Jika Hal-Hal Berharga Ini yang Akan Kamu Terima, Kenapa Harus Cemas Menginjak Usia Kepala Dua?

Menginjak usia kepala dua, kamu seringnya merasa cemas luar biasa. Kamu merasa umurmu kini tak lagi muda karena sudah ada angka dua yang mengawalinya. Kamu khawatir karena masih merasa belum berhasil menjadi seorang manusia yang berguna. Bahkan, kamu masih sering bingung akan apa tujuan hidup yang harus kamu kejar selanjutnya.

Tenang saja, tidak usah menaruh cemas berlebihan. Alih-alih menakutkan, justru akan ada banyak dinamika kehidupan yang akan kamu dapati di usia kepala dua ini. Tentu saja, dinamika yang kamu alami itulah yang kemudian bisa dijadikan bekal untuk menapaki usia yang lebih dewasa.

Banyak “pintu” yang akan terbuka dan bisa dijadikan pilihan. Dengan sendirinya, kamu makin tertempa untuk menentukan tujuan hidupmu ke depan.

kamu makin bisa menentukan jalan ke depan

kamu makin bisa menentukan jalan ke depan via maraudersmemories.tumblr.com

Dulu saat masih berusia belasan kamu selalu berada dalam naungan orang tua, namun sekarang di usia yang sudah menginjak kepala dua ini kamu mulai membangun kehidupan yang mandiri. Dengan begitu banyaknya hal baru yang bisa dilakukan, tempat baru yang dapat dikunjungi, dan peluang baru yang didapatkan sebagai orang dewasa. Maka, wajar saja jika kamu kesulitan membuat keputusan. Bahkan, karena masih minim pengalaman, maklum saja jika kamu belum tahu mana pilihan terbaik dan merasa tersesat.

Namun tentunya kamu tak perlu merasa panik. Jalani dan nikmati saja pengalaman untuk mencoba hal baru, toh kamu hanya muda sekali. Dan pastinya di setiap pilihan yang ditawarkan oleh dunia kamu belajar mandiri untuk menentukan langkah sendiri. Hal ini bisa menempamu untuk semakin berani memetakan rute perjalananmu ke masa depan.

Kamu akan terbiasa membuat keputusan sendiri. Baik dan buruknya konsekuensi pun harus dihadapi dengan gagah berani.

banyak pelajaran yang bisa dipetik

banyak pelajaran yang bisa dipetik via galleryhip.com

Sah-sah saja jika bingung dan ragu dalam menjatuhkan pilihan, tapi jangan terbiasa berdiam diri lama-lama karenanya. Jika hanya berdiam diri, waktu yang akan mengkhianatimu. Sebelum kehabisan waktu, dengan segenap keyakinan diri buatlah keputusan dan bersiaplah menerima segala konsekuensi dan pembelajaran dari keputusanmu tersebut. Strategi itu paling sesuai karena sejatinya di usiamu yang baru menginjak kedewasaan ini tidak ada keputusan yang benar-benar salah.

Kamu masih dalam masa uji coba dengan kemandirian dan statusmu sebagai orang dewasa. Jadi, semua pengalaman baik keberhasilan maupun kegagalan adalah sumber pembelajaran yang berharga. Yang gawat adalah jika kamu melewati masa produktifmu ini tanpa mencoba tantangan baru yang akan terus mendorongmu untuk belajar jadi lebih baik. Bisa saja kamu berkeras tidak ingin melakukan kesalahan, tapi mungkin kamu hanya berdiam diri atau akan terus berakhir melakukan hal yang sama.

Ada proses jatuh bangun dalam perjalanan menggapai kesuksesan. Kamu tersadar bahwa keberhasilan tidak mungkin datang dengan cara instan.

tak ada jalan instan menuju kesuksesan

tak ada jalan instan menuju kesuksesan via becuo.com

Setelah menempuh berbagai jenjang pendidikan, sedang terseok-seok memilih jalan karier dan berusaha memantapkan langkah kakimu di dunia, sudah sepatutnya kamu mengerti bagaimana kegagalan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah cerita sukses. Sesekali bisa saja keberuntungan menghampirimu dan membuatmu meraih keberhasilan tanpa usaha yang berarti. Namun jika kamu selalu memperlakukan hidupmu layaknya judi atau lotre seperti itu, kamu hanya akan kelelahan dan kehabisan waktu menunggu peruntungan yang baik.

Maka dari itu seharusnya kamu justru berusaha sekuat daya dengan kemampuanmu sendiri untuk mengubah tiap peluang menjadi kesuksesan. Yakini saja bahwa semakin pahit kegagalan yang kamu alami, maka akan semakin manis rasa sukses yang menantimu ketika berhasil mengatasinya.

Inilah masa dimana raga serta tenagamu sedang sehat-sehatnya. Sudah sepantasnya kamu bekerja keras demi menyiapkan hari tua.

sudah sepantasnya kamu bekerja lebih giat

sudah sepantasnya kamu bekerja lebih giat via weheartit.com

Bukan tanpa alasan mengapa usia ini mulai disebut usia produktif. Bayangkan coba kapan lagi kamu akan lebih sehat, kuat, dan banyak energi jika tidak di umur-umur ini. Maka dari itu sudah sewajarnya kamu memanfaatkan kekuatan fisikmu sekarang untuk bekerja sekeras mungkin demi menjamin masa tua yang lebih nyaman.

Jadi jangan merasa frustasi ketika beban hidup baik pekerjaan, studi, sampai urusan percintaan tampaknya sangat berat saat ini. Justru bersyukurlah karena kamu sedang berada dalam kondisi terbaik untuk menghadapinya. Jangan malas memaksa dirimu untuk tidak menyerah dan mencoba terus walau badan terasa ingin tumbang. Tubuh mudamu masih bisa pulih kembali.

Ingatlah sebaik apapun kamu mengurus diri, tubuh manusia memang dirancang untuk melemah seiring bertambahnya usia. Jadi, haram hukumnya melewatkan masa-masa ini tanpa kerja keras karena sejatinya ke depannya tubuhmu tidak akan lagi memberikanmu kesempatan untuk berkarya semaksimal sekarang.

Kesuksesan orang lain memang bisa dijadikan motivasi. Tapi kegagalanmu tak harus dirutuki karena hidup sejatinya bukan lomba lari.

hidup itu bukan lomba lari

hidup itu bukan lomba lari via whindys-world.blogspot.com

Setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Maka dari itu jangan pernah menganggap hidupmu sebagai perlombaan dengan mematok keberhasilan dan kegagalan orang lain sebagai garis start atau finismu. Dengan mentalitas tersebut, sama saja kamu menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain.

Boleh saja termotivasi dan ingin belajar dari pengalaman orang lain, tapi jangan sampai kamu dengan mudah merasa gagal dan tidak berguna hanya karena tidak sanggup mengejar atau menyamai pencapaian orang lain. Carilah jalanmu sendiri menuju aktualisasi diri. Cari tahu apa yang benar-benar membuatmu merasa bahagia. Kemungkinan besar jalan tersebut tidak akan sama dengan cerita sukses orang lain.

Ketika sebuah pilihan tak membuat hidupmu bahagia, jangan ragu untuk segera berganti haluan dan mengakrabi apa yang jadi renjana

segeralah berganti haluan

segeralah berganti haluan via favim.com

Jangan merasa bersalah atau merasa dirimu plin-plan karena akhir-akhir ini kamu banyak berubah pikiran. Kehidupan sebagai seorang dewasa memang pasti jauh berbeda dari apa yang kamu bayangkan dulu. Maka dari itu tidak aneh jika apa-apa yang dulu kamu yakini banyak bertentangan dengan realita hidup yang kamu hadapi sekarang.

Jangan panik dan terlalu defensif mempertahankan apa yang kamu yakini sebagai idealismemu. Anggap saja gemuruh pertentangan ide di kepalamu itu sebagai kesempatan untuk belajar lebih banyak. Sah-sah saja kalau kamu berganti pemikiran atau justru berkeras mempertahankan. Tapi yang paling penting adalah kamu tidak pernah mau berhenti untuk belajar dan selalu berpikiran terbuka.

Dan ketika hasil pembelajaranmu menunjukkan jalan baru untuk kebahagiaanmu, jangan terus bersikeras dengan jalanmu yang dulu hanya karena gengsi atau harga diri. Kehidupan terlalu singkat untuk semua itu.

Orang-orang terkasih tidak akan hidup selamanya. Saat masih ada waktu, tunjukkan kasih sayang dan cintamu pada mereka.

hargai orang-orang terkasihmu

hargai orang-orang terkasihmu via imgfave.com

Di umurmu yang sudah kepala dua ini, kamu pasti sudah mengalami berbagai pertemuan dan perpisahan dalam hidup. Dari perpisahan SMA, ospek kuliah, putus-nyambung dengan pacar, hingga ketika kamu ditinggalkan orang terkasihmu karena masa mereka hidup di bumi telah disudahi.

Semua itu seharusnya sudah mengajarimu bahwa dari setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Jangan pernah takut dengan perpisahan yang pasti akan terjadi, pastikan saja kamu menghargai waktu yang kalian miliki bersama dengan sebaik-baiknya. Lihat sekelilingmu, pastikan tiap-tiap dari mereka mengerti bagaimana kamu bersyukur dan menghargai keberadaan mereka dalam hidupmu.

Relakanlah mereka yang sudah harus pergi dan sambutlah orang baru dalam hidupmu dengan tangan terbuka. Memang mereka mungkin tidak bisa bersamamu selamanya, tapi segala memori dan  pembelajaran yang mereka tinggalkan dalam hidupmu selalu akan jadi milikmu.

 

Umur manusia dan perkara mati adalah teka-teki. Sampai hari ini, sudahkah kamu bahagia dengan dirimu sendiri? 

isi hidupmu dengan kebahagiaan

isi hidupmu dengan kebahagiaan via plazilla.com

Selamanya itu adalah konsep relatif yang sejatinya berbeda-beda bagi tiap orang. Jika Tuhan menghendaki umurmu sampai 100 tahun, maka selamanya bagimu adalah 100 tahun. Tidak ada orang yang tahu kapan ‘selamanya’ bagi mereka akan berakhir. Bisa saja besok, lusa, atau 10 tahun lagi, tapi satu-satunya hal yang pasti adalah selamanya akan berakhir.

Mengetahui hal tersebut, sudah seharusnya kamu mulai memperlakukan hari ini sebagai selamanya. Temukan kebahagiaan-kebahagiaan setiap harinya baik sekecil apapun. Kebahagiaan yang mampu membuatmu mensyukuri hidup bahkan jika hari esok tidak datang sekalipun.

Jangan merasa nelangsa sendirian dalam persimpangan hidupmu yang sudah memasuki kepala dua. Nikmatilah semua kebingungan, kegalauan, dan perjuanganmu sekarang karena semua yang akan kamu lewati ini bisa menjadi bekal di hari tua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta anjing, penikmat kumpulan novel fantasi, dan penggemar berat oreo vanilla.