Kamu, yang Kupikir Laki-laki Terakhir

Move on mungkin hanya orang-orang luar biasa yang dapat melakukannya. dan menemukan sosok yang baru merupakan kebahagiaan yang tak dapat di jelaskan. menemukan kamu, yang ku fikir laki-laki terakhir. berawal dari kamu yang slalu hadir disetiap komentar-komentar di status media sosial ku, membuat aku yang acuh menjadi menatapmu. aku tak ingin salah langkah, aku tak ingin menghancurkan hatiku hanya untuk sebuah status yang tak pasti. namun waktu mengubah segalanya, kamu perlahan mengalihkan perhatianku, membuat hariku berwarna membuatnya berbeda hingga tak mampu dilukiskan dengan kata-kata. sikapmu yang santun membuatku semakin terpesona.

Advertisement

Ah, amu terasa berbeda dengan yang lainnya.seiring waktu kita semakin dekat hingga tak ada hari yang ku lewati tanpamu. hingga hanya ada cerita tentangmu setiap waktu, tertawa bersamamu, menangis, semua hal ingin ku lakukan bersamamu. meski sebelumnya kita belum pernah bertatap muka hingga aku di olok-olok karna tak ada cerita lain. apa kau tahu? sebenarnya aku pun malu bahkan sangat malu akan tetapi aku tak pernah peduli akan semua hal itu.

namun semua harus berakhir tanpa ku pahami waktu itu, aku benar-benar tak memahami jalan pikiranmu. kamu tiba-tiba berubah, kamu menjauh tak ada penjelasan atas semua sikapmu.

perlahan ku coba melupakan, memikiran hal-hal buruk tentangmu agar dapat lupa namun semakin ku cari kesalahanmu aku semakin bisa memaklumi semuanya.

Advertisement

bagaimana lagi, aku benar-benar tak bisa membencimu, walau apa yang kau lakukan terkadang memang tak masuk di akal namun aku slalu bisa menerima. tak perduli lagi dengan kata-kata mereka yang mengatakan aku bodoh masih saja berfikir positif tentangmu namun aku bisa apa? hingga ku dengar penjelasan itu namun bukan dari mulutmu sendiri.

kenapa tak kau jelaskan sendiri? kanapa tak mengatakannya dari awal? kamu membuatku terbang terlalu tinggi. tapi anehnya saatku dengar semua penjelasan itu hati ini menjadi lega, seperti benar-benar mengerti seperti aku sangat memahamimu. kini ku menyadari memang seharusnya aku tak begitu, kusadari kesalahanku.

Mungkinkah kita mengulang semuanya lagi? memulai semuanya dari awal lagi dan melupakan kesalahan yang terjadi?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE