#BeraniBaik – Aku Menulis: Antara Bakat, Kesukaan, dan Pelarian

Mulai dari cerita mini sampai menulis konten juga berbagi hal positif

Ada banyak hal kecil yang ternyata memiliki pengaruh besar dalam hidup. Sebuah sikap atau sebuah kata yang nampak sepele bisa saja memiliki kesan khusus di hati seseorang seperti sikap saling menghargai, mengucap terima kasih, dan lain sebagainya.

Begitu pun dengan aku. Masih jelas dalam ingatan bahwa seseorang pernah berkata padaku, Ini kalo diterusin, jadi ini! Kalimat itu merupakan pujian pertama dari seorang guru seni terhadap cerita mini yang ku buat sebagai tugas. Sebuah kalimat pujian yang terlihat kecil dan sepele, tapi berarti banyak untukku.  

Dengan anggukan kepala dan senyum puasnya beliau berkata, Ini kalo diterusin, jadi ini! Seakan beliau ingin meyakinkanku bahwa ada sesuatu yang berharga dalam diriku, ada bakat menulis dalam diriku. Keyakinanku pun tumbuh berkat kalimat pujian itu. Hingga kini, kalimat itu menjadi pemicu semangat dan pengingatku untuk pantang menyerah dan terus menulis.

Tentunya sebelum mendapat pujian itu, aku sudah terbiasa menulis jurnal harian atau diary yang berisi tentang pengalaman dan perasaanku sendiri. Kemudian, aku mulai suka membaca yang akhirnya aku mendapatkan banyak sekali wawasan tentang kosa kata sampai ke gaya penulisan yang menarik untuk dibaca.

Buku pertama yang membuatku suka membaca adalah komik terjemahan dari korea dengan judul Survival. Setiap halaman dalam komik tersebut sangat menarik secara visual dan ide ceritanya. Ditambah dengan adanya halaman-halaman khusus yang berisi ilmu pengetahuan terkait topik yang dibahas per babnya menjadikan komik itu tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi.

Ada juga novel pertama yang ku baca yang akhirnya membuatku semakin ingin dan suka menulis, yakni novel karya Tere Liye dengan judul Pulang. Mulai dari ide cerita, gaya penulisan sampai kepada sekilas wawasan tentang shadow economy adalah sesuatu yang baru dan menarik bagiku.

Singkat cerita, kedua buku tersebut telah menginspirasiku untuk menulis sebuah karya yang menghibur dengan menyisipkan muatan edukasi di dalamnya. Kini, aku sedang belajar menulis mulai dari fiksi hingga non-fiksi.

 

Tulisan adalah Jembatanku dengan Dunia Luar yang Liar

Hampir sama dengan ketika menulis jurnal harian atau diary, aku mulai menulis berdasarkan pengalaman pribadi yang kemudian ku tuangkan dalam bentuk artikel opini. Sulit pada mulanya ketika memulai karena aku harus mentransfer ide ke dalam sebuah kata agar dapat tersampaikan dengan baik.

Aku menikmati sekali ketika aku menulis sebuah artikel opini. Seperti sebuah quote oleh Seno Gumira Ajidarma,


Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, juga suatu cara untuk menyapa.


Tulisan adalah jembatanku dengan dunia luar yang liar. Ketika aku menulis, aku sedang membangun jembatan itu dan sebuah kata yang ku tulis akan menjadi sebuah alat untukku menyapa dunia. Tak mudah pada awalnya, tapi ini jauh lebih mudah dibandingkan harus berbicara secara lisan.

Luka masa lalu selalu membuatku sulit untuk berbicara dan bercerita panjang lebar di depan banyak orang. Padahal banyak sekali ide dan khayalan yang ada di dalam otakku dan aku selalu ingin membagikan cerita tentang itu.

Dari situlah aku merasa bahwa menulis adalah salah satu bentuk pelarianku. Karena aku selalu kesulitan untuk berbicara di depan orang banyak. Karena dengan menulis, kata-kata yang tidak bisa terucap, padahal sudah diujung lidah, bisa terucap dengan leluasa.

Hingga pada akhirnya menulis menjadi cara yang kupilih untuk berbicara, bercerita, dan berbagi hal-hal positif ku ketahui dan rasakan, khususnya dalam ranah psikologi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"It's nice to be important, but it's more important to be nice" -John Templeton