Teruslah Berbuat Baik Meski Dunia Menentang

Jangan pernah lelah berbuat kebaikan apalagi kebaikan itu adalah sebuah kebenaran.

Pernah nggak sih kalian merasa perbuatan baik dan tulus kalian diremehkan hanya karena kalian pernah melakukan sesuatu yang buruk di masa lalu? Kalau pernah, berarti kamu datang ke artikel yang tepat. Aku ingin membahas menuliskannya didalam tulisanku kali ini. 

Kalian melakukan sebuah perbuatan baik, karena ingin menyebarkan aksi positif. Kalian sudah bahagia ingin melakukannya, sudah bersemangat untuk melaksanakannya. Tapi malah batal hanya karena disangka mencari muka, karena dicap tidak pantas karena memiliki masa lalu yang buruk sehingga tidak bisa melakukan hal baik. Belum lagi dibalas dengan kebencian, rasanya seperti ingin menyusut dari dalam tubuh. Kalau bunyi peribahasanya itu "air susu dibalas dengan air tuba".

Jika kalian merasa sedih, jangan khawatir, berarti kalian  manusia apalagi rasanya ingin menangis, itupun tidak apa-apa, itu tandanya berarti niat baik yang kalian  ingin utarakan benar-benar nyata dan tulus dari hati. Dan harus yang kalian tahu, mungkin semesta sedang menguji kalian, kita, aku dan kamu. Bahwa kalian sedang di uji oleh dunia agar kita tahu bagaimana caranya bertahan dalam kesesakkan saat menyebarkan kebaikan itu. Entah menyebarkan kebaikan untuk lingkungan, untuk orang yang ada dilingkungannya, ataupun kepada orang yang sudah kita targetkan.

Memang sulit untuk konsisten dan bertahan dalam berbuat kebaikan, meski hanya satu hal saja. Karena akan ada banyak penolakan, bahkan ketidak-sukaan dari orang-orang disekitar kita yang bisa dibilang hanya memandang sebelah mata perbuatan baik kita, padahal tujuan dan dampaknya baik dan bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk lingkungan sekitar dan juga semua orang.

Belajarlah dari plastisin, yang bersedia menerima tekanan dan dibentuk. Dari plastisin kita juga belajar untuk menjadi lentur. Ibaratnya kebencian itu sebagai benda keras, dan kita sebagai plastisin. Saat kebencian datang kepada kita, kita harus tetap menyambut kebencian itu dengan pelukkan hangat, meskipun kebencian itu rasanya panas membara. Dan harus selalu tulus untuk melakukan kebaikan apapun kondisinya. Lain halnya jika kita membalas kebencian dengan kebencian, keras sama keras yang saling bertemu, saling hantam. Pasti akhirnya pecah berhamburan saat setelah bertumbukkan. Serpihan-serpihan kebencian itupun akhirnya menjadi luka bagi orang-orang yang terkena serpihan itu. Maka jadilah seperti plastisin.

Mungkin sulit sekali kita ingin berbuat kebaikan, karena penghalangnya jika bukan dari sendiri, sudah pasti dari orang lain,. Oleh karena itu, Jangan pernah lelah berbuat kebaikan apalagi kebaikan itu adalah sebuah kebenaran. Jangan terpaku dengan perbuatan kita yang ada di masa lalu, meskipun ada yang buruk, tapi itu sudah masa lalu. Sekarang tinggal kita melihat ke depan bersama untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku senang menulis, gemar mendengarkan musik, kadang kala membuat musik, senang menjadi pendengar ketimbang pembicara.