Berkatmu Ada Bunga-Bunga Pelangi di Hati dan Hariku

Kamu yang tak pernah bertemu denganku.

Sebelum aku menemukan sosokmu, tentu aku pun punya hari-hari bahagia dan hati tak jarang bersuka cita.

Advertisement


Sebelum aku menemukan sosokmu, aku terbiasa bersedih dan berbahagia oleh dan untuk diriku sendiri.


Sebelum aku menemukan sosokmu, tentu kamu bukanlah motivasi dalam hidupku.

Dulu, dulu hingga tahun lalu, aku hanyalah gadis kecil yang tertawa saat senang dan menangis saat bersedih. Marah saat dimarahi, kecewa saat dipermainkan. Dulu, dulu hingga tahun lalu, aku gemar tertawa dan menangis apa adanya diriku dan sesuka hatiku. Tapi sejak tahun lalu, setelah aku menemukan sosokmu, hati dan hariku jadi sedikit berbeda.

Advertisement

Entah aku gadis atau wanita muda, selama 23 tahun umurku entah kapan aku merasakan jatuh cinta. Ya, aku sering bingung apakah aku pernah merasa atau sedang jatuh cinta.

Jika yang disebut cinta adalah perasaan ingin mengasihi dan menguatkan, aku sering bertemu kakek-kakek tampan yang hidup sendirian, membuatku jatuh sayang sambil bertanya-tanya 'kemana anak cucunya?'.

Advertisement

Jika yang disebut cinta adalah perasaan ingin hidup bersama dan bertumbuh menjadi lebih baik, aku sering bertemu balita-balita lucu nan menggemaskan, membuatku jatuh sayang, ingin rasanya kuajak kemana saja, ke kebun binatang, ke taman bermain, ke perpustakaan, ingin rasanya kutimang-timang, kunina-bobokkan, tapi apalah daya, aku bukan orangtua mereka.

Aku penasaran, seperti apakah rasanya jatuh cinta dan patah hati? Bagaimanakah itu perasaan perut berkupu-kupu terbang?

Rasa penasaranku ku tahan sejak tahun lalu. Tahun lalu aku terpikirkan, sudah terlambat jika diusiaku ingin merasakan cinta-cintaan. Coba pikirkan karir dan masa depan!! Tapi sepersekian hari kemudian, aku menemukan sosokmu diantara lingkaran sosial mediaku.

Di hari-hari terakhirku menjadi gadis rantauan, aku mengalami berbagai rintangan dan ujian, dimulai dari proposal yang tidak kunjung tembus, pekerjaan silih berganti tanpa pemasukan yang memuaskan, masalah keluarga yang ada-ada saja, hingga hal-hal yang sulit aku ceritakan menjadi cobaan masa sekarang.

Sekarang, ya sekarang tidak seperti dulu.


Sekarang aku mual saat aku malu, sekarang aku tertawa saat aku kecewa, sekarang aku menangis saat aku bahagia. Sekarang, setelah aku menemukan sosokmu aku jadi berbeda.


Saat sekarang aku bersedih soal pendidikan, aku malu karena pencapaianku masih jauh dari kamu, untuk beberapa waktu aku bisa mempertahankan fokus dan semangatku, aku berdoa kepadaNya, semoga kelak aku menjadi Ibu yang cerdas untuk anak-anakmu.

Saat sekarang aku bersedih soal uang dan pekerjaan, aku malu karena kemandirianku masih jauh dari kemapananmu, untuk beberapa hal aku memperluas peluang dan potensiku, aku berdoa kepadaNya, semoga kelak aku disandingkan denganmu dalam keadaan mampu.

Saat sekarang aku bersedih soal masalah keluarga yang ada-ada saja, aku malu karena aku banyak mengeluh dan mengumbar keluhan saat yang kulihat darimu adalah kesahajaan, aku berdoa kepadaNya, semoga kesabaran dan kelembutan hatiku diluaskan, kelak keluarga kita sakinah, ma waddah dan rahmah.

Apapun yang terjadi padaku akhir-akhir ini, terimakasih. Terimakasih sudah mengisi hari-hari beratku dengan notifikasi dari sosial mediamu, terimakasih sudah membuatku bercermin dan bersemangat.


Terimakasih, kamu membuatku banyak meminta padaNya, lebih banyak dari sebelum aku menemukan sosokmu.


Semoga sekarang memanglah hari-hari terakhirku sebagai gadis rantau, semoga Dzulhijjah tahun ini aku bisa menjadi wanita rantau, menyusulmu ke kota sana, mewujudkan harapan bertemu denganmu, kemudian bertemu orangtua dan keluargamu, selanjutnya dipinang olehmu, bersamamu berbagi kasih dan kekuatan untuk bertumbuh lebih baik, disisimu sebagai belahan jiwamu.

Doaku berlebihan? Maafkan aku yang tak tahu malu mengharapkan dirimu dalam halu.


Jika doaku dikabulkan, maka kamulah karuniaNya yang terindah untukku.

Jika doaku dikabulkan dengan yang lain, maka kamu adalah patah hatiku yang indah.


Terimakasih untuk kamu yang indah, menceriakan hariku walau hanya dalam tafsiran bebasku. Kamu yang kita belum pernah bertemu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

wkwkwk lalala girl.

CLOSE