[CERPEN] Kala Hujan Membawamu Kembali

Kini telah kusadari, aku jatuh cinta sedalam ini. Hingga waktu pun tak mampu menghapusnya.

Hujan di awal bulan Oktober pagi ini tidak terlalu deras, namun berhasil menyisakan hawa dingin yang mengembun di kaca jendela sebuah bangunan rumah sakit besar di kota itu. Andara sedang melakukan pemeriksaan vital pada pasiennya. Andara detail mengamati wanita lemah dihadapannya.

Advertisement

Setiap kali Andara datang untuk melakukan visite, pasien wanita itu tersenyum namun ada kecemasan di wajahnya.

Keinginan kuatnya untuk sembuh sudah sedari dulu ia sampaikan di setiap obrolan singkat mereka. Andara tahu itu demi anak semata wayangnya yang baru berusia 4 tahun, juga suami setia yang telah ia tunggu selama 8 tahun lamanya hingga bersama.

Seketika Andara kehilangan konsentrasi, matanya menerawang entah kemana. Lagi dan lagi ingatan itu menghujam perasaannya yang selama ini dipungkirinya. Di sela perbincangan singkat itu, sebuah kalimat sederhana dari pasiennya berhasil membuat Andara berpikir keras. Pasien itu tidak menyesalkan perjodohan yang dilaluinya tanpa cinta selama 8 tahun, bukan juga karena tidak memiliki anak selama pernikahan pertamanya, tapi karena ketakutannya untuk membahagiakan dirinya sendiri, mengekang keberanian mengejar cintanya sendiri.

Advertisement


Pintu ruang perawatan itu sudah tertutup, tapi Andara masih berdiri mematung disana. Pikirannya berkecamuk. Kalimat dari pasiennya seolah mantra yang mengganggu harinya selama beberapa bulan ini, juga menghujam puncak kesadarannya. Bahwa “Satu-satunya alasan untuk bertahan dari kesakitan itu hanyalah cinta.” Andara mulai merapalkannya.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE