Aku Dengan Masjidku, dan Kamu Dengan Gerejamu. Lalu di Mana Kita Bisa Dipersatukan?

Mudah saja ku bilang rindu meski pertemuan itu tetaplah semu.
Mudah saja ku bilang sabar untuk jarak yang semakin menjemu.
Waktu kelak akan mempertemukan dengan cara yang lebih elegan.
Dan itu pasti, wahai pemuja-pemuja LDR.

Tapi bagaimana jika aku di sini menggenggam tasbih, tapi kamu di sana menggenggam rosario.
Aku mendiami masjid dan kamu mendiami gereja.
Tekun ku baca Al-Quran dan kamu membaca Injil.
Di mana tempat yang kelak akan menyatukan kita sedangkan jurang perbedaan ada di depan mata.
Bagaimana aku dan kamu harus hidup dalam perbedaan yang begitu nyata, meski tak dapat kita pungkiri bahwa hati kita bersandingan.

Sedangkan Aku atau kamu mengalah juga bukan pilihan.
Ada banyak hati yang harus kita jaga perasaannya.
Dan mungkin itu akan membengkalai hati kita sendiri.

Untuk kekasihku tersayang, kita berbeda. Bagaimana untuk menjadi sama?
Kurasa jurang yang begitu dalam tak mampu kita selami.
Ikhlaskan jika pada akhirnya kita mati di dalam jurang itu, perpisahan.
Biarkan cinta yang tak berwarna dan tak berbau ini menjadi saksi.
Betapa dua orang ini begitu mencintai dan tersakiti.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Allah's. mathematics and child addict.

118 Comments

  1. Erick Wijaya berkata:

    dulu kita pernah sama, namun sekarang kamu memutuskan memegang rosario mu kembali, sempat tersirat ah….bukankah beda itu indah? tapi tetap banyak hati yang harus kita jaga. kini kamu memilih jalanmu sendiri untuk pergi tanpa kepastian

  2. Shusi AR berkata:

    mungkin yang di butuh hanya keikhlasan bahwa pada hakekat nya apapun yang kita ingin tak mungkin semua dapat kita paksakan,, walau pun kita tau ujung dari cerita cinta beda keyakianan

  3. Rudy Putra Gultom berkata:

    Aku 5 tahun lebih menjalani hbungan dengan Rosario d tanganku dan dya tasbih..
    Hingga saat ini rasa saling menyayangi antara kami gak pernah pudar…

    Tidak ada solusi apapun,karna kami gak mau menyakiti pihak manapun…

    Dan gak pernah tau sampai kapan ,sangat sulit bagi kami untuk berjalan sendiri sendiri…

  4. Antonius Tulus Gemilang berkata:

    udah berapa lama bikin artikel kayak gini mba ?

  5. Hima Ehemm berkata:

    I can feel it..

  6. AaPriscilia Merry Cristalia berkata:

    Tuhan memang satu,kita yg tak sama..Haruskah aku lantas pergi meski CINTA tak kan bisa pergi

  7. Wushu Papua berkata:

    Kita tidak akan pergi ke mana-mana sayangku, Allah itu maha kasih…. oleh sebab itu kita akan saling mengasihi satu sama lain… jika memang Tuhan kita menurunkan agama-agamanya kedunia ini demi membawa kedamaian dan kebaikan untuk kehidupan kita maka biarlah kita saling mengasihi dari saat ini hingga maut memisahkan kita… aku percaya di akhirat nanti kita akan berjumpa lagi atas kasih karuniaNya… atau kesempatan kita untuk bertemu kembali di kehidupan berikutnya karena cinta kita abadi sama seperti Allah mengasihi kita dan kita mengasihi Allah dengan segala perbuatan bajik yang kita lakukan, janganlah kiranya kita terpisah hanya karena berbeda agama…?karena aku sangat mencintai dan mengasihimu.

  8. Nana Liyana Gurusinga berkata:

    Ya allah,,??Q tw,,,kuasamu lbih besar dr apa pn..dn Q yakin,,kau akn mmbrikn yg trbaik bwtQ dn diriny..Q sngt menyayanginy,,dn engkau thu itu yarob..smga engkau mmbri jln klwrny kpd kmi..amiinn..

  9. Lingga berkata:

    Cinta itu butuh pengorbanan…walaupun menyakitkan, kabahagiaan pasti kan datang.memang sulit untuk memilih namun hanya sang pecintalah yang dapat memutuskan.hidup bersama/mengenang selamanya.