Aku Kini Sudah Ikhlas, Aku Pamit Sayang

Sudah sebulan lebih kita tidak bertemu atau saling bertukar kabar, bagaimana kabarmu sayang? Sepenglihatanku kau terlihat baik-baik saja tanpa aku disisimu, semoga memang benar begitu kenyataannya. Sayang, bolehkan aku bertanya saat kini tak ada aku disisimu, apakah kau merasa merindukan aku walau hanya sedikit saja? Atau mungkin kau benar-benar ingin aku pergi dari hidupmu?

Advertisement

Maafkan aku sayang jika kini aku memilih jalan untuk melangkah mundur. Selama ini aku terus berjuang untuk hubungan kita, namun apalah arti perjuangan ini jika hanya aku yang terus berjuang sendirian dan kau tak pernah bisa fokus memberikan rasa itu hanya untukku, selalu saja ada perempuan lain yang kau cari saat aku tak bersamamu.

Saat aku mulai mencoba melangkah pergi kau tak menahanku dan tetap membiarkan aku pergi. Bahkan saat aku tidak memberi kabar padamu pun kau tak berusaha untuk mencariku dan yang aku lihat justru kau lebih bebas bersama dengan perempuan itu. Inilah yang membuatku perlahan tersadar bahwa apa yang aku perjuangkan selama ini ternyata tak ada artinya, kau dengan mudah melupakan aku dengan menggandeng mesra perempuan itu.

Tapi dibalik keputusanku ini aku bisa melihat ada senyum perempuan lain yang mengembang bahagia dengan bersamamu. Dan melihat kau bahagia bersamanya aku hanya bisa tersenyum tipis dan berkata dalam hati “aku turut bahagia untukmu sayang”.

Advertisement

Walau dengan semua yang telah terjadi saat ini, entah mengapa rasa sayang itu masih tetap ada dan masih tetap sama. Dan bahkan aku begitu merindukanmu, aku hanya bisa menagis dalam diam saat rindu itu mulai datang.

Tapi aku tak perlu membenarkan jalan apa yang aku pilih saat ini. Aku pun tak menyalahkan jalan apa yang kau pilih. Karna suatu saat nanti waktu pun pasti akan mengungkap semuanya. Tentang aku, kamu dan kisah kita. Saat ini yang bisa ku lakukan hanyalah memelukmu dalam setiap doaku. Agar kau dan aku bisa bahagia walau dengan kisah yang berbeda.

Advertisement

“Aku tak mau terus begini bila kau tak lagi sungguh-sungguh cinta aku, walau hati ini tak sanggup lupakan dirimu, ku sadari aku yang harus pergi” kahitna-aku punya hati.

Mungkin kisahku bukan seperti kisah Cinta dan Rangga yang berakhir bahagia yang walupun setelah belasan tahun berpisah akhirnya mereka kembali bersama lagi. Atau mungkin kisah-kisah drama korea yang selalu berakhir happy ending. Ini adalah kisahku, kisah akhir yang bisa dikatakan sad ending, tapi dibalik semua itu aku yakin Sang sutradara terbaik dari semesta ini akan memberikan hasil akhir yang terbaik bagi sang pemeran utama.

Terima kasih pernah ada dalam hidupku selama 4 tahun ini, terima kasih juga karna kau telah mengajariku tentang arti sabar dan kuat hingga sejauh ini. Dan ingatlah jika kau sudah bahagia nanti bahwa kita pernah bahagia bersama dan aku pernah ada disisimu, memegang erat tanganmu, memeluk erat tubuhmu dengan segala debat yang hebat walau dengan hati tersayat untuk menolak sebuah kepergian. Kini aku sudah ikhlas sayang jika memang kau ingin benar-benar aku pergi. Aku pamit sayang, semoga kau bahagia dengan jalan yang kau pilih, dengan bersamanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Yang terbaik akan datang diwaktu yang tepat. Karna Allah tak pernah salah menentukan waktu terbaik-Nya..

15 Comments

  1. Titik Fatmawati berkata:

    sad story??

  2. Tiada Maaf Bagimu berkata:

    Saya pernah mengalami hal yg sama,jadi saya tau betul apa yg anda rasakan….tp yakinlah bahagia pasti datang mbak….. 🙂

  3. Euis Saptiyah Royani berkata:

    Terimakasih banyak untk support nya 🙂
    Makasih banyak jg untk smw yg udh share,,

    Aku jg yakin Allah pasti akan memberikan kebahagiaan d waktu yg tepat dgn org yg tepat 🙂

  4. Yohana Feronika Manullang berkata:

    Sedih bacanya jadi baper, saat ini aku jga mengalaminya mba.

  5. Roni Pinchox berkata:
  6. Roni Pinchox berkata:

    Hukh mlh jd baper :'( 07-05-2011 awal mulai crita yg hmpir mirip bgt dgn crita di atas. Dan 27-04-2015 brakhir sdh usha kita tuk sling brjuang krn org tua'mu yg sllu mnghdang. Dan hingga kini ak msh sja blm bsa mlupakanya bhkn mndpt pnggnti'a. Tp kini ak hnya bsa mmprhtikan'a dr kjauhan dgn tersenyum mlihat Mu dgn Seseorang yg sllu MembuatMu bhagia 🙂

  7. Lhia Dhalonk berkata:

    Hadehhh baper tngkt dewa nihh????,,abisx lg ngalamin yg bgnian???

  8. Euis Saptiyah Royani berkata:

    Jiyaaahh jd pd baper gini hhaha 😀
    Ayo bareng2 belajar ikhlas, aku jg masih belajar,,
    Yakin aja klo tulang rusuk itu ga bakal ketuker,,
    Klo dy emg jodoh kita, Tuhan pst ngasih jalannya sendiri, entah kpn, dmn n gmn pun caranya,,
    Ngutip dr Tere liye::
    “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.

    Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.

    Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.”

    — Tere Liye,

  9. Novia Dwi Pranoto berkata:

    Bener2 lagi saya alami mbaa , 4tahun kisah yang sama pula kini dia sudah bahagia dengan wanita pilihannya :')

  10. Ester Cicit Cuit berkata:

    Itu juga yg aku alami… sampe skrg masih takut utk mencintai takut terluka takut sakit lagi trauma dgn cinta 🙁

CLOSE