Digital Water Timer, Teknologi Baru yang Membuat Tanaman Hidroponikmu Disiram Tepat Waktu

Peran teknologi terhadap pertanian



Lahan pertanian semakin berkurang dengan adanya fenomena perubahan alih fungsi ke lahan non pertanian. Perubahan alih fungsi lahan akan berdampak terhadap berkurangnya pasokan bahan makanan yang didapat dari pertanian. Saat ini, muncul sebuah teknik penanaman hidroponik.

Advertisement

Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, budidaya ini lebih memanfaatkan media air yang mengandung nutrisi. Meskipun menggunakan media air dalam bercocok tanam, namun tanaman yang dibudidayakan dengan cara ini membutuhkan sedikit air.

Bibit yang dibudidayakan pada teknik penanaman hidroponik terdiri dari tanaman yang bertangkai rendah seperti bayam, brokoli, kangkung, kol, mentimun, cabe,  strawberry, melon, semangka, anggur dan tanaman bertangkai rendah lainnya.

Penyiraman harus dilakukan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan air dan nutrisi pada tanaman. Penyiraman dapat dilakukan dengan cara manual. Penyiraman dilakukan 8-10 kali dalam sehari tergantung dari bibit yang di tanam.

Advertisement

Meskipun penyiraman dilakukan seacara rutin, akan tetapi penyiraman menggunakan teknologi perairan akan lebih efektif. Teknologi tersebut menggunakan Digital Water Timer.

Digital Water Timer dapat mengontrol penyiraman tanaman, sehingga kendala-kendala yang kerap dialami saat penyiraman manual seperti telatnya waktu penyiraman dapat teratasi, dan tentunya tanaman hidroponik akan tetap terawatt dan terhindar dari kekeringan. Digital Water Timer sangat tepat diterapkan di lahan perkebunan luas maupun sedang seperti rumah kaca.  

Advertisement

Digital Water Timer dapat disetting sesuai dengan pemakaian selama sehari penuh tergantung kebutuhan yang diinginkan, namun untuk pemasokan air pada teknik penanaman hidroponik lebih efektif jika dilakukan penyiraman selama 5 sampai 10 kali penyiraman.

Digital Water Timer harus selalu dalam keadaan aktif dengan kondisi baterai yang masih kuat, karena apabila baterai lemah maka kinerja alat tidak akan stabil.

Kendala pada Digital Water Timer yaitu jika baterai lemah maka sirkulasi air akan tertutup, dan pastinya tanaman hidroponik mengalami kekurangan pemasokan air yang akan berakibat gagalnya produksi panen.

Perawatan Digital Water Timer terbilang cukup rumit, pergantian baterai harus dilakukan secara intensif selama 3 bulan sekali agar terhindar dari penurunan kinerja, karena penanaman hidroponik tidak lepas dari peran air.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan adanya Digital Water Timer maka teknik penanaman hidroponik untuk kebutuhan air akan lebih terkontrol, dengan catatan Digital Water Timer harus dalam kondisi yang prima, baik dari pengaturan penyiraman dan juga kapasitas baterai yang digunakan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE