Dear Kamu yang Sedang Berjuang Melawan Penyakit yang Parah, Aku Tahu Ini Berat. Tapi, Terima Kasih Sudah Bertahan Sampai Sejauh Ini!

Tanpa kamu sangka, hari ini kamu harus berada di atas ranjang rumah sakit. Sebuah tempat yang tidak pernah kamu bayangkan selama hidupmu.

Matamu baru saja terbuka dan melihat dinding serta atap berwarna serba putih di sekelilingmu. Badanmu sedang berbaring. Tubuhmu masih terasa mengantuk dan melayang. Kesadaranmu belum sepenuhnya kembali. Kamu melihat ke sisi kanan dan kirimu. Selang infus terlihat masih setia tertancap. Ya, kamu baru saja siuman setelah berjam-jam yang lalu dioperasi di sebuah ruangan di rumah sakit.

Advertisement

Pikiranmu mengawang ke hari-hari sebelum kamu dinyatakan menderita penyakit kronis oleh dokter. Kamu masih bisa bekerja seperti biasa. Nongkrong dengan teman-teman seperti biasa. Dan berkumpul dengan keluarga seperti biasa. Tanpa kamu sangka, hari ini kamu harus berada di atas ranjang rumah sakit. Sebuah tempat yang tidak pernah kamu bayangkan selama hidupmu.

Sempat terlintas dalam benakmu, kamu sempat mengeluh sakit di salah satu bagian tubuhmu. Namun dengan ringannya kamu menganggap bahwa ini hanyalah sakit biasa. Mungkin hanya kelelahan lalu masuk angin. Pikirmu saat itu. Untuk meringankan rasa sakit, kamu hanya mengandalkan obat warung atau apotek terdekat. Kamu tidak menganggap ini sakit yang parah.

Hingga pada suatu hari akhirnya kamu menyadari bahwa tubuhmu terasa semakin tidak berdaya. Kamu merasa sudah tidak sanggup menanggung rasa sakit yang kamu derita. Hingga akhirnya kamu memutuskan untuk pergi ke dokter. Sesuatu yang seharusnya sejak awal kamu lakukan. Sampai kemudian kamu menerima berita yang tidak mengenakkan dari dokter. Penyakit ini ternyata bukanlah penyakit biasa. Dokter angkat tangan.

Advertisement

Dokter merekomendasikanmu ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap. Di situ kamu baru tahu kalau penyakitmu sudah berada pada level yang parah. Dan jalan satu-satunya untuk mengobatinya adalah melalui tindakan operasi. Operasi? Apa itu? Satu kata yang sama sekali tidak pernah terlintas dalam hidupmu.

Dengan perasaan pasrah, kamu akhirnya harus menerima ketentuan ini. Dengan doa dan dukungan dari keluarga serta kerabat, kamu dibawa menuju ruang operasi. Kamu sesungguhnya ingin sekali menangis. Namun entah kenapa, air matamu saat itu tidak keluar.

Advertisement

Sesampainya di ruang operasi, kamu disambut dengan suhu AC yang terlampau dingin. Tubuhmu gemetar, lantas direbahkan di ranjang operasi. Ketika dokter meminta izin untuk membiusmu secara total, kamu hanya diam dengan perasaan yang tidak menentu. Rasa sakit suntikan obat bius tidak begitu terasa karena pikiranmu yang campur aduk. Hingga akhirnya pandanganmu perlahan mulai gelap dan matamu terpejam. Syaraf-syaraf di tubuhmu tidak lagi bisa merasakan sakit. Dan kamu tidak bisa melihat kalau sebentar lagi para dokter akan segera membedah tubuhmu.

Tidak semua orang diberikan pengalaman seperti yang sedang kamu rasakan sekarang. Tidak semua orang diberikan pengalaman beratnya menjalani masa-masa ini. Bahkan sampai pasca operasi pun, kamu masih belum percaya kalau kamu harus mengalami hal ini. Kamu bukannya tidak beruntung, kamu hanya sedang diuji.

Berhasilnya dirimu melewati fase ini, menandakan bahwa Tuhan menilaimu sanggup untuk melaluinya. Kamu sama sekali tidak mengeluh, kamu sama sekali tidak pernah mengumpat penyakit yang bersarang dalam tubuhmu. Kamu tahu, Tuhan ‘menitipkan’ penyakit ini kepada orang yang tepat. Yaitu kamu.

Dirimu terlalu kuat untuk dikalahkan oleh penyakit. Ketangguhanmu tidak tertandingi. Orang lain belum tentu sekuat kamu dalam menghadapi ini. Orang lain belum tentu bisa setangguh melalui fase ini. Kamu hebat! Terima kasih sudah bertahan sampai sejauh ini!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak

CLOSE