Jarak Antara Kita

Terkadang, kita tak pernah tahu dimana hati kita akan berlabuh.
Setelah sekian lama menjelajahi samudera, akhirnya aku menemukan sebuah pelabuhan hati.

Perahu hatiku kusandarkan kepada pelabuhan hati milik seseorang yang masih ku ingat dengan jelas bagaimana pertemuan pertama kami.

Sebuah pertemuan yang terkadang menguatkanku untuk bertahan dari jarak ribuan kilometer ini.

Advertisement

Pelabuhan hati ini memang berbeda dengan pelabuhan hati pada umumnya.
Dia adalah pelabuhan hati yang fisiknya berada jauh ribuan kilometer dari fisik ini namun hatinya selalu terasa dekat.

Pelabuhan hati ini memang tak pernah selalu ada untuk mengantarkan ke kampus atau menemani nonton atau menemani belanja, karena dia bukanlah abang gojek atau teman di kala sepi.
Dia adalah seseorang yang sedang berjuang meraih masa depan tanpa pernah merasa lelah dan mengeluh meskipun ada seribu alasan bagi dia untuk menyerah.

Dia adalah seseorang yang selalu mendukung dan mengajarkanku untuk menjadi diri sendiri sehingga ku tak perlu menggunakan sebuah topeng untuk terlihat baik. Dia pun tak pernah menggunakan sebuah topeng untuk terlihat baik dan selalu bersikap sederhana. Dia akan berkata "tidak" dan "maaf aku tak bisa" jika keadaannya memang tak memungkinkan.

Advertisement

Sayangnya, bertahan ratusan hari di antara jarak ribuan kilometer dengan kesibukan dan frekuensi pertemuan yang dapat dihitung jari, tidaklah mudah. Berjuta-juta pikiran buruk antara satu sama lain selalu datang menghampiri. Berjuta-juta alasan untuk berubah menjadi seorang yang 'over-protective' selalu datang menghasut.

Bayang-bayangan sosok lain baik yang baru ataupun bagian dari kisah lama pun mulai datang ke kehidupan dan terlihat seolah selalu ada kapanpun dibutuhkan sembari menawarkan sebuah perasaan yang seolah terasa nyaman. Namun, bukankah jodoh tidak akan kemana-mana? Bukankah seseorang yang memang pantas dipertahankan dan baik adalah seseorang yang mampu bertahan dengan semua ujian ini?

Advertisement

Sayang, apabila waktu yang tepat untukmu untuk membaca surat ini telah tiba, ijinkan aku untuk menceritakan sejuta rasa yang kurasakan tentangmu.

Bertahan di antara jarak ribuan kilometer ini memang tidak mudah. Namun, aku percaya bahwa Tuhan selalu mendengarkan semua doaku dan ceritaku tentangmu dan tentang kita.

Terimakasih sudah mengizinkan aku untuk menjadi diriku sendiri dan mengajarkanku untuk menjadi wanita yang mandiri. Tak perlu kau risau dengan semua pikiran negatifmu tentang sekuat apa seorang wanita sepertiku bertahan dari godaan lelaki lain.

Mungkin, mereka memang lebih baik darimu namun kau adalah yang terbaik bagiku dan hanya kau saja seseorang yang mampu melengkapi semua kekuranganku.

Jarak fisik antara kita memang ribuan kilometer, namun hati kita selalu bertemu dalam setiap doa kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE