Kamu dengan Al-Kitabmu dan Aku dengan Al-Quranku

Ketika mulai menjalani hidup denganmu semua menjadi menyenangkan dan sangat menyenangkan. Dan mungkin ini akan terus menyenangkan jika keyakinan kita tidak berbeda. Mungkin juga kita akan terus bersama selamanya sampai akhir hayat kita dan melewati hari-hari kita dengan kekonyolan penuh canda, tawa, bahkan kemarahan.

Kita mungkin tidak ditakdirkan untuk bersama. terlalu jauh perbedaan kita. ini bukan masalah status, pendidikan, atau apalah itu yang biasa terjadi. tapi perbedaan kita masalah perbedaan agama, dan mungkin ini sangat kontroversi. Kamu dilahirkan Katolik dan aku Islam. Kamu dengan Alkitabmu dan aku dengan Al-qur'anku. Kamu pergi ke gereja dan aku pergi ke Masjid. ini adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi. Tidak mungkin aku sembahyang di Gerejamu dan begitupun sebaliknya kamupun juga tidak mungkin sembahyang di Masjidku.

Ketika kita tahu kita sangat berbeda dan terlebih kita tahu bahwa hubungan kita tidak ada pandangan untuk masa depan. itu sangat sangat menyakitkan. Kita sama-sama tidak tahu bagaimana cara untuk mempersatukan hubungan kita. Aku tidak akan memaksamu untuk ikut agamaku dan begitupun sebaliknya. Agama merupakan pilihan dari hati nurani kita sendiri tanpa ada paksaan.

Mungkin salah satu diantara kita bisa saja rela berkorban meninggalkan agama kepercayaan kita, tetapi apakah keluarga kita rela? keluarga kita ikhlas? aku tidak mau menyakiti hati keluargamu ataupun keluargaku karena salah satu diantara kita meninggalkan agama kepercayaan kita. Mungkin kita bisa hidup bahagia karena kita bersatu tapi bagaimana dengan keluarga yang kita tinggalkan kepercayaannya itu? apakah mereka juga ikut bahagia? aku rasa tidak. aku tidak bisa untuk menyakiti hati orang-orang yang aku cintai aku sayangi begitupun kamu.

Walaupun itu masih menjadi kebimbangan dalam hubungan kita, tetapi pada kenyataannya sampai sekarang kita masih bisa bercanda bahkan tertawa lepas.Bisa jadi kita memang pandai berpura-pura untuk mencoba menikmati kebersamaan kita yang mungkin untuk terakhir kalinya.

Aku sangat ingin bersamamu lebih lama, lama dan lama lagi. Bahkan mungkin selamanya sampai nanti maut yang memisahkan kita. Menikmati pelukanmu, belaianmu, senyumanmu, guraumu seperti yang biasa sering kita lakukan. Aku masih belum bisa membanyangkan untuk berpisah denganmu. Aku selalu berdoa agar nantinya ada keajaiban untuk hubungan kita, agar kita tetap bersama dan bersatu untuk selamanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

3 Comments