AKU INGIN MERAYAKAN CINTA BERSAMAMU, DUHAI NAMA YANG SELALU KU EJA DALAM DOAKU

Sejak pertama kali aku mengkhabarkan pada Tuhan tentang sebuah nama, rasa rindu menjalar dalam tubuhku bagai cahaya. Jika ia datang ia selalu cepat-cepat, menyilau, dan lalu meninggalkan hangat dimana-mana. Kemudian selanjutnya seperti ada pekik yang tak sadar menjerit dalam dada. Ya, setelah beberapa waktu aku menimbang-nimbang perasaanku, setelah aku merasa tak mampu untuk tidak bisa mengahapus senyum simpulmu kala bertemu di kegiatan kampus itu, kukuat-kuatkan diriku untuk segala kebaikan yang kuyakini kebenarannya. Mungkin aku akan dianggap aneh oleh teman-temanku, tapi biar saja, aku akan meminta ayahku datang kepadamu, mengajukan lamaran untukmu, meski aku seorang wanita.

Cinta Datang Kepada Siapa Saja, Semua Hanya Perlu Diselesaikan Dengan Sebaik-Baik Cara

Dalam keluargaku, bukan lagi perkara tabu membicarakan pernikahan dan segala perniknya. Meski merasa kaget awalnya, tapi ibuku yang cantik itu akhirnya hanya bisa memelukku sambil meneteskan air mata saat ku katakan padanya aku mencintai sebuah nama dan meminta dukungannya. Baginya aku selalu saja seperti anaknya 15 tahun lalu, yang sering kali bandel lari-lari bermain dibawah hujan saat mereka tiba, dan selalu merengek manja saat akhirnya demam menjadi akibat akhirnya. Tapi kini beliau sadar, bagaimanapun cintanya kepadaku, aku adalah gadis yang telah dewasa.

Dan ayahku, kau tau apa yang terjadi dengan beliau? Ya, beliau seperti tak percaya. Sekalipun telah berulang kali buku tentang sejarah Nabi Muhammad yang menerima lamaran dari bunda Khadijah di baca dalam berbagai versi dari penulis yang beraneka macamnya, ia tetap saja ayah yang berada dalam kultur umum masyarakat kita. Namun lagi-lagi, setelah beberapa kali beliau menanyakan keyakinan tentang permintaanku satu ini, beliau akhirnya luluh juga. Baginya, cara mencintai paling terhormat bagi manusia adalah dengan tidak mencoba-cobakan hati kemana-mana, karena bagaimanapun sempurna manusia pasti ia bukan malaikat yang tak punya cela. Ya, pernikahnlah jalan terhormat dan sebaik-baik cara menyelesaikan cinta yang bisa datang kepada siapa saja, laki-laki tak terkecuali wanita.

Aku Membacamu, Kemudian Istikhorohku Menuntunku Memilihmu

Aku sadar aku wanita yang hidup di zaman yang semakin menua. Zaman dimana cinta kadang menjadi lebih murah dari pada permen lolipop dan sebatang coklat, itu kenapa aku mulai belajar membacamu, baik dan burukmu, unik dan absurdmu, like and dislikemu, aku melakukan semua itu, agar jika kau tak punya perasaan yang sama denganku, kehormatanku akan tetap terjaga sebagai wanita. Karena aku mengerti, dari jejak yang kutemui dari segala informasi, kau bukanlah orang yang mudah mengumbar cinta pada wanita, bahkan kau selalu menghormatinya dengan menundukkan pandangan saat harus mengajaknya bicara.

Sejak kali pertama aku melihatmu di salah satu kegiatan kampus kala itu, hatiku mulai terusik dengan eksistensimu. Jika boleh mengutip teori motede penelitian, kau dalam hidupku kini seperti hepotesa kehidupan, aku ingin membuat tesis dari segala frase yang kupunya. Karena itu, untuk menjadikanmu sebagai sebuah kesimpulan aku melakukan riset sederhana. Mengumpulkan tanda-tanda yang tampak di permukaan, mencari sumber berita yang bisa dipertanggung jawabkan validitasnya. Bukan apa-apa, aku hanya ingin membuat proposal ini dengan sungguh-sungguh untuk Tuhanku, mempresentasikan kepadaNYA di tiap sepertiga malam sebaik-baiknya, karena hanya DIA yang mengetahui tentangmu dan sebenar-benar kita.

Aku Tak Sedang Mengemis Kepadamu, Anggap Proposal Cinta Ini Bagai Tawaran Kerjasama Proyek Ibadahmu

Aku membayangkan engkau dan orang tuamu mungkin akan sedikit terkejut dengan ekspresi cinta semacam ini. Tapi bagimu yang beberapa kali kulihat menenteng buku-buku agama dan aktif di pengajian, aku berharap keterkejutan itu hanya sementara, lalu setelahnya kau segera tersadar bahwa cinta bisa datang kepada siapa saja, tak terkecuali kepadaku, seorang wanita.

Keberadaanku disini untuk menjaga kehormatan sebaik yang aku bisa. Lagi pula tak ada ayat dan undang-undang yang melarang wanita mengungkapkan perasaan terlebih dahulu pada lelaki yang di kaguminya. Dari pada aku hanya menjadi pengagum rahasiamu, dari pada aku hanya memanggil-manggilmu dalam doaku, aku ingin menyempurnakan semua itu dengan usaha yang tidak melanggar titah Tuhanku.

Aku sadar sepenuhnya, dan kurahap kau pun juga begitu adanya, bahwa pernikahan adalah proyek ibadah yang paling agung dan mulia. Disanalah sekolah kehidupan sesungguhnya akan dijalani. Disanalah segala penempaan diri yang selama ini kita lakukan sendiri-sendiri akan di serikatkan menjadi satu. Lagi pula bukankah Rasululloh mngatakan bahwa pernikahan adalah separuh dari agama? Artinya, sebagai entititas, kita sama-sama manusia beragama yang saling membutuhkan penyempurna. Karena itu, jika seluruh kesadaran itu kau miliki, harusnya proposal ini bukanlah sesuatu yang memalukan, ini hanya usaha seorang wanita yang ingin menyempurnakan ibadah dengan penuh kemuliaan.

Hingga Akhirnya Tuhan Tersenyum Bahagia Saat Doa-Doa Akhirnya Merayakan Cinta Kita

Ya, disinilah akhir dari semua harapku yang sebaik mungkin telah ku presentasikan pada Tuhanku. Sebagai seorang wanita, melakukan semua ini butuh kekuatan luar biasa. Kadang ada rasa malu saat membayangkannya, sering juga takut bagaimana jika nanti akhirnya kau tidak punya perasaan yang sama. Tapi beginilah aku, aku lebih baik mengambil resiko yang mungkin berbeda dari kebanyakan wanita lainnya untuk menyelesaikan rasa cinta yang bunga-bunganya akan membenalu jika ku abaikan begitu saja.

Pada detik dimana semua restu telah di kumpulakan secara seksama, ketika akhirnya dengan basmalah keluargaku dan keluargamu mendukung sepenuhnya, kau pun dengan sepenuh sadar merasa bangga dengan apa yang kulakukan, dan dengan suka cita menjemput hatiku dengan penuh kesyukuran, saat itulah kita akan benar-benar merayakan cinta yang menjadi anugrah Tuhan dengan penuh keberkahan. Ya, disanalah aku berharap doa-doa di lantunkan, pengharapan bersama ditengadahkan pada Tuhan dengan penuh kesemogaan kebaikan yang tak berakhiran. Bukankah indah jika kita merayakan cinta dengan jalan seperti ini? Kurasa Tuhan pun akan tersenyum bahagia dengan apa yang kita lakukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pengagum Alloh dengan segala jenis kreatifitasnya