Tak Perlu Malu Kalau Selepas Kuliah Mengganggur Dulu. Karena 6 Keistimewaan Ini Ada Pada Dirimu

Kesitimewaan kamu yang menganggur dulu selepas kuliah

Banyak hal yang bikin hidup menjadi tak semenyenangkan dulu ketika kecil. Salah satunya adalah anggapan orang tentang apapun yang tengah kamu jalani. Seperti, saat kamu dipandang sebelah mata hanya karena selepas kuliah kamu tak lantas mendapat pekerjaan. Kamu harus menganggur dulu selama beberapa bulan, berbeda dengan saudara atau teman yang bahkan sejak dari kuliah aja udah bekerja duluan. Karena menganggur ini, kamu jadi dianggap kurang berkompeten sebagai pribadi. Pun kamu juga dianggap akan seret jodoh karena tak kunjung menghasilkan dengan alasan

Advertisement

Siapa coba yang mau sama pengangguran?

Anggapan orang-orang tentang menganggur ini memang kadang buatmu sakit hati dan menyerah. Namun sebelum menyerah, coba renungi baik-baik beberapa hal di bawah ini. Sebab yang selepas kuliah masih menganggur sama sekali pecundang, kamu justru punya keistimewaan ini dalam dirimu.

1. Kamu yang tak langsung bekerja termasuk sosok yang lebih selektif. Terbukti dengan tak asal memilih pekerjaan setelah lulus kuliah

Kamu selektif via www.unsplash.com

Bagimu bekerja tak boleh asal-asalan. Sebab kamu bukan penganut ‘kerja apa aja asal bisa menghasilkan’. Kamu takut kalau nanti tak betah dan malah mengotori riwayat hidupmu sendiri. Pun ada beberapa pertimbangan ketika kamu melamar sebuah pekerjaan. Inilah yang menyebabkan kamu mau tak mau harus merasakan nggak enaknya jadi pengangguran selama beberapa waktu. Sebenarnya tak perlu malu ketika harus menganggur dulu. Toh ini membuktikan kamu orang yang selektif ketika dihadapkan dengan pilihan, termasuk perihal pekerjaan.

Advertisement

2. Sebab menganggur adalah masa transisi. Pilih bekerja kantoran atau buka usaha sendiri bisa kamu pikirkan matang-matang dari sini

Kamu bisa memikirkan langkahmu yang selanjutnya via www.unsplash.com

Dalam hidup ini kamu akan mengalami beberapa masa transisi. Dan itu tak bisa kamu hindari. Seperti untuk mencapai dewasa, kamu perlu melewati masa remaja alay meskipun kalau diingat lagi malu sekali rasanya. Sama halnya dengan mengganggur. Kamu perlu melewati masa ini dulu sebagai transisi. Dengan mendapatkan kesempatan untuk menganggur dulu, kamu jadi punya banyak waktu untuk memikirkan ke mana langkah kakimu yang selanjutnya. Apakah akan bekerja kantoran seteperti teman-teman, membangun usaha, atau malah melanjutkan apa yang udah dirintis orangtua?

3. Kenapa harus malu kalau kamu justru bisa mengistirahatkan sejenak pikiran dari drama skripsi dan wisuda yang ribet itu?

Akhirnya bisa bebas dari skripsi dan bapak judes akademik~ via www.unsplash.com

Sepertinya semua mahasiswa pasti tahu bagaimana rasanya menjalani masa skripsi. Peluh keringat dan air mata jelas turut mewarnai di samping coretan dosen yang hampir tak terbaca itu. Pun ketika wisuda, jalan menuju ke sana juga tak semudah tinggal memakai toga. Kamu perlu minta surat keterangan bebas lab meski kamu sama sekali tak memakai lab dan yang menguras hati adalah berhadapan dengan petugas akademik yang gahar-gahar tapi pada akhirnya baik hati. Perjalanan dari masa skripsi ke wisuda memang melelahkan. Kamu yang belum mendapat pekerjaan ini setidaknya perlu bersyukur dulu. Sebab pikiranmu bisa beristirahat sejenak dari tekanan yang dulu ingin kamu lompati itu.

4. Kamu jadi punya banyak waktu untuk quality-time dengan keluarga sebelum merantau. Hitung-hitung menimbun energi biar tak mudah rindu

Bisa peluk-peluk Ayah dulu~~ via www.crosswalk.com

Selepas wisuda, tak ada lagi yang tersisa di tanah perantauan. Hanya kenangan dan beberapa tempat makan murah tapi enak yang masih menyangkut di pikiran. Sebab mau tak mau kamu harus pulang ke kampung halaman dan mencari pekerjaan dari sana. Meski harus menjadi pengangguran sementara, kamu justru bisa memanfaatkannya dengan banyak-banyak quality time dengan keluarga. Hitung-hitung menyicil modal biar nanti pas dapat pekerjaan di perantauan, kamu tak mudah rindu seperti zaman kuliah dulu.

Advertisement

5. Kamu juga bisa terlepas dari cibiran ‘kerja tak sesuai jurusan’ atau perasaan saat tak sesuai dengan passion dirimu. Ya meskipun akan ada banyak pertanyaan lain sebagai penggantinya~

Senyumin aja dulu~ via www.unsplash.com

Anak pertanian kok kerja di bank sih? Trus dulu ngapain panas-panas nyilangin jagung di lahan?

Kamu mungkin sering mendengar tentang kerja yang tak sesuai jurusan kuliah. Apalagi ketika makin banyak Dengan menjadi pengangguran (sementara) ternyata bisa terhindar dari pertanyaan super menyebalkan ini. Kamu bisa sedikit kipas-kipas ketika teman-temanmu terpantik emosi saat disinggung soal pekerjaan ini. Namun meski terhindar dari pertanyaan memojokkan, kamu tetap masih akan dihadapkan pada pertanyaan lainnya. Tapi lumayanlah bisa beberapa saat terhindar dan tak uring-uringan.

6. Perihal masa depan, kamu jelas punya. Bahkan di masa pengangguran ini kamu bisa menyusun kuda-kuda yang lebih mantab untuk menapaki fase hidup lainnya

Kamu juga seperti mereka. Punya masa depan nantinya via www.unsplash.com

Orang-orang yang menganggur sering diibaratkan dengan tak punya masa depan. Padahal setiap orang jelas punya masa depannya masing-masing. Termasuk kamu yang saat ini belum dipertemukan dengan pekerjaan. Kamu jelas punya masa depan. Selain itu, kamu juga punya kesempatan lebih panjang untuk mengambil kuda-kuda yang lebih mantap untuk hidupmu. Seperti dengan memantapkan renjana dan tujuan kemana kakikmu akan melangkah.

Kalau keistimewaan ini yang kamu miliki, masih malu dengan kenyataan harus menganggur dulu? Toh setiap orang memiliki kesepatan untuk merasakan nggak enaknya menganggur. Hanya saja waktunya berbeda-beda. Namun jangan keterusan menganggur juga. Sayang kalau potensi dirimu tak digunakan untuk apa-apa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE