Dampak Smartphone Dalam Komunikasi Saat Ini

Zaman sekarang, media baru sudah merajalela di seluruh kalangan, terutama remaja. Dengan adanya new media atau media baru, semua dapat diakses secara online, tanpa harus bersusah payah. Media baru sendiri merupakan sarana atau alat komunikasi yang baru muncul atau berkembang. Salah satu media baru yang memiliki dampak besar, ialah smartphone.

Advertisement

Smartphone ini sendiri memudahkan kita untuk mengakses seluruh dunia hanya dengan ketikan jari. Dengan teknologi smartphone, kita dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai apapun. Pengetahuan umum, konspirasi, bahkan pelajaran-pelajaran yang tidak kita pelajari di pendidikan formal. Dengan bantuan smartphone pula, kita tidak perlu menonton berita dan membaca koran untuk mengetahui berita-berita terkini. Seluruh informasi terkini dapat diakses melalui smartphone. Bahkan, peristiwa yang baru terjadi beberapa jam bahkan menit yang lalu biasanya sudah terpapar dalam media baru ini.

Hal paling besar yang ada dalam smartphone ini ialah komunikasi dan interaksi kita dengan orang yang tidak berada di dekat kita. Dalam kata lain, sekarang kita sudah dengan mudah berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal berjauhan dengan kita. Reuni bersama teman lama dan bercengkrama bersama kini menjadi hal yang lumrah dengan adanya smartphone ini. Smartphone menyediakan instant message yang merupakan alat bantu dalam komunikasi via smartphone dengan butuh chat, dimana seseorang dapat mendeskripsikan apa yang mereka ingin ucapkan melalui tulisan. Instant message juga menyediakan emoticon yang memudahkan orang-orang untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan sehingga tidak terkesan formal.

Kesibukan kita dalam bercengkrama dengan banyak teman, mulai dari teman lama, teman yang baru kenal di internet, hingga teman-teman yang berada di dekat kita namun tidak dapat bertemu dengan kita. Melalui smartphone, tepatnya instant message, membuat kita merasa dekat dengan orang-orang tersebut. Smartphone mendekatkan orang-orang yang jauh. Dengan begitu, kita dapat dengan mudah bertanya kabar kepada mereka, bahkan dapat dengan mudah mengadakan acara-acara bersama tanpa perlu bertemu terlebih dahulu.

Advertisement

Kini, komunikasi bukan lagi hal yang sulit. Bahkan, komunikasi dengan orang-orang yang tidak berada bersama kita menjadi hal primer dalam kehidupan generasi sekarang.

Namun, pada kenyataannya, istilah bahwa smartphone dapat mendekatkan orang-orang yang jauh sebenarnya dapat diputar balikkan. Walau smartphone mendekatkan orang-orang yang jauh, smartphone juga dapat dan sudah menjauhkan orang-orang yang dekat. Kini, berkumpul bersama teman, keluarga, maupun sahabat, tidak lagi berisikan canda tawa, waktu berkualitas bersama sahabat-sahabat terdekat kita, namun berisikan smartphone yang dimainkan masing-masing individu tanpa kenal waktu.

Advertisement

Entah untuk bermain bersama orang-orang yang berada diluar, entah mengakses informasi-informasi baru, atau sedang membentuk profil mereka di media sosial, agar terlihat menarik dan menawan. Media baru yang sekarang sudah semakin simple dan mudah diakses kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun, memang mendekatkan orang-orang yang jauh.

Mereka yang memiliki pemikiran yang sama dapat dengan mudah bertemu secara virtual, membagikan ide-ide dan pemikiran mereka secara kritis. Namun, tanpa sadar – membuat mereka yang dekat menjadi jauh. Diam, tanpa suara dan tanpa kata. Padahal sedang berada di tempat yang sama. Padahal tepat berada di sebelah, di seberang.

Padahal, seharusnya smartphone menjadi alat bantu komunikasi sehingga memudahkan komunikasi dua arah. Walau komunikasi sudah menjadi lebih mudah, seharusnya komunikasi sendiri tidak diremehkan. Komunikasi yang sudah dibantu oleh smartphone seharusnya menghindari miss communication, dan anti-social yang ada dalam masyarakat.

Jika smartphone hanya dapat menjauhkan orang-orang terdekat kita dan hanya membuat kita malas untuk berkomunikasi, berarti fungsi smartphone yang semula hanya menjadi pengganti dalam berkomunikasi kini menjadi hal utama dalam komunikasi.

Banyak kesalah pahaman berkomunikasi jika terus menerus berkomunikasi menggunakan smartphone, tanpa usaha untuk bertemu. Padahal, yang harus diketahui, berkomunikasi menggunakan smartphone sebenarnya tidak sepenuhnya efektif. Penggunaan Bahasa yang salah dapat disalah artikan oleh banyak pihak. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan intonasi nada, gestur, bahkan ekspresi wajah untuk mendapatkan makna yang ingin didapatkan.

Singkatnya, komunikasi yang efektif ialah komunikasi yang terjadi secara verbal dan non-verbal. Sedangkan, berkomunikasi dengan smartphone menghilangkan non-verbal yang dapat menjadi miss communication.

Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Mudah. Boleh menggunakan smartphone, boleh berkomunikasi menggunakan smartphone, bahkan boleh membuat appointment melalui instant message yang sudah tersedia dalam smartphone. Namun, justru smartphone, sekarang menjadi lifestyle kita, anak-anak muda zaman sekarang, sehingga kita terkadang lupa dalam menanggulangi masalah yang sebenarnya terjadi akibat kesalahpahaman yang ada karena lifestyle kita tersebut.

Kesalapahaman yang terjadi sekarang justru dikarenakan komunikasi yang sekarang kita remehkan karena adanya smartphone yang mempermudah komunikasi tersebut. Penggunaan smartphone yang kini sudah merajalela membuat masalah-masalah yang sebenarnya remeh menjadi hal yang berat. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak lupa dengan cara komunikasi secara langsung. Selain dapat mengambil jalan tengah yang lebih bijak, komunikasi secara tatap muka atau langsung dapat meminimalisir kesalah pahaman dan dapat lebih mengekspresikan apa yang kita rasakan dan apa yang kita ingin ucapkan.

Oleh karena itu, sudah sebaiknya kita menyadari permasalahan tersebut dan ada baiknya kita merubah jalan pikir kita. Pada hakekatnya, media baru membantu, bukan menggantikan, apalagi untuk memberi masalah-masalah baru.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE