Hatiku yang Patah Karenamu, Tidak Akan Mematahkan Doaku

Hujan yang turun jatuh berkali-kali ke bumi dengan ratusan bahkan ribuan tetesan air, mengembalikannya pada genangan rawa, sungai, danau bahkan pada lautan. Tapi air tidak pernah membenci awan dan tetap kembali padanya meski akan dijatuhkannya kembali. Aku tak pernah menyaksikan bagaimana perasaan itu tumbuh berkali-kali pada orang yang sama dan kemudian dikecewakan kembali, lagi, lagi dan lagi.

Advertisement

Seolah kucing yang katanya bernyawa sembilan aku selalu memberanikan diri untuk memberi kesempatan meski aku harus kecewa di kemudian hari, tidak sekali tapi berkali-kali. Sekuat apa lah hati perempuan, melihat tikus yang terjerat di lem saja tidak tega apalagi melihat airmata pria yang dicintainya. Luluh kembali. Terjadi berulang-ulang. Jika bisa diibaratkan cinta dan kebodohan berbeda tipis.

Logika yang biasa digunakan untuk perhitungan matematika itu seharusnya bisa menghitung luka dan bahagia, tapi semuanya luruh oleh virus bernama cinta yang melumpuhkan kerja otak kiri dan kanan secara bersamaan.

Hingga akhirnya aku berhenti pada sebuah puncak kekecewaan, membenamkan diri dalam tangisan dan menjerit berharap luka itu menguap seiring habisnya dengan airmata. Tapi tangisan hati nyatanya lebih sukar diredakan dari pada kedua mata. Bagaimana kemudian pria yang paling kau andalkan diseluruh hidupmu tiba-tiba saja membiarkan juga satu perempuan lain memeluk tubuh yang selama ini menghangatkanmu, melindungimu dari terpaan badai yang kapan saja bisa meremukan tubuh.

Advertisement


Bagaimana jika kemudian pria yang selama ini kau harapkan bisa menjadi pengganti Bapak, diam-diam menitipkan mimpinya juga pada perempuan lain untuk menjadikannya teman hidup. Bagaimana jika kemudian pria yang selama ini seolah berjuang mendapatkan hati, tapi nyatanya perjuangannya bukan hanya untuk satu perempuan. Aku berhenti percaya. Aku berhenti.


Dengan segala Maha Kuasa dan Maha Besarnya, Tuhan pastilah memiliki alasan mengapa kami dipertemukan dan menanamkan benih cinta diantara hati kami meski akhirnya harus terpisah. Semua atas segala kehendak-Nya, air hujan yang jatuh, air mata yang jatuh, pertemuan kami bahkan perasaan cinta kami yang tergulung luka.

Advertisement

Semuanya atas kehendak-Nya yang menginginkan aku menjadi lebih baik, Tuhan tidak akan kemudian memberikan goresan kelam dihati hambanya tanpa menggantinya dengan sesuatu lebih indah dan membahagiakan. Tuhan tidak akan memberikan yang diingginkan hambanya tapi memberikan yang dibutuhkan. Tuhan memisahkan demi sebuah pengganti yang lebih baik.


Tuhan Yang Maha Baik pasti tetap memelukku dalam heningnya malam diantara sujudku yang terurai air mata. Semoga kecewaku tidak dirasakan kembali oleh peremuan lainnya yang hanyut dalam janji kelabumu. Hatiku yang Patah karenamu, tidak akan mematahkan Doaku.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE