Aku Masih Berdiri di Sini, di Tempat Pertama Kali Kita Bertemu

Setelah perjumpaan kita yang pertama dan yang kedua, aku kembali bisa merasakan getirnya perasaan jatuh cinta lagi padamu. Jatuh cinta yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya hadir dalam hidupku. Namun perputaran waktu dan takdir mengantarkanmu kepadaku pada hari itu

Advertisement

Sejak saat itu aku selalu bermimpi untuk menjadi kekasihmu. Ya, meski aku belum berani berkata cinta secara langsung kepadamu, tapi aku yakin dari sikap dan ucapanku kamu bisa tahu tentang perasaanku yang tulus padamu. Ah, tapi aku tahu kamu takut dengan rasa ini saat ku katakan padamu bahwa aku sangat menyukaimu.

Katamu, rasa yang cepat dariku itu hanya sementara karena baru bertemu dan mungkin lama-lama bisa hilang. Tapi bagiku tak seperti itu! Spa yang aku rasakan dari awal aku mengenalmu sampai detik ini tetap sama dan aku masih orang yang sama yang kamu kenal lewat hatimu.

Seiring berjalanannya waktu, kamu kembali lagi ke negeri; yang kamu sebut sebagai negeri kenyataanmu. Kamu menjalani semua aktivitas dan keseharianmu yang indah. Kini tinggallah aku di sini sendiri bersama mimpi dan harapanku yang indah untukmu; berharap kamu datang lagi ke negeriku ini.

Advertisement

Awalnya memang rindu ini tak terasa, tapi makin hari rindu ini semakin membesar dan sulit ku bendung.

Aku rindu sekali padamu; pada senyummu, canda tawa serta tingkah lucumu.

Advertisement

Aku hanya bisa menceritakan padamu semua yang aku rasakan lewat kabar di handphone-mu dan tawamu membaca kabar dariku setidaknya mengobati segala kerinduan ini. Aku cukup senang karena kamu bisa tahu apa yang sedang aku rasakan dan kalau bukan cinta, aku yakin tak mungkin bisa serindu ini padamu. Aku harap kamu pun begitu.

Hari demi hari kita lewati tanpa ada sedikitpun aku bosan untuk mengabarimu. Kita berdua saling bercerita tentang hari kita masing-masing dan untuk saat ini, itulah yang membuat kamu selalu terasa ada di dekatku meskipun kita terpisah di antara jarak dan waktu yang jauh.

Senyum dan tawamu masih bisa ku dengar di sini sebagai teman dalam sepi. Kini, aku cuma bisa berdoa semoga ketidakmungkinan yang ada akan disemogakan oleh Sang Maha Cinta dan kita di pertemukan lagi di sini untuk di persatukan dalam cinta yang abadi. Aku di sini selalu menunggu kamu, serta jawabmu untuk menjadi kekasihku.

Semoga di sana harimu selalu menyenangkan dan berbahagia bersama orang-orang yang ada di sekitarmu.

Terakhir aku cuma mau berpesan; jangan pernah lupa tersenyum. Senyumanmu itu yang buat aku kembali berani jalani hidupku dan aku yakin kamulah yang aku tunggu selama ini.

Aku yakin kamulah wanita terakhir dalam hidupku dan aku ingin bahagia bersamamu. Sekali lagi, aku tetap menunggu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Thank you for the bloody rose

CLOSE