Mari Belajar Jadi Dewasa. Bahagia Seharusnya Sederhana

Arti kebahagiaan seperti semakin absurd buat kita. Entah sejak kapan kebahagiaan hanya diukur dengan hitung-hitungan ekonomi saja. Berapa banyak transferan yang masuk ke rekening setiap bulan, semakin banyak semakin bahagia. Atau bahagia tentang menemukan teman seperjalanan hidup, yang membuatmu berhenti mencari.

Advertisement

Ayolah, kita sudah terlalu lama terjebak pada konsep kebahagiaan yang hanya mengandalkan hal-hal besar dan kadang terlalu muluk. Ada hal-hal sederhana yang seringnya kita lupakan. Padahal sebenarnya jauh bisa lebih mudah menghadirkan kebahagiaan.

Kalau kita bisa bahagia “hanya” dengan hal-hal ini, tandanya sih kita sudah menjalani hidup dengan baik.

1. Punya waktu tidur yang cukup, membuat suasana hati tak akan meredup

Waktu tidur yang cukup

Waktu tidur yang cukup via unsplash.com

Ini hal yang sangat simpel sebenarnya. Untuk bahagia, semuanya berawal dari waktu tidur yang cukup. Kalau kita selalu punya waktu istirahat yang cukup, tak pernah mengalami insomnia, atau tak harus bekerja di shift malam, kita tak perlu memerlukan hal lainnya untuk bersyukur.

Advertisement

Istirahat yang cukup, jelas tak akan membuat suasana hati meredup. Bukankah sudah cukup ada alasan untuk bersyukur?

2. Setidaknya kita memiliki pekerjaan, lebih baik ketimbang jadi pengangguran

Memiliki pekerjaan

Memiliki pekerjaan via unsplash.com

Selepas pulang kerja kadang kita selalu merasa lelah sekali? Lalu mengeluh kenapa bisa punya pekerjaan yang membuat tubuh kita seakan tak punya tenaga lagi?

Advertisement

Sebelum terlambat, sebaiknya syukuri sekarang juga. Lelah karena bekerja tak akan ada apa-apanya dengan lelah karena kita tak melakukan apa-apa. Jangan dipikir hanya dengan ongkang-ongkang di rumah, tidak semelelahkan dengan saat kita menghabiskan 8 jam tenggelam dalam pekerjaan di kantor. Justru menjadi pengangguran jauh lebih melelahkan.

Dengan memiliki pekerjaan, kita lebih punya banyak kesempatan membuat otak tetap bekerja. Kesempatan untuk belajar hal-hal baru pun bisa terbuka lebar. Kasarnya, kita mendapat ilmu baru, namun pemasukan tiap bulan tetap aman.

3. Rasa kecewa pun patut kita syukuri, tanda kita selalu menempa diri jadi lebih baik lagi

Kecewa yang membuat naik level

Kecewa yang membuat naik level via unsplash.com

Sesekali kita pernah merasa kecewa sekali. Target dalam pekerjaan yang belum juga tercapai atau ditinggalkan dia yang kita pikir bisa selamanya. Kekecewaan yang pernah kita terima ini dalam sekali. Sehingga enggan kalau disuruh mencoba lagi.

Tapi bukankah kita seharusnya bersyukur dengan perasaan kecewa yang kita terima ini? Kalau tidak kecewa, mana bisa kita punya tekad untuk memperbaiki diri menjadi versi yang lebih baik lagi.

4. Kebebasanmu tak pernah dibatasi. Setidaknya kita selalu punya keleluasaan untuk memilih

Punya kebebasan

Punya kebebasan via unsplash.com

Kita bebas memilih jurusan apa yang dulu ingin kita pelajari di bangku kuliah. Lalu soal pekerjaan, kita pun bisa memilihnya sendiri. Meski kadang ada yang harus bekerja tak sesuai dengan renjana yang dimiliki, tapi setidaknya pilihan menjalani karir tersebut bukanlah tekanan dari pihak lain.

Kita selalu punya keleluasaan untuk memilih apa yang kita inginkan dalam hidupmu. Kenapa tak disyukuri saja? Kalaupun keputusan untuk memilih sesuatu itu adalah keputusan yang salah, dari situ ada kesempatan lain untuk belajar ‘kan?

5. Kamu selalu percaya, tak ada usaha yang sia-sia. Kadang Tuhan hanya menunda saja

Percaya Tuhan

Percaya Tuhan via unsplash.com

Lalu hal apa yang sebenarnya paling melegakan dan menandakan bahwa kita telah menjalani hidup dengan baik, yakni ketika kita bisa percaya pada kuasa-Nya. Percaya bahwa Dia, Sang Yang Punya Hidup, selalu punya rencana terbaik buat kita. Kalaupun segala permohonan kita harus ditunda, Tuhan selalu punya penundaan waktu yang terbaik.

Kita hanya butuh percaya saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

seorang istri yang menanti kelahiran buah hati ❤

CLOSE