Daripada Kita Saling Menyakiti, dari Lubuk Hati yang Paling Dalam Saya Persilahkan Kamu Pergi

Kehidupan ini bukanlah bait-bait puisi yang bisa dipersembahkan menjadi lagu seperti karya Fiersa Besari. Kehidupan adalah kedinamisan yang kamu tak ketahui kapan akan naik turun jatuh dan bangun lagi. Seperti kamu yang terlambat menyadari bahwa mungkin hatimu hari ini berbeda dengan hatimu di esok hari, semua hanya tak kau rasa karena logika selalu mendapatkan ruang untuk melakukan perannya. Hanya saja ketika logikamu telah pergi, maka hatimu akan meronta-ronta telah kehilangan seseorang yang tanpa kamu sadari sudah berada di relung hatimu.

Advertisement

Kesempatan kedua tidak akan pernah ada, bagaimana kamu akan mengatakan pada seseorang yang sudah berada di seberang jembatan? Seseorang yang pernah mengajakmu bercanda, pernah mengajakmu tertawa, kamu tak pernah sadari betapa berharganya dia. Sampai pada akhirnya dia berjalan kearah lain darimu, begitulah kamu akan tersadar bahwa ada ruang kosong yang terasa. Ruang yang selama ini terisi dengan seseorang yang tak kau sadari. Bahkan suaramu tak lagi bisa terbawa oleh angin bahkan jika berteriak sekalipun, dia mungkin tidak akan mendengar dan bagaimana dia akan kembali.


Apa yang akan kamu lakukan? Semua sudah tak lagi sama.


Advertisement

Hati yang berkehendak untuk berjalan pergi tak akan bisa kamu hentikan untuk kembali. Sesal memang menemani di akhir perjalanan kisah, tentang pertemuan dua anak manusia yang mungkin tidak berada pada waktu yang seharusnya. Suaramu mungkin tak akan lagi terdengar, deru hujan mungkin akan menggelamkan tangisan. Angin tak akan mampu lagi bertahan, tapi mengatakan adalah hal yang harus kamu lakukan. Minta maaflah tapi jangan menyesal karena hati tak pernah bisa kamu kendalikan. Iya, jawabanku memang berbeda dari waktu itu. Iya, aku baru menyadari bahwa ada ruang di hatiku yang terisi olehmu baru kusadari setelah kepergianmu sampai di seberang jembatan.

Pergilah, jika kamu ingin pergi aku selalu ikhlaskan dan kudoakan kamu akan bertemu dengan seseorang di waktu yang tepat. Pergilah, maka kebingunganmu atas hatiku juga akan berakhir. Di masa depan aku akan lebih berhati-hati, melihat lebih dalam, mendengar lebih lama, memikirkan lebih banyak agar aku bisa tahu dan tidak akan membiarkan orang yang berarti bagiku pergi begitu saja. Maaf tapi tak kusesali, walau terlambat kusadari dan berkata ternyata aku merindukan kamu yang dulu ada.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perangkat kata, pelantun tembang, dan penikmat senja

CLOSE