3 Kesalahan Sepele di Balik Doa-doamu Tak Kunjung Terwujud. Bukan Karena Ia Tak Sayang Kamu Lagi

Alasan doamu tak kunjung terwujud

Semua agama pasti menganjurkan para pemeluknya untuk berdoa. Agama apapun pasti selalu memberikan arahan kepada umatnya, kepada pemeluknya untuk berdoa, memanjatkan permohonan kepada Tuhan. Berdoa, adalah sebuah kegiatan yang memang seharusnya dilakukan oleh semua manusia yang “mengimani” bahwa dalam alam semesta ini ada Dzat Yang Maha Menguasai, yang disebut oleh beberapa agama dengan “Tuhan”, ada pula yang menyebut dengan “Sang Hyang Widhi” atau ada juga yang menyebut “Deo” atau “Dewa”. Semua mengacu kepada dzat yang sama. Dzat yang Maha Tinggi, dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Setiap panjatan doa itu seharusnya selalu terwujud, lalu kenapa ada doa yang tidak terwujud?

Advertisement

Kamu mungkin juga sering mengalami, sudah berdoa, siang, malam, pagi tetapi rasanya doa itu tidak terwujud. Lantas ketika doa-doa yang anda panjatkan itu tidak terwujud lalu anda putus asa kemudian menganggap bahwa Tuhan itu tidak sayang, menganggap Tuhan itu tidak adil atau ngomel-ngomel, “Tuhan, kenapa Engkau tidak mengabulkan doa-doaku?” Eits, jangan berpikir seperti itu dulu ya! Dalam tulisan kali ini saya ingin memberikan 3 hal yang membuat doa-doamu tak kunjung terwujud. Sama seperti seorang laki-laki yang kemarin saya temui, dia awalnya mengatakan sudah tidak percaya lagi dengan Tuhan karena sering berdoa tapi tidak terwujud. Dia bercerita sambil menangis sesenggukan karena menyadari pikiran dialah yang salah, yang membuat doanya tidak terwujud. Bukan karena Tuhan, tapi cara dia yang salah. Pemahaman tentang “doa” yang dia dapat dari pemuka agama itu yang keliru.

Dia cerita, setiap mengeluh ke para pemuka agama tentang doa yang tidak terwujud pasti jawabannya, “Tuhan belum ngasih, Tuhan sedang nguji kamu” dan lain-lainnya. Padahal sebenarnya bukan Tuhan yang tidak mau mewujudkan doa-doa anda, melainkan diri anda sendri. Ada 3 kesalahan ini yang membuat doa-doa anda tidak terwujud, perhatikan ulasan berikut ya!

Pertama, kamu berdoa kalau lagi butuh aja

Advertisement

Ada peribahasa yang mengatakan “tidak kenal maka tidak sayang”, sama juga ketika anda tidak mengenali Tuhan dengan sebenarnya, maka pasti kamu tidak bisa dalam berdoa. Bagaimana kamu mau meminta kepada sesuatu yang kamu sendiri tidak mengenalinya. Banyak pemahaman yang salah tentang “TUHAN” yang membuat doamu tidak terwujud. Misalnya contoh sederhana ketika kamu terjatuh di jalan lalu berkata, “Tuhan, aku terima takdir jatuhmu ini.” Seakan-akan kamu menganggap bahwa Tuhan yang membuat jatuh, padahal diri kamu sendiri yang menghendaki jatuh itu.

Kedua, kesalahan dalam menyampaikan doa

Advertisement

Berdoa itu meminta, meminta kepada Tuhan Dzat Yang Maha mengabulkan doa. Jadi, mintalah apapun itu, tapi banyak orang yang juga protes ke saya lewat inbox Facebook, “Mas Firman, kita kan tidak boleh mengatur Tuhan dengan keinginan kita”, ini pernyataan yang keliru. Dalam berdoa, bukan mengatur tetapi meminta, meminta kepada Dzat Yang Maha memberi. Lantas di mana salahnya? Banyak orang memiliki pemahaman yang keliru, bahkan banyak pengajian atau majelis ilmu lainnya yang memberikan pemahaman yang salah tentang doa. Akibatnya banyak orang kelihatannya saja berdoa, tapi sebenarnya tidak berdoa.

Ketiga, kamu tidak benar-benar meminta

Banyak orang karena tidak memahami bagaimana “berdoa” yang benar, maka jadinya sering mengeluh seakan-akan Tuhan tidak mengabulkan doanya. Padahal bukan Tuhan yang tidak mengabulkan doanya, melainkan dirinya sendiri yang salah dalam “melakukan” doa. Karena itu ada materi bagaimana membuat doa yang selalu terjadi. Yang membuat doa tidak terwujud karena memang dirimu sendiri yang sesungguhnya tidak mau menerima doa itu terjadi. Di mulut ingin A tapi dalam pikirannya maunya B.

Berdoa itu tidak hanya mengucapkan kata-kata melalui mulut, berdoa itu tidak hanya dengan membunyikan kalimat-kalimat yang ada di dalam kitab, atau kalimat-kalimat bahasa Jawa, atau kalimat-kalimat dalam bahasa Sansakerta. Berdoa itu membutuhkan “pemahaman yang benar dan utuh” tentang diri sendiri dan Tuhan. Sehingga ketika sudah benar pemahaman dirinya maka ketika mengucapkan “A” maka terjadilah “A”.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pakar Pikiran yang membuat metode AMC (alpha mind control) sebagai satu-satunya panduan untuk memgenali, mengontrol dan memaksimalkan Pikiran dengan cara mudah dan menyenangkan. Sudah dibuktikan oleh ratusan orang yang sudah mempelajari AMC, bahwa dengan menerapkan AMC dalam kehidupan maka hidup seseorang pasti berubah menuju kebaikan

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE