Akan Selalu Aku Syukuri Jarak yang Terasa Seperti Neraka Ini

Kadang kita tak akan pernah tau apa yang sudah direncanakan oleh Tuhan.Rasa rindu ketika berada jauh darimu seakan – akan menjadi neraka bagiku,"semua ini untuk mimpi kita" begitu kata penenangmu untukku ketika aku mulai mengeluhkan betapa sukarnya semua ini.

Kesibukan kerjamu yang kadang menuntutku untuk menjadi sosok wanita yang jauh lebih dewasa,kamu yang bisa tiba – tiba hilang tanpa meninggalkan kabar atau yang tiba – tiba dapat panggilan kerja secara mendadak dan harus segera pergi disaat Quality Time kita.

Maafkan aku yang belum mampu menjadi wanita yg menyempurnakanmu, yang masih sering menuntut banyak hal darimu dan yang terlalu sering mengeluhkan banyak hal darimu, aku mengerti bahwa kita sedang sama – sama berjuang untuk apa yang kita sebut sebagai impian tapi semuanya tak akan selalu mudah,bukan?

Tak mudah memang melewati setiap detik tanpamu,bahkan aku harus memendam semua ceritaku hanya untuk menunggumu ada waktu mendengarkannya.Tak jarang pikiran buruk tentangmu melintas di benakku. Apa yang sedang kamu lakukan disana? bersama siapa? apa kamu benar benar menjaga hatimu disana?

Aku bersyukur tentang apapun yang sudah Tuhan rencanakan dalam hidupku,tentang kamu,tentang jarak ini,tentang setiap pergulatan suara hati,bersyukur karena jarak ini ada,bersyukur karna jarak ini benar – benar mampu menyiksa,karna tanpa jarak aku tak akan mensyukuri setiap hal sederhana yang aku lewati ketika aku bersamamu,tanpa jarak pula aku tak akan mensyukuri betapa berharganya setiap detik yang aku lewati ketika bersamamu.

Mungkin orang lain akan menganggap apa yang menurut kita sesuatu yang membahagiakan bagi mereka adalah hal yang sangat biasa.Kita bisa tertawa dan menertawai hal – hal yang mungkin dianggap orang lain bodoh hanya karna kita sedang bersama.Mereka tak akan pernah tau seperti apa rasanya harus memendam rindu yang terasa seperti mencekik,mereka juga tak akan pernah tau bagaimana rasanya bertemu setelah entah berjuta detik yg telah kita lewati dengan masing – masing dari kita hanya berpegang pada satu kata sakti yakni PERCAYA.