Kamu Datang dan Pergi Sesuka Hatimu, Tanpa Bertanya Bagaimana Perasaanku

Semoga kelak nanti kamu akan mengerti tentang sikapku selama ini.

Advertisement

Terkadang aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, kamu datang dengan segudang janji yang kamu buat, hingga aku merasakan jatuh cinta yang sangat hebat. Kamu perlakukan aku sebagai wanita yang paling sempurna, dan menjadi wanita yang paling beruntung di antara wanita – wanita yang ada di sekitarmu.

Disatu sisi kebersamaan kita tidak kamu sahkan dalam ikatan pacaran. Ya, sudah cukup dekat tapi sampai detik ini kamu belum menyatakan cinta?

Padahal aku dan kamu bagaikan pasangan sejoli yang sedang di mabuk cinta jika kita bersama. Entah karena kamu belum yakin kepadaku atau ada yang salah denganku, yang pasti aku butuh kepastian hubungan dari kebersamaan kita.

Advertisement

Kita bagaikan terjebak di hubungan yang orang sering sebut itu “friendzone” dimana dua orang yang selalu bersama tapi tidak pernah bersatu. Hingga pada akhirnya aku beranikan diri untuk memulai menanyakan perihal ini, tapi yang aku dapatkan adalah sikap dinginmu.

Aku hanya ingin mengungkapkan ini untuk mu

Advertisement

"jangan pernah mencariku lagi saat kamu merasa kehilanganku

jangan pernah tanyakan lagi perasaan yang sudah aku buang jauh untuku,

jangan pernah lagi berfikir aku akan melakukan kesalahan kedua untukmu,

terimakasih karena kamu sekarang aku menjadi wanita yanglebih tegar dan kuat,

ada kamu dapatkan cinta lagi tapi tidak akan mendapatkan cinta yang sama denganku,

karena cinta yang sama tidak akan kamu dapatkan lagi."

Aku tidak pernah mengerti bagaimana harus menyikapi semua ini, semua terjadi begitu saja. Sudah satu minggu kita tidak saling menyapa, aku selalu mengirim pesan singkat kepadamu sekedar mengucapkan “selamat pagí” tapi yang aku terima hanya tanda jika pesanku sudah kamu baca tapi belum juga kamu balas sampai saat ini.

Sekarang aku mengambil keputusan yang aku anggap benar, yaitu menjauhi kamu. Keputusan yang aku kira ini cukup adil untuk kita.

Terimakasih karena pernah datang kehidupku tanpa kamu memberiku kesempatan untuk memilikimu sebagai “pacar”. Kini ku harus melanjutkan melangkah, melanjutkan masa depan, entah dengan siapa nantinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

mengejar gelar, dan mencoba menulis siapa tahu jadi penulis xixixi

CLOSE