Bisakah Kamu Melihat Kelebihanku Tanpa Harus Memperdulikan Satu Kesalahanku?

Sering kali, rasa itu menghantui setiap perjalanan hidupku yang sekarang. Menghantuiku bersama bayangan dia di setiap cela ruang hati yang hampir pupus. Melupakannya? kata itu memang sulit aku cerna untuk bisa masuk ke dalam pikiranku. Ada banyak orang disekitarku yang ingin melihat aku bahagia tanpa dia, mendorongku untuk lebih bisa menikmati hidupku yang sekarang secara independent. Terlalu banyak perasaan yang telah ku korbankan hanya untuknya, tanpa dia sadari dari rasa yang paling bahagia dan rasa yang paling menyakitkan.

Advertisement

Cukup lama aku bersenandung bersama-sama dan tanpa kuperdulikan betapa banyak ukiran yang ia buat, ukiran itu sirna seketika dengan rasa sayangku padanya.

Aku sangat berbeda dengan dirinya yang pernah kau banggakan sedikit didepanku, tanpa kamu sadari aku telah terhempas secara perlahan. Goresanmu lah yang membentuk aku sekarang seperti aku yang tidak kau kenali di masa lampau.

Karena Seribu bahkan sejuta kebaikanku akan kalah tidak terlihat dengan Satu kesalahanku yang tanpa sengaja aku lakuin yang mungkin melukai hatimu.

Advertisement

Bergilir waktu sudah cukup lama memasuki setengah tahun berjalan, tidak bisa kupungkuri aku tidak memaksa untuk melupakannya, karena dalam hidupku hanya perlu melanjutkan apa yang sudah berakhir bukan melupakannya. Goresan indah yang kau ukir dulu telah memberiku banyak arti. Ketika sedang proses membiasakan diri tanpa dia, saat itu pula kita dipertemukan di saat yang tidak terduga dan hanya selintas mengisi pikiran kosongku ini. Membuatku seperti berada di ruang masalalu.

Rasa sakit yang terburuk adalah ketika seseorang yang membuatmu merasa begitu istimewa kemarin dan membuatmu merasa begitu tidak diinginkan hari ini …

Entah apa yang membuat dia sekarang pergi begitu saja tanpa sedikitpun untuk menoleh ke belakang dan pergi bersamaku? Kadang aku terlalu bodoh untuk menunggu dia kembali pada terminal yang sama kembali dengan segala perubahan untuk membawanya dia pulang , hingga pupus harapanku untuk menunggu dia. kini aku tersadar untuk meninggalkan semua bayangan dan kenangan di terminal masalaluku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Calon psikologi yang sedang mengejar gelar S1nya :) •Child Psychologist• ig: @noviooolita

CLOSE