Bila Bukan Aku, Bantulah Aku untuk Mampu Terus Melangkah Tanpamu

Tak pernah tau lagi bagaimana caranya aku harus mengucapkan rasa syukurku kepada Tuhan, yang selalu menunjukan segala hal yang mungkin akan membuat luka dalam hidupku, segala hal yang akan membuat air mata ini terus jatuh dan mengalir di pipi ini.
Sungguh apapun yang telah ku lihat sebelumnya, ternyata jauh berbeda dari kenyataannya.

Kamu yang ku pikir lelaki yang selama ini kunanti, lelaki yang selama ini kucari, kulantunkan dalam doa disetiap sujudku, ternyata jauh dari apa yg seharusnya aku harapkan.

Kamu telah membuatku jatuh hati, jatuhkan perasaan ini padamu, kamu telah membuatku masuk kedalam istana hatimu, dan kini kenyataan itu justru membuatku sulit untuk pergi meninggalkan istana hatimu. Kamu mengangkatku terbang tinggi lalu kamu pula yang menjatuhkanku.
Tak bisakah kamu untuk benar-benar menjadikan aku satu-satunya putri di istana hatimu? Tak bisakah kamu curahkan segala kasih sayang dan perhatianmu padaku seperti kala aku belum terperangkap dalam manisnya kata cintamu?

Kini semua itu telah berlalu, lagi-lagi aku harus berjuang melarikan diri dari istana hati yang tak mungkin bisa ku singgahi.

Sekuat tenaga ku langkahkan kaki membawa perasaan yang tak menentu ini, sakit sedih perih kecewa, namun tetap saja kalah dengan rasa cinta yang tulus itu padamu.

Apa yang harus aku lakukan lagi? Hati ini sungguh sulit untuk melangkah pergi, otakpun tak henti memikirkanmu, mengingatmu yang sempat menerbangkanku dengan segenap kasih yang kau punya. Seindah atau sepedih apapun cerita yang telah ku lalui bersamamu, bagaimanapun itu tetaplah bagian dari perjalanan hidupku. Semua telah menjadi kenangan untukku, entah bagaimana denganmu aku tak pernah tau.

Bila bukan aku, bantulah aku untuk mampu terus melangkah tanpamu. Bantulah aku untuk benar-benar bisa merelakanmu dengannya. Sebab aku juga ingin bahagia seperti engkau dan dia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
hhy

<p><p><p>nothing</p></p></p>

6 Comments

  1. El-liem Ghaber berkata:

    Artikel ini sama persis seperti apa yang saya rasakan

  2. Ariyanti Nugroho berkata:

    Ya Allah.. aku pernah ngerasain itu…