Dirimu Adalah Dirimu, Mari Belajar untuk Menerima Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri

Dear dirimu, hari-hari apa yang telah dirimu lalui, perjalanan seperti apa yang telah kau tempuh, dan senyuman apa yang telah dirimu beri pada kehidupan ini.

Hal seperti apakah yang ingin kau lakukan pada kehidupan ini, teriakan seperti apa yang ingin kau guncangan hingga perasaanmu terasa lega.

Setiap hal yang telah dirimu lalui adalah hal terbaik yang ada di dalam dirimu. Entah itu sebuah beban yang berat, ketakutan yang besar, hingga rasa tuk memilih melarikan diri.

Jalan dan rintangan yang dirimu lakukan menjadi kisah perjalanan yang menakjubkan. Karena, dirimu adalah dirimu, bukan orang lain.

Ada hal yang tidak bisa kita lampaui dengan kekuatan diri sendiri, namun membutuhkan bantuan dari seseorang lain.

Jika kisah perjalanan itu berakhir, maka tak akan ada lagi kisah, namun menjadi sebuah kenangan lampau, yang kian dilupakan.

Untuk dirimu, mencintai diri sendiri itu lebih sulit daripada mencintai orang lain. Saat dirimu bisa untuk mencintai diri sendiri, saat itulah dirimu mampu untuk menerima diri yang sebenarnya.

Namun, tidak semua mampu untuk menerima diri sendiri. Terkadang, kita lebih memilih untuk melarikan diri, yang mungkin menjadi cara terbaik untuk bertahan. Menyembunyikan rasa sakit, menahan ketakutan dan memilih untuk membenci diri sendiri.

Tidak ada yang salah, karena dirimu memang membutuhkan waktu tuk sendiri.

Setiap orang memiliki waktu dan jalan yang berbeda. Jika suatu hal kita paksakan, kita mungkin akan sulit untuk bertahan. Dirimu tak bisa memaksakan untuk berada pada waktu dimana seseorang itu berada, namun dirimu berada pada waktu dirimu sendiri.

Dirimu yang kemarin, hari ini, dan esok hari adalah sama. Tak ada rasa penyesalan, pilihan yang salah, dan sesuatu hal yang lain.

Carilah dirimu yang sebenarnya, carilah sebuah jalan untuk menghadirkan cinta pada diirmu sendiri, karena di kehidupan ini tidak ada sebuah jawaban, kecuali dirimu sendiri.

Dirimu yang bertopeng, bersandiwara, sampai kapan dirimu akan bersembunyi?

Kehidupan ini tidak punya waktu untuk menunggu dirimu. Entah itu terpuruk, Entah dirimu yang ceroboh, Entah dirimu yang penakut, Entah dirimu yang penuh penyesalan, mari mecoba untuk belajar mencintai diri sendiri.

Keberanianmu untuk bertahan, senyuman untuk menangkis ketakutan itu, ulurkan tangan kita untuk menjadi bagian dari dalam dirimu.

Melarikan diri itu tak salah, namun akankah tetap seperti itu? Butuh puluhan kali untuk bangkit, menangkis tangisan dengan jeritan yang keras dengan dan tanpa ada yang tertinggal.

Untuk dirimu, ulurkan tangan dan genggam tangan itu hingga menjadi kekuatan diri. Uluran tangan yang dirimu berikan pada seseorang mungkin sederhana, namun menjadi pertolongan untuk mereka.

Tidak ada yang salah, tidak ada yang menjadi penyesalan. Andaikan waktu terulang, maka kita tak akan belajar untuk lebih menghargainya. Andaikan pilihan itu selalu benar, maka tak akan lagi pembelajaran dari kesalahan itu. Andaikan jalan yang kita lewati selalu benar, kita tak akan belajar untuk memperbaiki jalan yang kita lewati.

Untuk dirimu yang kemarin, hari ini, dan esok hari, mari belajar untuk mencintai diri sendiri. Untuk mencintai seseorang, kita terkadang mampu menyakiti dan menyalahkan diri. Namun, mari mencoba untuk menutup topeng itu, dan belajar untuk menerima dirimu.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini