Janji yang Ingin Aku Jaga Meski Kau Tak Lagi di Sisi

Dulu kita berjanji untuk saling setia, dulu kita berjanji untuk selalu bersama melewati segala resah dan kesah, setiap janji yang terukir di hatiku masih semua tentang kamu. Ya, kamu, sosok yang menemukanku.

Advertisement

Pertama kali kita bertemu, jangankan sapa senyumpun tak pernah hadir di wajahku. Kau sendiri tahu sikapku yang terlihat angkuh dan galak membuatmu canggung dan menghindar, meski sebenarnya sikap seperti itu aku tunjukkan untuk melindungi diriku. Aku yang dari dulu tak percaya akan cinta dan ikatan bahkan memilih menghindar dari semua itu.

Masih terekam jelas dalam ingatanku, bagaimana ekspresimu saat pertama kali kita bertemu, meski saat itu jangankan suka, tertarikpun tidak aku denganmu. Aku yang bersikap cenderung kasar ini, yang bahkan kau sendiri bilang harusnya sebagai wanita aku lebih halus dan bijak.

Pekerjaan. Ya, pekerjaan yang membuat kita harus saling bertukar informasi meski sekedar berbasa-basi. Salahku mungkin yang menilaimu terlalu baik atau mungkin aku yang terlalu polos. Hanya dalam tiga bulan kau ucapakan kata itu, cinta. Sikapku yang terlalu polos percaya saja dengan setiap kata itu, karena mungkin ekspektasiku yang terlalu tinggi terhadapmu, bahkan berharap engkau jadi sosok imamku kelak.

Advertisement

Dari kata cinta itu meski aku tak menamai hubungan kita, kau inginkan aku berubah menjadi seperti inginmu, berpakaian layaknya gadis. Bersikap over protective, melarang setiap kebohongan. Aku percaya semua hal itu baik untukku, hingga aku tepati dan kuturuti inginmu. Ternyata tepat di depan mataku kau mendua dengan temanku, tapi aku tetap memaafkanmu. Satu tahun aku mengenalmu, sikapmu tak pernah berubah. Bermain api di depanku menjadi hobimu, dan aku tetap percaya.

kini janji itu masih aku pegang.

Advertisement

"aku akan selalu di sampingmu, tak akan meninggalkan kamu, selalu ada buat kamu."

Meski kini aku tahu engkau telah memilih seorang wanita tepat ketika kau ingin aku berjanji, masihkah aku bertahan dengan janji itu. Ya, janji itu kini masih aku pegang meski terasa sakit melihat engkau kelak bersanding dengan dia.

Bagiku, janji adalah janji yang sesederhana apapun akan tetap aku tepati.

Kini mesti 6 purnama telah terlewati tanpa dirimu, janji ini masih akan selalu ada di hatiku, untuk kamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

menuju bahagia baru

CLOSE