Surat Terbuka untuk Mantan yang Pernah Kuperjuangkan, Meski Ternyata Diam-diam Kau Bermain Curang di Belakang

mantan yang pernah kuperjuangkan

Hai, sudah lama kita tak saling bertegur sapa.Ingat sekali saat awal perkenalan yang terjadi di antara kita berdua. Selalu mesra malu-malu tak ingin dipisahkan oleh waktu. Saat itu bahkan 24 jam terasa begitu cepat saat kita bertemu. Rasanya ingin selalu dekat denganmu menghabiskan malam-malam syahdu. Lalu, tiap harinya memberi janji yang nantinya akan bersama untuk kita tuju. Namun, itu dulu.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, semuanya berubah. Sunyi dan hampa. Pesan yang biasa muncul darimu tak pernah ada lagi.

Saat kubertanya alasan kau semakin acuh tak acuh, hanya balasan penuh amarah dan kata-kata kasar yang terlontar. Tak ada lagi kehangatan di sana. Bahkan ketika biasanya kita bertemu sambil habiskan waktu hingga senja datang, kau selalu sibuk dengan hal lain yang bukan tentang kita. Kamu berubah. Perlahan semakin dingin dan akhirnya menjadi orang lain. Rasanya begitu sakit saat kurasa sudah saatnya kita untuk berpisah.

Kucoba memantapkan hati untuk mengatakan hal yang selama ini selalu kutakutkan. Dengan yakin tapi diiringi deraian air mata, akhirnya kuucap juga kata yang membuat kita tak lagi terikat. Kulihat raut wajahmu tak ada penyesalan atau bahkan kesedihan sedikit pun.

Sebenarnya aku sudah menduga reaksimu akan begitu. Seolah kedua mata itu sedang melihat barang yang sudah berubah menjadi sampah, tak berguna. Semua kuterima dengan hati yang lapang. Berpikir bahwa mungkin memang bukan kamu yang ditakdirkan untukku.

Meski awalnya kurasakan langit bagaikan runtuh dan hidup berubah datar, aku tetap mencoba melewatinya. Ditemani tangis yang hampir tiap malam menemani sepanjang malamku. Padahal langit sedang cerah, tapiΒ hatiku rupanya sedang hancur lebur. Meski sebagian hati berlapang dada, sebagian lainnya sulit menerima kenyataan. Masa itu adalah hal yang sangat sukar untuk dilalui.

Namun sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh ke tanah. Kamu sangat mirip dengan peribahasa itu. Tanpa diminta, alam membongkar satu persatu rahasia yang kamu simpan rapat-rapat. Yang sebelumnya belum pernah terpikir olehku akan tindakanmu yang begitu jahat.

Aku hancur berkeping-keping saat mengetahui. Merasa telah dicurangi selama ini. Tak percaya hal yang biasanya hanya ada di sinetron rupanya sedang menimpaku.Tapi kukendalikan diri ini cepat-cepat. Cukup sudah air mata yang terbuang sia-sia pagi dan malam. Dan akhirnya sebagian rasa dan putus asa yang masih tersimpan lenyap begitu saja. Aku sadar, Tuhan begitu sayang padaku. Hingga ia tak mau salah satu hambanya mendapatkan pilihan yang salah.

Mulai hari itu, aku akan teguh berdiri di atas kakiku sendiri ,eski tak ada lagi kamu di sampingku yang dulu selalu ada. Aku lelah mengingatmu, menghabiskan literan air mata untukmu, dan terus memperjuangkan cinta ini sendirian. Padahal tak ada sedetik pun kamu memikirkanku. Aku akan berhenti bodoh. Tak ada lagi drama-drama kehidupan yang melelahkan ini. Bukankah semua orang berhak mendapatkan bahagianya?

Aku tak akan lagi goyah. Aku akan lebih kuat dan lebih tangguh dari yang kamu bayangkan. Meski awal mengetahui sebuah kenyataan terasa begitu menyakitkan. Aku ingin bahagia seperti manusia-manusia di luar sana. Terima kasih telah menjadi pelajaran sekaligus guru kehidupan yang akan selalu kuingat.

Tanpa kebohonganmu mungkin tak akan lagi ada wanita kuat berhati baja berjiwa karang. Kuharap kamu membaca surat ini dan menyesal karena telah membuang permata langka di tengah samudera. Kamu hanya perlu ingat, terkadang Tuhan telah memberikan sesuatu yang terbaik untuk hambanya, hanya saja ketamakan menjadikannya lupa akan hal itu.


Kurasa sudah cukup kisah aku dan kamu di masa lalu.


Kini sudah saatnya bagiku melangkah buka lembar baru lalu melupkanmu.Kenangan indah yang sebenarnya ingin kubuang jauh-jauh,akhirnya kuurungkan. Semua kisah baik dan buruk ini akan selalu kusimpan rapi dalam relung kalbu. Kelak saat rasa sakit itu telah hilang aku kan tertawa keras-keras karena sempat bahagia denganmu meski akhirnya kita berpisah di tengah jalan.

Oh iya, aku punya sebuah pesan untuk semua orang di bumi. Jika sekarang kamu sedang menjalin hubungan dengan pasanganmu, kumohon jangan pernah mengkhianatinya. Jangan sampai akhirnya kamu menyesal karena telah menyia-nyiakan orang yang benar-benar tulus padamu demi orang baru yang mengisi hatimu. Orang yang sama tak akan pernah datang lagi karena kesempatan tak pernah datang dua kali.Hargailah cinta mereka. Bisa jadi hanya mereka satu-satunya orang yang tulus mencintaimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Yogyakarta Suka menggambar dan menulis

Editor

une femme libre