Hoaks di Media Sosial, Bukannya Membantu Malah Menyusahkan Manusia Lain

Hoaks media sosial

Mungkin bagi sebagian besar orang, sosial media bukanlah lagi barang yang terbilang langka. Dimanapun, kapanpun, bahkan siapapun dapat mengakui kepemilikannya. Cukup dengan beberapa langkah, manusia telah memasuki dunia lain yang lebih dikenal dengan sebutan Dunia Maya.

Advertisement

Curhat, pedekate, ataupun berbisnis, semua dapat diakses dengan mudah dan praktis. Bermodalkan internet, widget, dan akun, dunia yang kita tinggali semakin terasa sempit dan kumuh.

Dibalik keagungannya, sosial media juga menjadi bukti akan keterbatasan manusia sebagai mahluk ciptaan dengan berkembangnya jenis kebohongan baru yang lebih dikenal dengan hoaks.

Industri media berkembang pesat dengan adanya sosial media. Hal ini juga yang menyebabkan menurunnya minat masyarakat terhadap media cetak, radio, maupun TV. Berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat dalam menyampaikan secercah berita demi reputasi tanpa sempat melakukan penyaringan informasi yang ada.

Advertisement

Aktual dan Faktual layaknya barang bekas yang siap dibuang tanpa adanya pemulihan. Masyarakat juga tidak luput dari kesalahan akan penyebaran berita hoaks. Masuknya era Citizen Journalism memudahkan setiap masyarakat untuk menyebarkan berita dengan atau tanpa adanya fakta yang merupakan kunci dari berita yang bersifat perlu dan terpercaya

Penyebaran berita-berita yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab sanggup menempatkan industri media sebagai tersangka utama dibalik semua penyebaran hoaks yang beredar dilayar elektronik widget masyarakat.

Advertisement

Orang-orang tidak bersalah dapat berakhir dibalik jeruji besi atau mendapatkan cap buruk dari stigma masyarakat yang didasarkan atas berita hoaks yang tersebar. Berita hoaks sendiri bersumber dari penilaian subjektif dengan dasar emosi seseorang tanpa disertai fakta yang jelas sumbernya.

Kebencian, kesedihan, balas dendam, sakit hati, dan stress hanyalah sebagian kecil dari dasar utama penyebaran berita hoaks. Apakah ini tujuan dari pencipta media sosial yang keberadaannya kita nikmati sekarang? Apakah media sosial hanyalah tempat sampah manusia di dunia maya?

Perlu diingat bahwa media sosial hadir untuk membantu manusia menjalankan tugasnya sebagai mahluk sosial. Media sosial menolong keterbatasan manusia dalam menjelajahi dunia yang begitu luas menjadi terjangkau hanya dengan menekan sebuah tombol. Mulai dari sekarang, ingatlah beberapa hal ini ketika hendak mempublikasikan sesuatu di sosial media:


  • Setiap kata yang kita tuliskan adalah cerminan dari apa yang kita pikirkan

  • Sangat bijaksana jika berkali-kali berpikir sebelum menulis di media sosial

  • Saring, saring dan saring sebelum sharing

  • Media sosialmu adalah pedangmu yang kapan saja dapat melukaimu

  • Ingat bahwa banyak tindakan di media sosial bisa membuat pengguna teknologi justru masuk di balik jeruji besi

  • Dalam situasi apapun, jangan biarkan emosimu mengalahkan kecerdasanmu

  • Kadang diam itu lebih baik daripada mengatakan sesuatu yang akan membuat semua orang tahu kebodohanmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE