Jadi Netizen Baru di Tahun yang Baru

 

Setiap orang tentu memiliki kebebasan berpendapat dan hak untuk menyuarakan pendapat mereka. Ditambah dengan berkembangnya teknologi, pendapat / opini masyarakat dapat tersalur dengan sangat mudah baik melalui status, kolom komentar, inbox atau pun direct message.

Namun, kebebasan berpendapat yang dimiliki ini justru seringkali disalah gunakan. Netizen (warga internet) jadi cenderung sembarangan tulis apapun di sosial media. Baik itu hoax maupun hate speech yang berujung jadi cyberbullying.

Pelaku cyber-bullying dilindungi oleh anonimitas yang disediakan oleh internet. Sehingga ia dapat saja membuat akun palsu atau mengaku sebagai orang lain. Cyber-bullying membuat perilaku bullying dapat dilakukan oleh siapa saja. Bahkan orang-orang yang biasanya berdiam diri di dunia nyata pun dapat menjadi orang lain di dunia maya. Hal ini tentu saja menghawatirkan.

Bukan hanya fisik yang dikomentari, namun netizen juga ikut mengomentari kehidupan pribadi seseorang. Seperti halnya dalam memilih pasangan, pakaian yang dikenakan, lifestyle yang dijalani, hingga urusan pribadi seseorang yang sebenarnya bukan untuk konsumsi publik. Tidak heran kalau banyak Artis dan Public Figure yang mematikan kolom komentar mereka agar tidak melihat kata-kata pedas dari para netizen.

Dari data yang dihimpun tahun 2013 silam, Indonesia jadi negara pertama dengan jumlah 38 persen penyumbang kasus cyberbullying di dunia. Sebagai salah satu netizen di Indonesia, kita patut merasa malu. Harusnya masyarakat bisa mulai sadar akan sosial issue yang terjadi di negara kita sendiri.

Perilaku buruk netizen di sosial media bisa menimbulkan beberapa dampak negatif khususnya bagi korban. Seperti hoax yang disebarluaskan oleh pihak tidak bertanggung jawab bisa membuat reputasi seseorang menjadi buruk. Sama halnya dengan komentar negatif/ hate speech yang netizen tulis di sosial media. Seseorang bisa saja mengalami tekanan, stress, hingga percobaan bunuh diri.

Sebagai seorang netizen, kita suka lupa untuk menyaring kata-kata kita. Hanya karena seseorang mengunggah kehidupannya di sosial media, apakah kita berhak ikut campur dalam kehidupan mereka? Kita memang memiliki kebebasan untuk mengutarakan pikiran dan opini kita, tapi hal tersebut bukan berarti kita harus dan pantas untuk mengutarakannya. Mereka juga memiliki kebebasan untuk memilih hidup yang ingin mereka jalani. Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya sedang mereka lalui.

Dengan jumlah netizen Indonesia yang banyak, seharusnya kita memiliki power untuk speak up bagi dunia. Kita bisa memberikan contoh bagi para netizen lainnya untuk menggunakan kebebasan berpendapat dengan baik dan bijaksana. Netizen yang selalu memberikan sebuah komentar membangun dan bukan menjatuhkan.

Yuk, kita sama-sama jadi netizen baru di tahun yang baru! Netizen yang mau berpikir dua kali dan netizen yang hanya menyebar hal-hal postif bagi orang di sekeliling mereka, bukan menyebar komentar kebencian. Netizen yang berani speak up untuk melawan aksi cyber-bullying dan penyebaran berita bohong.

  1. Be Smart!

Sebagai netizen Indonesia, kita harus cerdas. Kita harus bisa menyeleksi mana berita yang bermanfaat dan mana berita yang sebenarnya tidak penting untuk jadi konsumsi publik. Netizen yang mau melakukan research sendiri untuk medukung statement/ opini yang ingin dituangkan di sosial media. Bukan hanya ikut-ikut menyebarkan berita tanpa tahu kebenarannya.

 

  1. Spread positivity!

Berbeda opini itu boleh, namun janganlah membenci. Kita tidak harus suka dengan apa yang seseorang lakukan atau dengan statement yang mereka berikan. Begitu pula dengan kita. Kita juga tidak bisa memaksa semua orang agar sependapat dengan opini kita dan malah menghasut orang lain untuk melakukan cyberbullying.

 

Berhenti jadi netizen yang hanya menyebar kebencian dan perbanyaklah komentar-komentar positif. Kita tidak pernah tahu bagaimana 1 komentar positif saja bisa sangat berpengaruh untuk hidup seseorang. Kita bisa saja menjadi salah satu alasan seseorang untuk tersenyum.

 

  1. Think Twice and Be Wise!

Sebagai netizen yang ingin memberi kritik dan saran, gunakanlah kata-kata sopan yang membangun. Bukan dengan kata-kata menjatuhkan yang mungkin bisa menyakiti perasaan orang lain. Mari kita coba untuk berpikir dua kali sebelum menuangkan opini kita. Apa yang akan kita rasakan jika kita menjadi seseorang yang menerima komentar tersebut?

 

Kita juga harus lebih bijak dalam menanggapi komentar negatif orang lain. Apalagi jika komentar-komentar tersebut hanya berasal dari akun-akun palsu/ bot. Karena dengan membalasnya, bisa saja kita malah semakin memberi mereka panggung untuk menyebar kebenciannya.

 

Ayo, jadi netizen yang cerdas dan bijak bagi dunia! Dimulai dari diri sendiri. Perubahan kecil bisa membuat perubahan yang besar.

 

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini