#BertepukSebelahTangan; Pernikahan yang Dijodohkan Menjadikan Penantian Takdir Tertunda

Menanti keindahan dan kekuatan cinta

Ada pepatah mengatakan "Menikah adalah Nasib, Mencintai adalah Takdir. Kau bisa berencana menikahi siapa tapi tidak bisa kau rencanakain cintamu untuk siapa."

Advertisement

Setiap orang pasti ingin menikah dengan orang yang dicintainya. Namun tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, misalnya pernikahan karena perjodohan. Jika dalam pernikahan itu bisa tumbuh cinta karena masing-masing pasangan sadar hak dan kewajibannya itu tidak masalah, mungkin pernikahan seperti itu bisa langgeng. Tapi jika pasangan tidak memenuhi hak dan kewajibannya, akan sampai di mana perkawinan seperti itu? Hanya Tuhan yang tahu.

Sesungguhnya BUKAN cinta yang membuat perkawinan bisa langgeng tapi TOLERANSI. Sejauh mana toleransi itu ada, pasangan yang menikah karena cinta saja bisa cerai, apa lagi pasangan yang menikah karena perjodohan yang tanpa dasar cinta.

Saat merasa tidak nyaman di dalam perkawinan, godaan datang sebagai penawar yang menjanjikan kebahagiaan. Apa lagi terdapat cinta dalam masa lalu. Saat bahu yang satu tidak bisa sebagai sandaran, tentu butuh bahu yang lain agar bisa meringankan beban dan menjadi semangat hidup. Namun status menjadi jurang pemisah. Andai bahu yang lain bisa menjadi kekuatan dan mau berjuang bersama untuk masa depan.

Advertisement

Namun ia memilih mundur, meninggalkan wanita yang tersia-sia oleh takdir dan tidak pernah beruntung dalam cinta. Kekecewaan, kegagalan itu pahit dan menyakitkan tapi wanita itu meyakini kegagalan adalah sukses yang tertunda. Wanita itu bangkit dan bertambah kuat, berdiri di atas kesakitan hatinya. Ada menyimpan secercah harapan untuk kelak bisa menemukan takdirnya. Seseorang yang bisa membahagiakannya, mencintainya, bertukar perasaan susah dan senang.

Hidup hanya sekali, yang menjadi harapannya kelak bisa menemukan cinta sejatinya. Cinta yang saling berbalas. Cinta yang TIDAK bertepuk sebelah tangan. Cinta yang berdampingan hingga tua dan mati. Wanita itu, masih sendiri dalam kesepiannya, hanya doa dan keyakinan bahwa kelak Tuhan akan menemukan ia dengan Takdirnya. Entah itu kapan. Semua akan indah pada waktunya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE