CEO Butuh Mengelola Media Sosial? Coba Simak!

Tidak terasa sudah 5 tahun lebih saya bergelut di bidang social media management. Saya masih ingat ketika suatu malam, seorang CEO dari sebuah startup di Kanada mengirimI saya sebuah email, dan menawarkan sebuah posisi menjanjikan yang dapat saya kerjakan secara remote (jarak jauh). Posisi tersebut adalah Social Media Manager. Langsung saja saya menyetujui kontrak satu tahun, dengan prasyarat bekerja tanpa dibayar selama dua minggu sebagai trial project. Berbeda dengan judul yang sedang kita bahas, CEO yang satu ini ternyata membutuhkan seorang Social Media Manager.

CEO yang menjadi topik pembicaraan pada artikel ini adalah CEO yang berbeda. CEO ini lebih mandiri, dan tentunya mampu bekerja secara multitasking. Seorang CEO memiliki segudang pekerjaan untuk perusahaan yang ia jalankan. Secara alamiah, CEO ini tentu memiliki passion dan tujuan yang baik untuk perusahaan. Bisa kita simpulkan bahwa CEO ini adalah orang yang paling paham dan tulus untuk masa depan perusahaannya.

CEO tentunya paham ke mana perusahaan akan dibawanya. Karena itu, social media juga pasti dianggap cukup penting untuk kesuksesan perusahaannya ke depan. Oleh karena itu, CEO ini harus menyisihkan “sebagian kecil” waktunya untuk me-manage social media. Penelitian membuktikan bahwa social media manager yang sukses menggunakan minimal 6 jam dalam seminggu untuk fokus memanajemen social media, seperti membuat konten, artikel, dan lain-lain. Selain itu, sedikitnya satu jam dalam sehari harus disiapkan untuk memonitor aktifitas harian dari audiens di social media. 6 jam + 7 jam dalam seminggu adalah total waktu yang krusial dan signifikan nilainya dalam mengembangkan bisnis apapun melalui social media.

Sebulan sekali harus ada juga laporan berbentuk data komprehensif yang tertulis, yang menampilkan performa konten dan strategi yang diterapkan selama satu bulan berjalan. Terlihat bukan? Butuh pengalaman yang tidak sedikit untuk melakukan proses ini dengan sempurna. CEO yang mandiri ini harus mampu mengekstrak setiap data dari akun social media yang dijalankan, dan menuliskannya, sekaligus membuat interpretasi dari analisa data-data tersebut. Hasil tersebut harus menjadi evaluasi penting untuk kemajuan perusahaan. Tentunya membutuhkan pemikiran yang mendalam dan strategis untuk menggarap data-data tersebut. CEO yang yakin akan menjadi social media manager yang sukses akan mampu menjalankan proses-proses tersebut, dan melihat potensi calon pembeli (leads).

Sekarang, mari kita bayangkan jika menjadi CEO yang demikian. Menjalankan sebuah perusahaan dengan masa depan yang gemilang, akan membuat kita menjadi super sibuk. Tentunya akan ada 10 divisi bahkan lebih, yang harus kita atur dan monitor setiap hari. Sedangkan marketing hanyalah salah satu dari sekian divisi tersebut, dan pastinya social media marketing hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan proses yang mensukseskan perusahaan yang sedang kita pimpin.

Apa yang kamu pikirkan sekarang? Menurut saya, sangat sedikit waktu dan tenaga yang bisa kita luangkan untuk mengurusi social media ini. Sebagai seorang CEO yang baik, tentu akan lebih baik jika mampu bekerja secara bijaksana, dan memiliki manajemen prioritas yang baik. Menjadi CEO tidak harus mengerjakan semuanya sendiri. Tentunya akan ada lebih banyak hal yang rusak dan berantakan jika kita terlalu memaksakan diri dan kurang mempercayai orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini