Ayah, Dialah Pilihanku. Semoga Ayah di Surga Sana Merestui Pernikahanku Dengannya…

 

Ayah dalam diam mu aku tau didalam hatimu kau menyimpan kasih sayang yang luar biasa untukku putri kecilmu dulu. Ayah terimakasih sudah mengajarkan ku arti kemandirian, walaupun aku anak perempuan tetapi ayah selalu menuntutku untuk menjadi wanita mandiri.

Tidak ada kata manja dalam kamus hidupku, manja hanya akan menyusahakan ku kelak disaat aku dewasa.Kemandirian ini mengajarkanku  agar tidak mudah bersandar di bahu orang lain ketika bahuku sendiri masih cukup kuat untuk memikul semuanya.

Sosok mu yang sangat dekat denganku selalu ku rindukan yah, sosok sederhana yang dan pendiam tetapi selalu mau mendengarkan setiap keluh kesah putri-putrinya. Sosokmu juga selalu menjaga putri-putrimu, bahkan saat kau sibuk kerja pun selalu tak pernah absen jemput ku sekolah. Meski harus rela basah kuyup kehujanan karena payung yang kau bawa untuk menjemputku pulang sekolah malah kau berikan kepadaku agar aku tidak basah kuyup.

Ayah, kau selalu menjadi pahlawan dalam hidupku sosok lelaki paling istimewa dan lelaki terhebatku  yang menjadi idolaku sejak kecil. Karena mengidolakanmu yah, sampai aku punya keinginan kelak ingin mempunyai suami yang sepertimu yah kepribadian yang sederhana dan selalu melindungiku penuh kasih sayang.

.Kau juga sosok ayah yang selalu mengajarkan putri-putrimu untuk tak lupa berbagi dengan sesama, selalu taat dalam bergama dan menjadi pribadi yang bertangung jawab dalam mengambil berbagai keputusan.

Ayah, bagaimana kabarmu di surga?

Semoga kau berada di tempat terindah di surga ya yah. Ayah ini aku putri kecilmu dulu, putri kecil yang begitu dekat denganmu dulu. Kini aku sudah beranjak dewasa lho yah, sudah mulai mengenal apa itu cinta dan mulai memikirkan untuk menikah yah. Diusiaku sekarang aku sudah mempunyai calon imam yang sesuai keinginanku yah. Sosok pria yang mampu melindungiku dan mampu menuntunku melewati berbagai ujian yang tuhan berikan.

Dia selalu mengingatkanku untuk tetap semangat menjalani berbagai cobaan yang tuhan berikan. Karena sesungguhnya tuhan takkan memberi cobaan melampaui batas kemampuan umatnya. Disaat aku lelah dia adalah orang yang selalu siap memberikan pundaknya untukku bersandar.

Dia juga dekat dengan ibu dan kakak-kakak yah, bahkan terkadang ibu lebih perhatian ke dia timbang aku putrinya sendiri. Makhlum yah aku juga menyadari karena ibu tidak memiliki anak laki-laki jadi menganggap semua menantu-menantunya seperti anak sendiri. Keluarganya juga welcome denganku yah. Bahkan papahnya pun menganggapku sebagai anak nya sendiri, selalu mengingatkan calon suamiku untuk menjagaku dan dia marah kalau sampai calon suamiku membuatku menangis yah.

Seperti halnya ibu yah, papahnya calon suamiku ini tidak memiliki anak perempuan karena memang calon suamiku anak tunggal. Ayah tetapi jangan khawatir, sosokmu takkan pernah terlupakan selalu ada di relung hatiku paling dalam. Karena sosokmulah aku bisa menjadi seperti sekarang. Engkau tetap menjadi sosok pahlawanku yang tak lekang oleh waktu.

Ayah, hari itu akan segera tiba. Hari dimana aku akan bersanding di dipelaminan dengan pria pilihanku ini.Sedih sebenarnya yah, biasanya aku melihat teman-temanku nikah didampingi ayahnya tetapi aku tidak. Aku percaya ayah menyaksikan aku menikah dari surga sana.

Dari tempat yang begitu tenang  itu kau akan menyaksikan putri kecilmu yang dulu sering meminta gendong dan selalu ikut kemanapun ayah pergi kini akan di pinang oleh pria pilihannya.Ayah, mohon restui niat baik kami untuk menikah. Dan doakan kami agar menjadi keluarga yang sakinah,mawadah dan warohmah. Dan semoga selalu menjadi keluarga yang harmonis.

Ayah, semoga kami bisa menjadi sosok orang tua seperti ayah dan ibu yang berhasil mendidik anak-anaknya hingga bisa menjadi seperti sekarang. Semoga kelak aku bisa mengasuh cucumu dan membimbingnya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yah seperti kau merawatku dulu.

Ayah, kelak jika cucumu sudah lahir aku pasti akan menceritakan kepada mereka betapa hebat kakeknya. Ayah tak terasa air mata ini mengalir begitu deras di pipiku, ini bukan air mata kesedihan. Ini hanya airmata bahagia yah, karena sebentar lagi aku akan bersanding dengan pria pilihanku.

Ayah aku tau hidup memang harus di perjuangkan dengan keras, terimakasih tidak mengajariku menjadi anak manja. Ayah.. jadikan doaku sebagai teman ayah di surga di saat ayah kesepian.

Dari putri kecilmu..

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kemandirian ini mengajari aku agar tidak mudah bersandar pada bahu orang lain ketika bahu aku cukup kuat memikul segalanya. :)