Tak Perlu Cemaskan Masa Depan yang Belum Datang. Jalani Saja dengan Usaha dan Doa yang Seimbang

cemas masa depan

Bagaimana rupa kehidupan di masa depan?

Apakah aku akan menjadi orang yang cukup mapan?

Apakah kehidupan nantinya menenangkan?

Bagaimana kalau kelak justru banyak kesusahan yang dihadapkan?

Advertisement

Pagi ini, cangkir kopimu kembali ditemani dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama. Sesekali pertanyaan itu membuatmu tersedak dan terbatuk. Sering juga membuatmu kekenyangan hingga tak lagi selera mengunyah sepiring pisang goreng yang hangat. Semua pertanyaan perihal masa depan ini seolah-olah tak pernah ingin diabaikan oleh pikiranmu. Mencuri-curi kesempatan di setiap waktumu untuk terus hadir, tanpa kamu berusaha untuk mengelaknya.

Memikirkan masa depan memang sah-sah saja. Namun, saat masa depan justru berubah menjadi kecemasan, sudah seharusnya dihentikan. Toh mencemaskannya tak akan berbuah apapun kecuali angan-angan yang absurd. Cita-cita dan harapanmu pun bisa saja berhenti di tengah jalan, atau mungkin lenyap dilahap rasa cemas akan masa depan.

Alih-alih memikirkan masa depan justru membuat hidupmu di masa kini terlewati begitu saja. Ada baiknya kamu menimbang-nimbang lagi kenapa tak seharusnya masa depan itu kamu cemaskan dengan berlebihan. Jalani saja harimu dengan doa dan usaha yang seimbang.

Advertisement

Mencemaskan masa depan yang belum datang justru membuatmu lupa menikmati masa sekarang

jalani hidupmu yang sekarang.

jalani hidupmu yang sekarang. via www.magic4walls.com

Secangkir kopi dan sepiring camilan yang harusnya kamu nikmati sambil menyusun ide atau rencana kegiatan, lenyap begitu saja dengan lamunan masa depan. Pikiranmu terus sibuk dengan persoalan karir yang seperti apa ke depannya. Hatimu sendiri pun tengah direpotkan dengan dia yang tak kunjung datang melengkapi. Mau sampai kapan kamu terus begini?

Memikirkan perjalanan karir perlu, tapi bukankah lebih penting lagi kalau kamu fokus menjalani dengan sebaik-baiknya segala usaha. Dan perihal jodoh, tenangkan dan kuatkan hatimu. Alih-alih terus merenungkannya dengan segala kegalauan, buka dirimu pada pergaulan yang lebih luas dan terus pantaskan dirimu sesuai dengan harapan. Ingat saja jodohmu bukan pakaian yang bisa dibolak-balik, atau sendal yang pasangannya bisa tertukar. Jangan lupa juga menikmati setiap waktu yang bergulir.

Jangan sampai kamu hidup seakan-akan tidak ada kematian, lalu nantinya kamu mati tanpa pernah benar-benar merasakan hidup.

Advertisement

Daripada terus memikirkan masa depan, fokuslah pada apa yang sekarang harus kamu lakukan

fokus pada apa yang kamu kerjakan

fokus pada apa yang kamu kerjakan via talkyland.com

Saat teman-temanmu sudah bergerak melakukan banyak hal, menciptakan karya ini itu dan mengumpulkan segala macam pengalaman. Kamu yang sibuk memikirkan masa depan justru diam di tempat. Kecemasan pada masa depan membuatmu sering takut untuk mengambil langkah baru yang mengharuskan keluar dari zona aman. Hei, masa depanmu berproses bukan hanya melewati kelenakkan, tapi juga berbagai kesukaran. Dan sebaik-baiknya masa depan adalah yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

Sudahlah berhenti memikirkan masa depan, lakukan saja apa yang harus kamu lakukan untuk kehidupan yang lebih baik.

Saat kamu sibuk dengan masa depan yang masih dalam bayang-bayang. Ingatlah waktumu saat ini yang tak seharusnya dengan percuma terbuang-buang

waktumu sangatlah berharga.

waktumu sangatlah berharga. via wesharepics.info

Waktu bukan hanya uang, tapi juga kesempatan yang tak boleh kamu buang begitu saja. Kalau bukan dari sekarang kamu bekerja keras untuk mewujudkan segala cita dan harapan, lalu kapan lagi? Bayang-bayang masa depan yang hanya terulang dalam proyeksi pikiranmu takkan membantumu mewujudkan apapun. Bayangan akan tetap jadi bayangan, jika kamu tak segera melukiskannya di kehidupan nyata dengan tindakan.

Sederhananya, untuk membuat bayang-bayang itu terasa nyata, pikirkan saja jika setiap hari esok yang datang akan ada masa depan yang kamu cicil perlahan. Mau tak mau, setiap hari kamu dituntut untuk lebih banyak bertindak. Jangan beri kesempatan kepada angan yang membawamu pada ketidakpastian hidup.

Masa depanmu yang nyata adalah kesempatan yang kamu gunakan sebaik-baiknya setiap harinya.

Ingat juga orang tua yang harusnya kamu pikirkan sekarang selama mereka masih ada, karena belum tentu di masa depan kamu masih bisa bersama mereka

Orang tuamu masih ada/Photo by Tristan Le from Pexels via www.pexels.com

Masa depan memang sepenuhnya milikmu. Tapi kehidupanmu, tak sepenuhnya milik egomu.

Jauh sebelum kamu hadir di dunia, masa depanmu sudah berada dalam genggaman doa mereka. Setelah kamu lahir, mereka megusahakan segala daya untuk bantu membangun masa depanmu. Tapi setelah kamu menggap dirimu mumpuni untuk memikirkan masa depanmu sendiri. Kamu lupa dengan waktu mereka yang setiap harinya berkurang.

Asal kamu tahu, ayah dan ibumu tak selamanya menemanimu. Mereka pun tak pernah tahu kapan waktunya melepaskanmu menjalani kehidupan tanpa kehadiran mereka lagi. Karena itu, selagi mereka masih ada di sisimu tak usah lah terlalu sibuk memikirkan masa depanmu itu. Pikirkan bagaimana membuat mereka bahagia dan tenang di hari tuanya. Pikirkan bagaimana kamu harus menyayangi mereka tanpa membuat mereka sedih dan kecewa.

Siapa bilang semua rencana yang kamu susun untuk masa depan adalah sesuatu yang mutlak kamu dapat?

tidak ada yang pasti kamu dapat

tidak ada yang pasti kamu dapat via www.flickr.com

Kamu memang penulis yang selalu memegang pena untuk menyusun semua rencanamu. Tapi, kamu juga harus ingat, jika Sang Pelukis Semesta lah yang selalu berwenang memegang penghapusnya. Saat kamu yakin dengan segala usaha yang kamu lakukan untuk mengumpulkan masa depan. Sang Pelukis Semesta tetap punya cara untuk memastikan usahamu layak atau tidak untuk mendapatkannya.

Ingat saja rencana yang kamu susun bukanlah kisah mutlak yang akan bisa selalu kamu dapatkan. Sang Pelukis semesta, tak hanya mempertimbangkan usahamu, tapi juga doa yang kamu panjatkan.

Sabar adalah cara yang paling menenangkan. Caramu menunggu masa depan yang datang satu per satu dengan perlahan

raih citamu satu per satu.

raih citamu satu per satu. via plus.google.com

Setiap perjalanan yang kamu lakukan adalah proses untuk mengumpulkan masa depan. Dan perjalanan itu tak hanya cukup pada satu atau dua perjalanan. Ada banyak perjalanan yang kamu harus lalui dengan banyak kesabaran. Jadi buat apa kamu memikirkan masa depan?

Bersabarlah, suatu saat nanti masa depan yang datangnya menyicil akan benar-benar melengkapi kisah hidupmu.

Asal kamu percaya dengan kekuatan usaha dan doa, masa depanmu sudah tertata dengan sendirinya

percaya kekuatan doa dan usaha.

percaya kekuatan doa dan usaha. via casadekarma.com.au

Sudah lah, memikirkan masa depan, tak akan membawamu kemana-mana. Waktumu hanya terbuang percuma. Nikmati hidupmu seperti secangkir kopi dan sepiring camilan yang pagi tadi tersedia dengan sederhana. Keduanya tak tercipta dengan begitu saja, ada sekumpulan usaha di sana. Bukan kah itu seperti masa depan yang kamu harapkan nantinya?

Percaya dengan kekuatan usaha dan doa lebih bijak untuk menunggu masa depanmu yang sudah tertata dengan sendirinya. Tertata sesuai dengan daya dan upaya yang kamu lakukan. Sang Pelukis Semesta tak akan tertidur barang sedetik. Jadi, bisa dipastikan masa depanmu tak akan tertukar oleh apapun.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE