Apakah Kamu Tahu, Cinta Macam Apa yang Kamu Rasakan Sekarang?

Halo para pemburu cinta! Di artikel kali ini kita akan bahas dua jenis cinta yang berbeda. Buat kamu pemburu cinta level senior, mungkin sudah pernah merasakan dua-duanya, jadi lebih asik buat dibandingkan. Nah buat pemburu cinta level junior, ga apa-apa tetep baca aja dulu ! Lumayan kan buat referensi calon pengalaman berikutnya.

Dua jenis cinta yang akan dibahas kali ini adalah cinta yang berkobar dan membakar, sama satu lagi adalah cinta yang tenang dan membuat senang. Artikel ini tidak untuk menilai jenis mana yang lebih baik, tidak juga untuk men-judge hubungan siapapun. Lebih tepatnya, artikel ini untuk mengenali jenis hubungan kamu dan rasakan mana yang lebih nyaman. Walaupun ditulis dengan sudut pandang perempuan, buat kalian yang pria juga baca aja karena pengalaman cinta biasanya beda-beda tipis kan? Hehehe.

Yuk, kita mulai kenali dirimu, kenali cintamu!

Jenis Pertama: Cinta yang Berkobar dan Membakar

Ada masanya dulu di mana gue meletup-letup bahagia karena cinta. Bersama orang ini jantung gue berdebar-debar lebih dari biasa. Malah agak gila gue dibuatnya karena sering senyum-senyum ga karuan dan kangen berlebihan. Gak cuma itu, gue dengan rajinnya ngumpulin bahan pembicaraan untuk ketemuan nanti. Cari-cari alasan buat mulai nge-whatsapp duluan juga bukan hal yang baru lagi. Sebelum ketemu dia persiapannya rame, karena kalo salah kostum bisa berabe, lupa pake lipstick ya jangan sampe, pokoknya mesti tampil kece. Giliran udah ketemu, bawaannya salting selalu, apalagi pas mata beradu rasanya mau bilang “Eh ada pelangi di matamu!”. Oiya, Suaranya dia pasti mengandung narkoba dan zat adiktif belaka, tiap dengernya gue mati rasa.

Sepanjang saling berhadapan, rasanya gue khawatir apa di gigi ada sisa cabe bersandar, apa alis gue terlukis dengan benar, dan semoga bunyi perut lapar tidak terdengar. Kalau pas lagi ga ketemu rasanya resah, pergerakan gue gelisah, dan hatipun rasanya gundah. Ah! Mau tanya kabar tapi gengsi, menebak apa dia rindu juga sangsi. Kadang capek juga nebak-nebak, malam minggu kemarin kamu datang bawa martabak, eh minggu ini absen katanya mobil lagi rusak. Tiba saatnya bersitegang, kita sama-sama meradang, masing-masing mau jadi pemenang. Belakangan gue tahu api yang cepat tersulut, cepat pula mati dan surut.

Jenis Kedua: Cinta yang Tenang dan Membuat Senang

Sekarang ceritanya beda. Gue menemukan bentuk cinta yang lain. Entah sejak kapan. Bersama orang ini gue ga sampe meletup-letup tapi tidak juga jadi gadis tertutup. Rasa nyambung yang tidak dipaksakan tanpa ada pihak yang berusaha sendirian untuk buat percakapan atau mengada-adakan topik pembicaraan. Giliran udah ketemu, ga ada adegan sendu mendayu-dayu. Saat mata saling beradu malah buru-buru kasih tahu “Eh ada belek di matamu!” ya kan supaya dia ga malu. Oiya, suaranya dia memang masih mengandung narkoba, cuma efeknya beda, dengernya sih pake telinga eh malah hati yang berbunga-bunga :’).

Selama interaksi, gue bebas menjadi diri sendiri, perihal cabe di gigi juga tak khawatir lagi, apalagi perut lapar yang bunyi, tinggal bilang “Yuk bikin Indomie!” Kalau pas lagi ga ketemu ya biasa ajah, kangen sih ada lah, tapi kan yaudah. Mau tanya kabar ya langsung aja beraksi, kalo rindu tinggal bilang aja sih, karena kita tahu ga akan kenyang makan gengsi. Bersama dia gue terpacu menjadi lebih logis, ga melulu nangis, dan apa-apa ga dibikin dramatis. Malam minggu tak lagi perlu, boleh hari apapun kita ketemu, karena yang lebih penting itu, kehadiran kamu. Menyatakan perasaan ga perlu diulang-ulang, nanti rasanya malah hilang. Tiba saatnya bersitegang, gue jadi perempuan yang lebih tenang dan ga melulu harus jadi pemenang. Baru-baru ini gue sadar, yang tumbuh alami lebih mudah mekar bersemi.

Naaah, jadi gimana nih udah pada kenyang makan asam garam percintaan dan ga asing lagi sama dua jenis cinta di atas? Di jenis yang manapun hubungan kamu sekarang berada, intinya buatlah itu jadi menyenangkan bagi satu sama lain.

Ups tapi, kalau sekarang masih jomblo dan udah terlanjur baca artikel ini, gue saranin untuk tundukin kepala, hening sebentar, mari kita berdoa agar segera diputuskannya siklus kejombloan kamu. Semua bilang apaaa? AAMIIN!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Karena tulisan adalah rekaman pikiran dan perasaan.

3 Comments

  1. Saya merasa termotivasi kak setelah membaca artikel ini. Semoga saya punya tambatan hati juga ya kak. Aminn