Ayok! Kenalkan Anak Tentang Free Screen Zone , Screen Time, dan Screen Break.

Saat menggunakan gadget harus diselingi yang namanya Screen Break 

Fenomena anak melek gadget adalah hal umum yang terjadi sekarang, kita pun sudah menjadi bagiannya. 

Advertisement

Founder yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), Diena Haryana, mengatakan “sebenarnya mereka melek mata, mereka sudah berada di dunia digital, melihat lingkungannya dan secara tidak langsung kita sebagai orangtua sudah mengenalkan kepada anak tentang gawai ini.” Lalu beliau melanjutkan “mereka melihat kebiasaan itu sejak mereka dari umur 3 atau 4 tahun, mereka lihat dari lingkungannya lalu kesenangan dan semakin tertarik dengan gawai.

Orang tua memiliki 2 tugas yaitu mendampingi dan melindungi. Aturan dari pendidikan dan budaya tidak menggunakan gawai pada jam 6 – 9 malam, karena itu waktunya untuk belajar, makan malam dan interaksi bersama keluarga. Harus ada kesepakatan Free Screen Zone, area dimana tidak boleh menggunakan gadget. Area yang di maksud yaitu, ruang kamar dan ruang makan. Tidak hanya anak tetapi semua anggota keluarga ikut mengikuti peraturan tersebut untuk sama–sama menyepakati aturan yang berlaku agar tidak adanya rasa iri.

Penting bagi ibu untuk mendampingi anak saat menggunakan gawai. Mom harus tahu dan mengenal Screen Time, yaitu waktu yang dianjurkan untuk penggunaan gawai yang dijelaskan oleh Founder Yayasan SEJIWA:

Advertisement

0 – 1,5 tahun tidak boleh menggunakan gawai dan dikenalkan, kecuali video chat bersama keluarganya, disitu tetap ibu yang memegang gawai, belum boleh si anak.



Lanjut ke usia 2 – 5 tahun anak sudah boleh diperkenalkan gawai tentang lagu, olahraga, bercerita, dan yang pastinya program yang berkualitas. Di saat umur ini penggunaan hanya boleh 1 jam dan gawai masih belum boleh dipegang sendiri harus orang tuanya yang memegang gawai tersebut. 

Advertisement



Memasuki Jenjang SD, 6 – 12 tahun maksimal 2 jam dan sudah boleh memegangnya sendiri tetapi belum boleh memiliki dan masih didampingi orangtua. Setiap 10 menit sekali disepakati adanya Screen Break.



Jenjang SMP, 13 – 15 tahun orang tua baru boleh mempercayai anak memegang gawai. Narasi yang dilakukan kepada anak adalah “nak, kamu saya pinjamkan HP, dengan kesepakatan adanya parental control jadi tidak ada lagi pop up yang negatifnya” maksimal waktu penggunaan 3 jam dan tetap dilakukan Screen Break.



Last but not least, anak berumur 16 – 18 tahun, di mana sudah menduduki bangku SMA. Penggunaan maksimal 4 jam, tetap dipasangi parental control, dan adanya Screen Break.



Saat menggunakan gadget harus diselingi yang namanya Screen Break karena untuk mengistirahaktkan mata dan tubuh. Jika anak–anak sangat direkomendasikan untuk beraktivitas bersama keluarga atau teman sebaya. Screen Break, Anak memiliki tugas untuk membangun kebiasaan utama, melakukan kebiasaan–kebiasaannya dengan mandiri seperti, makan, mandi, pakai baju, dan menyisir.

Kebiasaan utama ini harus adanya latihan. Mandirinya harus kebangun karena kebiasaan utama ini, Kalau terganggu dengan gadget atau kebiasaan buruk lainnya, kebiasaan utama itu tidak akan terjadi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE