Aku Mencintaimu di Saat Kau Telah Memilikinya…

Kisah seorang yang berharga dalam hidup saya

Aku tak pernah percaya cinta pertama itu hadir jika pada saat itu aku tak berkenalan dengan sosokmu.

Kita berkenalan dengan sebuah ketidaksengajaan. Kamu satu angkatan denganku tapi berbeda kelas. Sosokmu memang menarik tapi aku yang waktu itu hanyalah sesosok perempuan yang tak ingin lekas memahami cinta itu apa dan hanya berusaha tertutup untuk urusan cinta. 

Perlahan kau memasuki bayangan mimpiku. Aku mungkin mengagumi sebagai seseorang dengan fisik menarik, mukamu lumayan untuk dibilang cakep tapi aku bisa bilang itu tahap menuju kagum. Aku tetap berusaha mengabaikan sosokmu karena hanya membuatku hilang fokus di saat aku benar-benar ingin berkonsentrasi dengan masa depanku.

Di saat yang sama aku berpikir untuk mengenalmu lebih jauh walau kunilai awalnya ini adalah sebuah keisengan. Tapi mengapa ku seakan berani untuk bermain-main dengan perasaan jika terakhirnya ku berani berkata bahwa ini bukan sekedar kagum saja?

Oh, Tuhan, ku tak ingin perasaan ini semakin dalam. Aku takut merasakan luka yang sama seperti temanku dulu. Ku tak ingin percaya cinta itu ada, biarkan aku paham itu hanya sekedar teori saja.

Tapi ku tak pernah bisa bendung perasaan ini karena senyumanmu yang begitu menggoda dan membuatku ingin terus bersamamu meski ku tahu kau telah bersama dengan orang lain. apakah ini pertanda aku tak memiliki hak untuk mencintai meskipun ia telah bersamanya?

Aku hanya bisa memandangmu dari jauh dan terasa sakit saat kau duduk berdua dengannya, menyanyi bersama dengan diiringi gitar. Ku sempat berharap, andaikan wanita itu aku, betapa ku ingin menjaganya dan memeluknya.

Ku ingin melepaskan perasaan ini tapi aku tak mampu saat di tiap harinya ku harus melihatmu di kelas yang sama. Oh, perasaan yang tak kuinginkan semakin tumbuh hingga mengalahkan logikaku.

Namun dalam hati ini percaya kau bukan untukku dan kau pasti belum tentu bahagia jika wanita yang ada di sampingmu itu adalah aku. Untuk apa ku berharap mengubah kenyataan bahwa kau akan berbalik memilihku dibanding dirinya?

Maaf, aku memilih untuk pergi dari hidupmu.. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Berkarya dalam diam, menyatu dalam alam, hanyalah seorang wanita biasa yang menyukai hal luar biasa, hobi menulis dan melamun mencari inspirasi