Inilah Cerita Singkat Tentang Sebuah Batas Antara Perjuangan atau Kebodohan

Batas Juang atau bodoh

Perjuangan atau kebodohan…

Advertisement

Kehidupan memang tak selamannya bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan, fakta dilapangan kadang tidak sesuai dengan harapan. Mungkin dari beberapa orang itu sudah menjadi rahasia umum. Namun ada beberapa kejadian dimana itu berkesinambungan dengan kata perjuangan atau kebodohan. Terlintas cerita ku tentang karir, cinta maupun harapan.

Di karir misalnya ketika seseorang sudah nyaman dengan pekerjaannya dan sudah mempunyai gaji yang dibilang sudah lumayan dan mampu menghidupi keluarganya, apakah orang itu tidak mempunyai keinginan untuk mendirikan usaha, tentunya itu menjadi beberapa pilihan sulit. Ketika orang itu mengikuti bos mereka atau menjadi bos sendiri. Hal itu mempunyai resiko dengan kadar level yang berbeda.

Ketika seseorang ingin naik pangkat dengan menghalalkan segala cara dan menjatuhkan orang lain, membuat isu-isu yang belum tentu benar sehingga tidak sadar hal itu membuat citra perusahaan perlahan hancur dan kinerja para karyawan mulai menurun, bagaimana seseorang memperjuangkan sesuatu hal yang belum tahu hasil yang didapat. Kadang ada beberapa contoh menjatuhkan orang lain demi sebuah pangkat itu adalah perjuangan yang sangat hebat yang menitik beratkan egois. Apakah orang yang dijatuhkan akan tetap bertahan meski pangkat atau posisi dia sudah digeser, tentunya ada dua pilihan dimana dia akan merebut kembali posisinya atau menerima dan bekerja dibawah kepemimpinan orang yang merebut. Namun ada beberapa yang mengubah jalur dengan memilih berhenti dan mendirikan usaha sendiri. Dan mencari karyawan bukan menjadi karyawan. Tentunya ekspetasi tak selamanya dengan realita. Hal terpenting adalah bagaimana cara seseorang bangkit untuk menjadi lebih baik bukan berdiri di zona yang bukan zonanya. Hal itu yang mendasari seseorang untuk berfikir cerdas bukan hanya kerja keras.

Advertisement

Selanjutnya bicara tentang perasaan atau di era umur 17-25 tahunan orang merasa jatuh cinta. Mengapa demikian, dan kenapa juga harus dirumuskan di interval umur itu. Beberapa akan aku sampaikan dengan sajak yang indah. Dengan bahasa millenial dan terkesan alay. Mungkin ada beberapa orang jatuh cinta bahkan ada yang sudah sampai era pacaran. Kadang banyak dari pihak laki-laki atau perempuan yang merasa cemburu atau egois. Bahkan ada yang berlanjut ke jenjang pernikahan atau hanya sampai sebatas kata mengisi rasa bosan dan selanjutnya tergantikan. Setiap pasangan pasti pernah masuk ke era dimana atau pertengkaran hebat dan selalu berfikir berat untuk melepaskan karena bagaimana sulit perjuangan diawal.

Namun ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi adalah ketika seseorang memutus hubungan dan orang itu masih memperjuangkan. Terus berjuang dengan rasa sakit. Apakah itu dinamakan perjuangan yang sejati. Apakah itu ada nilai. Itu kenapa banyak yang jatuh karena sakit yang terlalu dalam, sakit karena terlalu mencintai. Berjuang dengan rasa sakit itu bukanlah hal yang cerdas. Solusinya adalah bagaimana kita berjuang melawan rasa sakit, contoh adalah bagaimana jika pasangan tiba-tiba melepas dengan alasan frekuensi kita beda, kita udah gak cocok. Bagaimana kita bejuang dengan melawan konflik batin itu. Jika kita merasa jatuh dan susah move on berarti kita gagal berjuang, dan kita hanya mirip orang bodoh.

Advertisement

So kita harus sering mencari kesibukan, mendengarkan musik-musik positif dan selalu berfikir positif. Dan selalu berfikir “aku tidak pernah mengekangmu pergi dengan siapa saja, nyaman dengan siapa , karena merpati baik pasti tahu tempat dimana dia pulang”, tapi sayangnya dia bukan merpati yang terlatih. So berfikir positif dan katakan pada dia dengan lantang “sayang sekali ternyata pribadi hebat ini memang bukan untukmu”. Dan selalu tersenyum dan jangan pernah berharap dia untuk kembali lagi.

Dengan dua kisah itu yang menceritakan karir dan cinta terlintas pepatah yang sering muncul di internet yang berbunyi:


“Jangan habiskan waktumu memukuli dinding dan berharap bisa mengubahnya menjadi pintu..”


Kalau kamu sudah tahu usahamu tak akan membuahkan hasil, segeralah cari cara lain. Kerja keras memang penting, tapi kerja cerdas juga tak kalah penting.

Perbanyaklah mencari referensi tentang bagaimana cara terefektif untuk mewujudkan mimpimu. Kamu bisa belajar dari kesalahan orang lain dan tak perlu mengulanginya lagi.

Jadi tetap tersenyum dan melangkah bahwa masa depan bukan ditentukan oleh bodoh atau perjuangan tapi tentang hati yang kamu yakini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE