Bergaya pun Aku Tak Sanggup Karena Melihat Keadaan Orangtuaku.

Indonesia dan Inggris

Sebenarnya tidak ada yang salah untuk bergaya. Menampilkan yang terbaik dan menunjukkan 'ini lah saya' tidak ada yang melarang. Akan tetapi,kita harus tahu diri dengan keadaan rumah dan orangtua. Tak ayal, banyak sekali orang-orang yang lebih mementingkan penampilan luar yang justru menutupi keadaan sebenarnya. Bukannya aku tak ingin bergaya. Aku juga sering melakukannya,namun tidak ingin berlebihan.

Advertisement

Banyak orang sering melakukan ini di media sosialnya, naik mobil, langsung posting.
Makan enak, langsung posting. Pergi ke luar kota,langsung posting. aku sempat berfikir

“Bagaimana kalau orangtuaku dihujat lantaran aku berlebihan dalam hal apapun?”

Setiap kali aku ingin memposting naik mobil, pikiranku selalu berkecamuk

Advertisement

“Ini bukan mobilku tapi milik orang lain. Pantaskah aku melakukannya sedangkan ini bukan milikku? Lalu bagaimana nantinya kalau ada teman-temanku datang ke rumah dan menanyakan 'dimana mobilmu?' Aku pasti malu”

Aku tak ingin pula orang lain beranggapan bahwa hidupku sudah nyaman, padahal masih tetap sama. Tidak juga ingin orang lain memberikan penilaian hidupku buruk,padahal aku begitu nyaman dan menikmatinya.
Aku tak ingin memberikan kebohongan dan penilaian yang justru membuatku semakin boomerang dan menunjukkan apa yang aku miliki.

Advertisement

Karena menurutku, hal itu tidak menunjukkan jati diri. Yang malah membuatku ingin melakukannya biar dianggap baik padahal aku masih sama. Walaupun apapun yang kupunya masih milik orang lain atau kredit. Tidakkah kita berpikir kalau ini 'kebohongan yang nyata'?

Setiap kali aku melakukan postingan yang menurutku bukan menunjukkan jati diriku,membuatku teringat dengan kondisi orangtuaku.

“Pantaskah aku melakukan ini?”
“Pantaskah foto ini aku posting?”
“Pantas aku bergaya bak selebritis?”

Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang membuatku semakin tidak ingin melakukannya. Aku tahu keadaan orangtuaku. Mereka yang mendidikku agar tidak berlebihan, memamerkan apapun yang kulakukan dan ku punya. Mereka juga yang membuatku berkaca kembali dengan kondisi dan keadaan yang sebenarnya.

Orangtuaku pernah berpesan

“Anakku, keluarlah dan berikan yang terbaik untukmu dan orang lain. Pastikan semua yang kamu lakukan tidak merugikan namun justru bermanfaat. Jangan terlalu menampakkan apa yang kamu miliki dan jangan pula terlalu berlebihan meskipun kamu mempunyai segalanya”

Hal yang paling mendasar kenapa aku tak ingin melakukan postingan apapun, kecuali menampilkan prestasiku 'aku ingin orangtuaku bangga dan nama baiknya tetap terjaga' aku tak ingin mengotorinya dengan tindakan dan perlakukan yang membuatnya malu.

Kebahagiaan yang kuimpikan sejak dulu, bisa berprestasi dan membuat nama orangtuaku bersinar. Maka orang akan memberikan penilaian “oh anaknya si anu itu kemarin ikut seminar nasional ya?” dan itulah yang ingin kulakukan. Membawa nama kebaikan pada orangtuaku. Dan saat ini sedang proses kulakukan untuk menjadi kenyataan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE