Era Cashless Society: Dompet Digital Praktis dan Apa yang Perlu Kita Persiapkan

Tidak perlu lagi kita repot-repot mengeluarkan uang tunai

Orang- orang berbondong- bondong mendownload dompet digital Go- Pay. Biar kita dapat cashback 40% di kafe tempat biasa kita nongkrong, katanya. Di lain waktu, orang-  orang pergi ke minimarket untuk mengisi saldo OVO- nya. Biar kita dapat promo 60% di online shop, ujarnya.

Advertisement

Sebenarnya, apa yang sedang terjadi?

Kita, khususnya masyarakat perkotaan, sedang merasakan era cashless society. Artinya, orang- orang sedang menikmkati kemudahan bertransaksi melalui dompet digital. Tidak perlu lagi kita repot-repot mengeluarkan uang tunai, apalagi mengeluarkan uang receh. Semuanya sudah ada di aplikasi yang kita simpan di handphone kita masing- masing.

Membayar affogato di kafe, baju di distro, sampai kebutuhan sehari- hari di supermarket sudah bisa kita rasakan menggunakan dompet digital. Mungkin beberapa tahun ke depan, menyumbang uang di pernikahan teman atau tetangga bisa hanya menggunakan scan QR Code.

Advertisement

Bagi saya, dompet digital menawarkan berbagai macam kegunaan. Mengatur pengeluaran uang menjadi sangat terbantu. Terutama pengeluaran yang sifatnya sehari- hari. Pokoknya, sesuatu yang berhubungan dengan penyimpanan dan pengeluaran uang menjadi sangat mudah dilakukan.

Fenomena ini didukung oleh Bank Indonesia yang sudah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai regulasi izin dan ketentuan sebagai perusahaan dompet digital atau dompet elektronik. Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, setidaknya sudah ada 37 penyelenggara dompet elektronik yang sudah memperoleh izin dari Bank Indonesia sampai detik ini.

Advertisement

Di samping itu, kenaikan pengguna dompet digital juga bisa kita rasakan di sekitar kita. Tidak membawa dompet, tidak apa- apa. Karena, uang sudah ada di akun dompet digital yang tersimpan di handphone masing- masing. Tetapi, apakah pengeluaran uang selalu terbantu dengan adanya dompet digital?

Salah seorang teman saya beberapa bulan yang lalu resmi berlangganan Go-Pay, dompet digital milik Go-Jek. Ia rutin mengisi setidaknya seratus ribu rupiah untuk persediaannya beberapa minggu ke depan. Beberapa minggu awal, ia mulai menyadari bahwa Go-Pay sangatlah multifungsi. Dari keperluan sehari- hari hingga hiburan seperti menonton di bioskop ia rasakan. Beberapa kali ia menggunakan kesempatan cashback. Sayangnya, dengan embel- embel cashback ini, membuatnya membeli hal- hal yang bahkan tidak ia butuhkan.

Lama kelamaan, uang yang ia keluarkan tidak berbanding lurus dengan waktu. Artinya, pengeluaran yang ia lakukan tidak sesuai dengan kapan ia harus mengisi ulang Go-Pay nya. Hal membuat suatu permasalahan baru, yaitu habit atau kebiasaannya.

Terlalu sering atau malah selalu memakai kesempatan promo atau cashback bagi saya kurang tepat juga. Kita tidak pernah tahu, apabila di kemudian hari kita sewaktu- waktu butuh sesuatu, namun tidak dapat membelinya. Karena persediaan kita di dompet digital sudah digunakan untuk mendapatkan kesempatan promo tersebut.

Secara regulasi, Indonesia sudah cukup siap menghadapi era cashless society. Apalagi baru- baru ini, pemerintah Ibukota DKI Jakarta meresmikan transportasi umum MRT, yang pastinya sudah didukung dengan fitur pembayaran menggunakan dompet digital. Namun, secara habit, apakah kita sudah siap? Masih banyak orang yang tidak secara bijak menggunakan dompet digital karena termakan embel- embel promo dan cashback.

Regulasi sudah dipersiapkan. Artinya, pemerintah mendukung secara penuh masyarakat menggunakan dompet digital demi mendukung Indonesia yang lebih berkemajuan. Yang perlu dievaluasi adalah mental kita. Seberapa tinggi tingkat konsumsi kita terhadap barang maupun jasa? Jangan sampai dengan kemudahan yang diberikan dompet digital, membuat diri kita semakin malas dan boros. Seharusnya kita bisa menggunakan dompet digital secara bijak.

Jika begitu apa yang harus kita lakukan?

Yang pertama, isi dompet digital kita seperlunya saja. Gunakan dompet digital kita dengan sebaik- baiknya. Ingatlah bahwa kita menggunakan jasa dompet digital adalah untuk membantu manajemen pengeluaran keuangan pribadi kita. Tidak ada salahnya jika kita selalu mencatat pengeluaran kita di notes. Mencatat berguna sebagai pengingat sudah berapa banyak yang kita keluarkan.

Yang kedua, menggunakan kesempatan promo atau cashback bukanlah sesuatu yang salah. Kapan lagi kita bisa mendapat barang yang kita inginkan dengan harga lebih murah daripada biasanya. Gunakan kesempatan promo dan cashback pada akhir bulan. Misalnya, ketika kebutuhan kita sudah terpenuhi. Namun, masih ada sisa sedikit sebelum waktunya top up atau isi ulang. Itulah saat yang tepat dalam menggunakan kesempatan promo dan cashback.

Yang ketiga, tidak perlu kita menyimpan uang kita dibeberapa aplikasi dompet digital yang berbeda. Itu hanya akan membuat kita semakin boros. Lebih baik, gunakan dompet digital yang paling sering Anda gunakan.

Dompet digital sudah seharusnya digunakan dengan bijak dan optimal mulai dari sekarang. Jika kita sudah merasa tertata secara habit, maka, sudah bisa dikatakan, kita, sebagai masyarakat Indonesia siap menghadapi era cashless society.

Jadi, gimana? Sudah siap?

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Berhobi menonton film, menonton YouTube, dan mendengarkan podcast. Sangat menyukai karya- karya dari sutradara Hong Sang-soo. Kenal dekat dengan budaya menonton film terutama sejak bergabung di klub film mahasiswa tahun 2016.

CLOSE