[CERPEN] Sebuah Kata Manis yang Sulit untuk Dipercaya

Kejadian itu sangat membawa dampak padaku. Aku jadi terbiasa tanpa HP setelah kejadian tersebut.

Namaku Oliver, saat ini sedang berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Palangka Raya. Kota ini sangat aman, minim tindakan kejahatan dan pencurian. Saking amannya semua orang dengan nyaman memarkirkan motornya sembarangan.dengan kuncinya tetap melekat di motor masing-masing. Anak kos seperti aku yang tidak memiliki rak sepatu juga membiarkan sepatu berserakan diteras dan tidak pernah ada yang kehilangan.

Advertisement

Namun beberapa bulan yang lalu Kota ini dilanda musibah. Listrik di kota Palangka Raya dan sekitarnya padam. Hal itu membuat banyak aktifitas terganggu. Beberapa temanku yang tidak bisa hidup tanpa sosial media setiap detik mengeluarkan umpatannya karena tidak bisa melihat aktivitas oppa-nya. 

Saking tidak tahan nya dengan kehidupan primitif banyak orang pergi ke salah satu Mall hanya untuk mengisi ulang baterai mereka. Tapi tujuanku pergi ke Mall bukan untuk mengisi ulang baterai namun untuk menumpang buang air kecil dan kalau bisa buat mandi.

Tapi sayangnya mereka sudah mengantisipasi orang-orang yang memanfaatkan situasi seperti aku. Ya.. mereka membuat blokade menuju toilet dan membuat penjagaan yang ketat di sekitaran toilet. Mereka menurunkan salah satu ras terkuat untuk menjaga toilet yaitu para emak-emak.

Advertisement

Selama 3 hari kami merasakan kehidupan masyarakat lampau dan berangsur-angsur mulai terbiasa hidup seperti zaman primitif. Dan kalau kalian pikir kesialanku sudah selesai setelah kejadian tersebut kalian salah. Kesialanku baru dimulai setelah kejadian itu.

******

Advertisement

Kejadian itu sangat membawa dampak padaku. Aku jadi terbiasa tanpa HP setelah kejadian tersebut.

******

Saat makan malam dengan temanku, aku sangat ingat meletakkan HPku di meja makan di rumah makan. Saat aku selesai membayar makanan aku ingin kembali kemeja namun aku melihat temanku sudah menunggu di parkiran. Saat itu perasaanku enggak enak namun ya sudah lah aku langsung bergegas menuju parkiran.

Ditengah jalan aku merasa ada yang janggal dan tiba-tiba aku teringat..

"HPku diamana ya?" tanyaku panik

"serius.. tadi kau bawa kah?" balas temanku.

"lupa.. mungkin aja di kosan" kami pun langsung menuju kosan dan mengobrak-abrik kos dan temanku terus menelepon ke nomorku.

"nomornya ga aktif lagi.. takut kalau tinggal di rumah makan terus diambil orang" kata temanku

Aku pun tetap positif thinking menuju rumah makan berharap HPku tinggal disitu karena persepsiku selama ini kota ini aman dan minim pencuri. Harapanku waktu itu HPku di temukan orang baik dan mengembalikannya.

Namun seperti biasa, hidup gak bisa kamu atur. HPku hilang. Bahkan di tempat yang aku anggap aman di tempat yang aku anggap gak bakalan ada yang mencuri.

Setelah kejadian itu aku langsung memberi tahu kepada orang tuaku.

"Hallo mak, HP ku hilang.. Tadi aku waktu makan aku lupa bawa HP atau engga mungkin karena uda terbiasa engga bawa HP selama tiga hari jadi kelupaan gitu.." kataku panik

"ya uda.. mungkin ini kesialan kita nak, uda gak usah terlalu dipikirkan, bulan depan ya bang mamak belikan" kata mamak ku menenangkan.

******

Setelah kejadian itu jadilah aku anak yang hidup tanpa HP. Bayangkan ada seorang anak di tengah-tengah kalian yang gak punya HP. Atau bayangkan kalau anak itu adalah kalian. Nyesek gak..

Di kampus biasa kita ngumpul-ngumpul dan ketawa bareng teman-teman namun itu hanya berlangsung beberapa puluh menit saja. Kebanyakan bakalan balik ke gawai mereka masing-masing. Kebanyakan dari mereka bakalan main game, buka FB, Twitter atau IG, atau gak Chatan ama gebetannya. Nah di saat seperti itu kau bakalan bengong sendiri, pura-pura baca buku dan mondar-mandir gak jelas ganggu orang yang gak main HP.

Kesialanku sebagai anak yang gak punya HP gak hanya sampai disitu. Zaman sekarang informasi berubah sangat cepat. Oleh karena akses informasi sangat penting bagi mahasiswa. Apalagi informasi itu mengenai jadwal kuliah yang selalu berubah-ubah dan janji konsultasi yang juga bisa berubah sewaktu-waktu. Mahasiswa dikampusku biasanya berbagi informasi via aplikasi WA.

Pernah suatu waktu aku pergi kekampus sesuai jadwal kuliah yaitu Jumat pukul 07:00 namun tidak ada siapa-siapa di kampus. Setelah satu jam akhirnya orang-orang yang kukenal akhirnya muncul dan aku bertanya tentang perkuliahan.

"Kenapa pak itu belum datang bro?" tanyaku

"Kan gak jadi masuk bro.. perkuliahan diganti jadi besok jam 3 sore.. liat lah WA"

Ooohhh

Belum lagi soal Konsultasi dengan dosen pembimbing. Biasanya mahasiswa-mahasiswa kampret yang punya HP selalu membuat grup WA khusus mereka dan berbagi informasi jadwal konsultasi di grup itu. Aku mau gabung gimana Lord.. Akibatnya aku jadi sering tidak konsultasi dan ketinggalan info-info penting lainnya.

Kejadian-kejadian seperti diatas sudah biasa bagi anak yang tidak punya HP sepertiku. Tapi lama kelamaan aku mulai resah juga karena ada beberapa orang yang mulai membully anak yang gak punya HP ini.

Tapi aku menguatkan hatiku dan bersabar. Aku pun bisa melewati hari-hariku hingga akhirnya bulan akan berganti. Dan aku pun sangat semangat dan meng-SMS mamak ku.

"Mak.. jadikan aku beli HP bulan ini"

"Bulan depan ya bang"

Ya Tuhan, kuatkan hambamu yang tidak punya HP ini

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE