3 Hal yang Harus Orang Tua Pertimbangkan Sebelum Mengajak Sang Anak Menonton Deadpool 2

Jangan salahkan pihak bioskop jika ada film yang tidak ramah untuk si kecil

Hari gini siapa sih, yang nggak tahu film buatan Marvel Comics, Deadpool? Karakter superhero yang mengklaim dirinya anti-hero ini memang unik, dan anti-mainstream. Kelakuanya yang slengekan, dan seenaknya-lah yang menjadi daya tariknya. Dan di tahun 2018 ini, Marvel siap merilis sekuel 'Deadpool 2' pada 18 Mei 2018. Kesuksesan film pertamannya pada 2016 lalu membuat fans Deadpool semakin antusias menunggu aksi dari Ryan Reynolds cs.

Advertisement

Konsep "superhero"-nya (yang sebenarnya anti-hero) lah yang membuat para orangtua berpikir film ini akan menjadi film yang bagus untuk menikmati awal musim panas. Banyak orangtua yang mengeluh dan menyesal setelah menonton film Deadpool, alasanya berbagai macam, mulai dari adegan yang terlalu detail dalam menunjukan kekerasan, bed-scene yang tidak pantas dan kelakuan karakter Deadpool yang tidak baik dicontoh anak-anak.

Ada beberapa hal yang harus orangtua cermati sebelum mengajak anak-anaknya menonton film Superhero yang anti-hero ini.

Pertama, usia anak,

Advertisement

Penulis sempat membaca beberapa review dari beberapa orantua yang membawa anak-anaknya menonton film Deadpool. Hampir semua dari review yang penulis baca, mereka merasa tidak nyaman kalau film semacam Deadpool tayang di bioskop.

Entah alasanya tidak cocok untuk anak-anak, atau alasan lain. Padahal bukankah dari awal, film Deadpool memang diperuntukkan yang berusia 17 tahun keatas? Tapi kenapa masih ada yang mengeluh tidak cocok untuk anak-anak? Kecuali kalau para orangtua mengajak anaknya yang sudah berusia 17 tahun.

Advertisement

Kedua, beri penjelasan dan edukasi saat menonton.

Kalaupun tetap ingin menonton, berikan edukasi kepada anak setiap ada adegan yang dirasa kurang pantas kepada anak. Kalaupun tidak bisa memberi penjelasan–karena takut menggangggu penonton lain, tutup mata anak. Kalau si kecil menanyakan kenapa matanya ditutup, jawab dengan bahasa yang baik dan tidak seperti "melarang" dengan keras. Katakan, kalau adegan yang sedang ditayangkan belum pantas dan cocok untuk ditonton anak seumuranya.

Ketiga, jangan ajak anak menonton.

Biasanya, para orangtua juga perlu refreshing ditengah padatnya aktivitas sehari-hari. Caranya pun bermacam-macam, ada yang tidur dirumah, kumpul dengan keluarga ada pula yang hobi nonton film yang ada di bioskop. Kalau anda tidak ingin ketinggalan film ini, anda tetap bisa menontonya di bioskop dengan satu syarat, jangan bawa anak!

Penonton bioskop bukan hanya dari kalangan anak-anak, jadi tidak semua film bioskop harus ramah dengan anak anak. So, jadilah orang tua yang cerdas dan cermat dalam memberikan tontonan kepada anak-anaknya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Jakarta-based. A commissioner.

CLOSE