Walau Tak Punya IPK Tinggi dan Almamater Bergengsi, Kamu Harus Bersyukur Punya 5 Skill Unik Ini

Dia yang kuliah di jurusan favorit kampus ternama dengan IPK yang tiga koma lima, sudah pasti dijamin masa depannya. Predikat ā€˜cerdasā€™, ā€˜pintarā€™, dan ā€˜suksesā€™ sudah otomatis diterima.Ā Padahal dunia kerja saat ini sudah jauh berbeda dengan dunia kerja sepuluh atau dua puluh tahun lalu.

IPK tinggi dan kampus bergengsi nggak menjamin lagi. Sebab lebih banyak tuntutan untuk bisa punya karir yang cemerlang. Jadi nggak perlu patah arang bila kamu nggakĀ cum laude dari kampus ternama, selama kamu punya kemampuan-kemampuan ini, sukses bukan hal mustahil lagi.

1. Nilai akademikmu boleh memprihatinkan, tapi kamu selalu tertarik denganĀ hal baru yang menantang. Skill ini akan membukakanmu banyak jalan

berani menghadapi hal baru dan tantangan

berani menghadapi hal baru dan tantangan via stocksnap.io

Daftar hadirmu di kelas berantakan, karena mungkin kamu lebih sering bolos untuk ikut seminar dan event menarik lainnya. Banyaknya organisasi dan komunitas yang kamu ikuti membuat kamu lebih sibuk di luar daripada di kelas.

Sekilas kamu terlihat sebagai mahasiswa malas yang nggak punya masa depan. Padahal kamu punya rasa ingin tahu yang besar dan keberanian untuk mencoba. Sifatmu yang selalu mau belajar juga menguntungkan. Kelak ke depan, kariermu nggak hanya ditentukan oleh jurusan kuliahmu. Tinggal kamu mau menekuni yang mana.

2. Meski nggak suka belajar di perpus, skill komunikasi dan kolaborasimu layak diapresiasi. Kamu punya 50% kesempatan sukses di masa depan nanti

kolaborasi dan komunikasi jauh lebih penting

kolaborasi dan komunikasi jauh lebih penting via unsplash.com

Pada akhirnya, skill komunikasi dan kemampuan bekerjasama adalah yang paling utama. Sebab di dunia kerja nanti, kamu nggak hanya mengejar IP dengan usaha pribadi. Kamu harus bekerja sama dengan rekan kerja, berkomunikasi dengan klien ataupun atasan untuk mencapai hasil yang sempurna. Menjadi pengusaha pun kamu harus bisa mengomunikasikan idemu menjadi hal yang bisa diwujudkan.

Ngomong-ngomong soal kolaborasi, kamu nggak hanya bisa belajar dari organisasi kampus saja lho. Kamu yang punya hobi seperti musik, film, dan artwork lainnya bisa mengembangkannya di Go Ahead People . Di sana, kamu akan ditantang untuk berkarya sekaligus berkolaborasi dengan orang lain.

3. Terkenal sebagai manusia deadliners selama kuliah ada untungnya. Di dunia kerja nanti akan banyak tekanan dan mungkin kamu akan terancam stres setiap hari

Skill bertahan di bawah tekanan

Skill bertahan di bawah tekanan via www.spiked-online.com

Harus diakui selama kuliah kamu bukan mahasiswa rajin. Hobimu adalah menumpuk tugas di akhir, dan mengerjakannya di last-minute. Entah karena baru punya waktu, atau memang inspirasi baru muncul di saat-saat itu. Tapi nggak selamanya ini adalah hal buruk kok. Saat kamu interview kerja nanti, kamu akan mendapat satu pertanyaan wajib: mampukah kamu bekerja dalam tekanan? Nah, berkejaran dengan deadline mengajarimu hal ini. Tugas-tugas menumpuk dan harus selesai di waktu yang sama dengan sendirinya menempa mentalmu jadi sekuat baja.

4. Meski nggak punya IPK tinggi, kamu nggak pernah ragu bertanya di kelas. Berani bertanya dan mengemukakan pendapat ini termasuk skill mengekspresikan diri yang langka

berani mengekspresikan diri dengan bertanya dan berpendapat

berani mengekspresikan diri dengan bertanya dan berpendapat via www.spiked-online.com

Mengekspresikan diri penting untuk membuat dunia tahu siapa kamu.

Tapi kita masih sering bingung, bagaimana sih caranya mengekspresikan diri? Apa kita harus mewarnai rambut dan bergaya aneh-aneh supaya punya ciri khas dan dikenali?

Nggak perlu begitu. Kita bisa mulai dengan hal yang sederhana seperti berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Berani bertanya nggak hanya membuka pintu pengetahuan untukmu, tapi juga menandakan bahwa kamu nggak merasa perlu menutupi kelemahanmu. Mengemukakan pendapat juga sebuah bentuk apresiasi pada diri sendiri. Selanjutnya kamu juga nggak akan ragu mengekspresikan diri dengan mengembangkan potensi dalam dirimu. Dari sini, kamu bisa membentuk dirimu menjadi the best of you.

5. Mengenali diri sendiri juga perlu skill. Bila kamu tahu apa yang kamu mau dan bagaimana mencapai itu, nggak perlu kamu ragukan dirimu

kamu tahu apa yang kamu mau

kamu tahu apa yang kamu mau via stocksnap.io

Punya almamater bagus, IPK tinggi, dan bahkan gelar sarjana yang mentereng nggak membuat seseorang langsung tahu apa yang dia mau dalam hidup. Kalau kamu melihat sekitar, mungkin banyak temanmu yang masih bingung dengan hidupmu meski usia sudah beranjak 25. Nah, mengenali dan memahami diri sendiri ini adalah skill yang langka. Hidupmu akan lebih terarah karena kamu tahu apa yang kamu mau dan bagaimana mencapai itu.

Misalnya kamu yang punya obsesi jadi musisi atau fotografer handal, tahu bagaimana caranya mengasah kemampuanmu tanpa harus menempuh pendidikan formal. Kamu bisa memanfaatkan platform yang bisa mewadahi hobimu seperti Go Ahead People. Di sana kamu nggak hanya bisa mengasah kemampuan istimewamu, memamerkan kreasimu tapi juga bertemu dengan orang-orang kece lainnya dan belajar dari mereka.

Oh iya, di Go Ahead People kamu juga ditantang untuk berkolaborasi dengan orang lain untuk menelurkan karya-karya kece. Jadi nggak hanya kemampuan berkaryamu yang diasah, tapi kemampuanmu bekerja sama dan bersosialisasi juga bisa berkembang. Jadi, kamu yang masih ragu-ragu untuk mengekspresikan diri, langsung saja main-main ke lamanĀ Go Ahead People .

Menempuh pendidikan sebaik-baiknya memang perlu, namun IPK tinggu bukan satu-satunya standar kesuksesan seseorang. Masih banyak tuntutan atas skill lainnya yang tak kalah menentukan. Karena selepas kamu wisuda dan mepelas predikat mahasiswa, kehidupan luar yang super keras dan kejam sudah di depan mata. Perlu skill untuk menjinakannya, tak hanya dengan barisan nilai A.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi