik yang luar biasa, dan harusnya kamu nggak selelah ini juga. Kalau ini kamu alami, mungkin yang lelah bukan fisikmu, melainkan hatimu. Terlalu sibuk tersenyum dan berpura-pura baik-baik sajakah?

6. Senyum dan tertawa adalah ekspresi default-mu. Semua orang bilang hidupmu selalu bahagia dan nggak ada sedih-sedihnya

ketawa terus/Brooke Cagle via unsplash.com

Percaya atau nggak, orang yang paling sering tersenyum dan tertawa adalah orang yang paling jago menyembunyikan luka. Apakah kamu salah satunya? Sering dibilang kalau hidupmu (terlihat) sangat bahagia dan nggak pernah ada masalah. Jelas hal itu salah. Hidup pasti ada hari-hari sedih dan sulit, tapi kamu begitu jago menyembunyikannya di balik senyum dan tawa. Setiap orang pasti punya masalah, tapi kamu memilih untuk menyingkir ke pinggir dan menyembunyikannya karena tak ingin minta bantuan orang lain.

Berpura-pura baik-baik saja nggak akan membuatmu baik-baik saja lo. Setiap orang pasti mengalami hari yang berat, masalah yang pelik, dan itu biasa. Justru, mengakui masalah itu ada adalah satu step untuk menyelesaikannya. Mengakui bahwa kamu nggak baik-baik saja, adalah satu step untuk menyembuhkan dirimu. Jangan sampai kamu mengalami “smiling depression”. Luarnya tertawa bahagia, tapi di dalam remuk redam dan tak berdaya. Yang seperti ini justru berbahaya. Yuk, mulai menghargai setiap emosi dalam diri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta harapan palsu, yang berharap bisa ketemu kamu.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi