Surat Terbuka dari Anak Sulung Perempuanmu untuk Ayah dan Ibu. Mohon Tunggu Kepulanganku

Surat terbuka dari anak sulung perempuan

Ibu dan ayah, terima kasih kalian sudah ada di dalam hidup saya. Tuhan sungguh baik. Mereka mengirimkan malaikat tak bersayap kepada saya, yaitu kalian.

Ibu, Saya tahu engkau sebenarnya tidak ingin bekerja. Saya tahu engkau pasti rindu melihat anakmu ini bertumbuh. Saya tahu engkau sebenarnya tidak ingin kelewatan satu hari pun tanpa melihat wajah saya. Namun saya paham bila keadaan memang memaksamu untuk pergi bekerja. Pagi hingga sore. Tak apa, Ibu. Saya bisa hidup mandiri kok. Melihat ibu pulang kerja setiap sore sudah menjadi surga bagi saya.

Ayah, saya tahu engkau menyayangi saya. Walau engkau jarang menunjukanya. Tak apa, Yah. Sekarang yang terpenting engkau sudah ada dalam kehidupan saya, engkau sudah menjadi ayah saya. Sungguh, terima kasih banyak untuk semuanya.

Ibu dan ayah, saya bukan anak yang sempurna. Saya hanyalah seorang gadis muda yang tumbuh dengan bahagia bersama kalian. Impian saya adalah membalas semua kebaikan kalian selama ini. Tapi saya sadar itu mustahil. Tapi apa salahnya mencoba dan berusaha, bukan?

Ibu dan ayah, biarkan anakmu ini pergi jauh sebentar. Merantau ke negeri lain yang mungkin engkau tak pernah mendengarnya. Izinkan saya melihat dunia dan merasakan betapa indahnya dunia dari sisi yang berbeda. Saya janji saya akan pulang dengan ilmu dan pengalaman yang mampu mengubah dunia.

Ibu dan ayah, saya tahu ini berat untukmu. Saya sangat mengerti. Semua ini saya lakukan untuk ibu dan ayah. Untuk membuat kalian bangga bahwa anak sulungmu di sini siap untuk membuat perubahan.

Izinkan saya Ibu dan Ayah. Saya janji akan kembali. Janji.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

place where i write. Suka kopi. Suka jalan-jalan. Suka kamu. Kunjungi personal blog ku di bawah ini ya!

Editor

Not that millennial in digital era.

4 Comments

  1. Mila Dewi Kania berkata:

    ahh elahh ini gua banget 🙁
    sukses terus buat penulisnya..