Dilema Mahasiswa Bulan suci Ramadan, Mending Belajar, Ibadah atau Malas-malasan?

Tidur memang ibadah, tapi jangan dijadikan alasan untuk malas-malasan ya!

Bulan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Bulan yang penuh keberkahan ini disambut suka cita oleh seluruh umat manusia di bumi ini khususnya  umat muslim.

Bagi umat muslim, mereka diwajibkan untuk menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu selama kurang lebih satu bulan penuh. Namun tidak hanya itu, mereka juga diwajibkan untuk memperbanyak amal ibadah karena di bulan yang penuh berkah ini semua amal ibadah akan dilipatgandakan oleh Allah SWT sehingga seluruh umat muslim berlomba-lomba untuk memperoleh pahala yang melimpah dengan melakukan hal-hal yang baik.

Bagi beberapa kalangan khususnya mahasiswa, ibadah puasa terkadang menjadi alasan bagi mereka sebagai ajang untuk bermalas-malasan dengan alasan menahan lapar dan dahaga akan menghambat aktifitas pembelajaran mereka sehingga mahasiswa cenderung memilih untuk tidur demi menjaga tenaga selama berpuasa daripada menuntut ilmu. Alasan lainnya adalah mereka juga menganggap bahwa tidur pada bulan suci ini adalah suatu ibadah serta dapat terhindar dari godaan hawa nafsu. Padahal, tugas utama seorang mahasiswa adalah untuk menjalani pendidikan sehingga mereka diwajibkan untuk menuntut ilmu setiap saat.

Hakikatnya, ibadah adalah segala bentuk ketaatan manusia kepada Sang Pencipta, yakni dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah merupakan kegiatan yang dicintai dan diridhai oleh Allah. maka dari itu, ibadah adalah segala sesuatu yang positif dan mendatangkan manfaat bagi siapapun yang menjalankan.

Belajar adalah salah satu kegiatan positif yang dimuliakan oleh Allah. Bahkan perintah pertama kali yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dalam Al-Quran adalah perintah untuk membaca. Dalam sebuah hadist shahih HR. Muslim, dikatakan bahwa "barangsiapa yang melakukan usaha untuk menuntut ilmu, maka Allah akan menganugerahkan surga baginya." Sudah jelas bahwa menuntut ilmu adalah aktifitas yang mendatangkan keuntungan di akhirat kelak ditambah lagi apabila menuntut ilmu dilakukan di bulan yang penuh berkah ini sehingga kegiatan ini wajib dilakukan tidak hanya oleh umat muslim, tapi juga seluruh umat manusia.

Selain mendatangkan manfaat di akhirat kelak, belajar juga bermanfaat bagi kehidupan di dunia. Pengetahuan dan wawasan sangatlah luas sehingga untuk menjangkaunya, diperlukan untuk mempelajari sesuatu yang baru setiap harinya. Memiliki pengetahuan yang sangat luas dapat dijadikan tameng bagi kita untuk menangkal kebodohan atau kesesatan yang akhir-akhir ini merajalela. Suatu studi mengatakan bahwa setiap kali seseorang mempelajari sesuatu yang baru, maka neuron dalam otak akan membentuk suatu jaringan baru yang mengoneksikan satu neuron dengan yang lainnya. Hal ini disebut juga neuroplasticity.

Neuroplasticity akan membantu seseorang untuk memahami sesuatu dengan lebih cepat dan lebih baik. Mempelajari sesuatu yang baru secara terus menerus juga membantu untuk meningkatkan daya ingat. Seperti otot, otak juga butuh dilatih secara rutin agar daya ingat bertambah, sehingga dapat mencegah penyakit alzheimer di usia senja kelak. yang terakhir, belajar dapat meningkatkan produktivitas kita.

Tidur memang membawa manfaat bagi manusia khususnya para mahasiswa. Namun jika tidur tersebut dilakukan di waktu, kondisi, dan durasi yang salah, maka tidur akan memberikan dampak negatif bagi mahasiswa. Salah satunya adalah menjadikan mahasiswa sebagai seorang yang tidak produktif. Padahal, mahasiswa merupakan motor penggerak bangsa yang sudah sepatutnya turut berkontribusi memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi negara kita. Jadi, mari kita memperbanyak menuntut ilmu dibanding tidur agar dapat meraih kebermanfaatan dunia dan akhirat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.