Fenomena Bahasa Korea di Kalangan Para Penggemar K-Pop

Para penggemar K-Pop mempelajari bahasa Korea untuk berinteraksi dengan sang idola

K-Pop merupakan kependekan dari Korean Pop. K-Pop adalah sebuah genre musik yang diberikan untuk lagu-lagu yang dinyanyikan oleh orang Korea sedangkan orang yang menyanyikan lagu-lagu K-Pop disebut Idol. K-Pop memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dengan lagu-lagu pop diseluruh dunia bahkan musik-musik pop Amerika. Hanya saja yang membedakan K-Pop biasanya penyanyinya didominasi oleh boyband dan girlband. Di Korea Selatan memiliki banyak sekali girlband dan boyband yang sudah didebutkan dari awal 2000-an sampai sekarang sehingga tidak heran pekerjaan yang paling disenangi oleh kaum muda korea adalah sebagai penyanyi.

Advertisement

K-Popers adalah sebutan untuk penggemar musik K-Pop. Mereka sangat mengangumi idol kesukaan mereka. Biasanya K-Popers ini memiliki nama panggilan yang sudah diberikan oleh boyband atau girlband yang disukainya. Misalnya, boyband BTS (Bangtan Sonyeondan) memberikan nama panggilan ARMY untuk penggemarnya. Biasanya K-Popers juga didominasi oleh perempuan remaja. 

Seiring perkembangan dan kepopulerannya K-Pop turut membawa bahasanya ke dunia luar sehingga banyak K-Popers yang mengetahui bahasa Korea. Berawal dari mengetahui inilah para K-Popers mulai mempelajari bahasa Korea. Selain untuk bisa menyanyikan lagu favoritnya juga untuk mengetahui arti dari lagu tersebut. Bahkan para K-Popers belajar bahasa Korea agar bisa berinteraksi dengan idol favoritnya entah itu melalui media sosial atau melalui fansign yang diadakan oleh idol tersebut. Banyaknya peminat bahasa Korea memberikan peluang kepada para Sarjana Sastra Korea untuk memperoleh pundi-pundi uang.

Advertisement

Bahasa Korea sudah dituturkan sejak zaman dahulu tetapi untuk sistem penulisannya masih menggunakan sistem abjad cina. Sistem abjad cina adalah sistem penulisan yang rumit sehingga hanya keluarga raja dan bangsawan saja yang dapat membaca dan menulis dan banyak rakyat yang masih buta huruf. Raja Sejong yang saat itu menjabat percaya bahwa dengan banyaknya rakyat yang bisa baca tulis maka semakin banyak pula rakyat yang makmur. Akhirnya, pada tahun 1443 M Raja Sejong membuat 24 abjad sederhana yang terdiri dari 14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal yang dapat dipelajari langsung oleh golongan apapun. Pada masa itu, bahasa baru tersebut disebarkan melalui lagu anak-anak sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak dan orang yang tidak berpendidikan.

Kepopuleran bahasa Korea menjadikan sesama K-Popers berinteraksi menggunakan bahasa Korea. Khususnya di Indonesia, K-Popers akan menggunakan bahasa Korea sebagai bahasa penghubung antara mereka padahal bahasa Indonesia tidak kalah keren dengan bahasa Korea. Apabila K-Popers Indonesia terus menerus menggunakan bahasa korea sebagai bahasa interaksi maka bahasa Indonesia akan tergeser penggunaannya. Mempelajari bahasa lain baik untuk menambah wawasan tetapi jangan sampai bahasa ibu kita hilang begitu saja. Korea sudah bisa mempopulerkan bahasanya, bisakah Indonesia menduniakan bahasanya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE