Kaulah Segala yang Aku Butuhkan Dalam Hidup

"Halo tante" candaanku di ujung telepon malam itu.

"Halo juga anak ibu yang paling jelek" ucap beliau membalas candaanku.

Ya, seperti biasanya tidak pernah absen untuk selalu memastikan keadaan beliau dalam keadaan baik-baik saja meski hanya lewat suara. Tak apa, tapi itu semua sudah lebih dari cukup. Hanya satu jam saja setidaknya menghilangkan rindu akan suara ketawa beliau yang sangat menentramkan hati.

Malam itu, tidak seperti malam-malam sebelumnya, beliau mengucapkan "pulanglah besok nduk" ucapnya lirih. Seketika terdiam, memikirkan yang tidak-tidak akan mendapatkan pertanda apa. Masya Allah Bu, maaf pikiran ini tiba-tiba saja melintas di kepalaku. Hanya bisa terdiam sesaat meski harus mengalihkan pembicaraan demi untuk menghilangkan pikiran buruk.

Bu, demi anda semua akan baik-baik saja, insya Allah. Cukup berikan wejangan-wejangan yang menyejukkan itu, arahan jika aku sedikit melenceng dari jalanku dan jangan pernah sungkan memarahiku jika aku melakukan kesalahan fatal. Aku bahkan tidak pernah menyesal sedikitpun sudah dilahirkan dari rahimmu, jadi anakmu yang super duper nakal di masa kecil, yang bahkan berkali-kali sering memarahiku sewaktu masih kecil dulu, tapi aku tau bu, itu semua adalah bentuk kasih sayang dan cintamu yang tidak pernah putus. Dan lihatlah sekarang bu, mandiri sudah ku genggam, manja sudah ku lepaskan dan berkat didikan kerasmu kepadaku, terima kasih aku berhasil membuktikan bahwa menjadi manusia yang kuat itu diharuskan untuk menghadapi dunia yang keras.

Bagaimana caranya untuk membalas semua yang anda berikan padaku bu? Adakah caranya? Sebenarnya aku tidak pintar merangkai kata bu, mengucapkan langsung dari bibirku bahwa aku sangat mencintai anda. Hahaha aku malu bu. Hanya berani menyalurkannya lewat kata-kata seperti ini, lewat perbuatan dan larangan jika ibu melakukan pekerjaan yang berat. Karena aku tidak ingin ibu lelah atau persendiaan ibu sakit kembali.

Kan Ibu tahu bahwa anak gadismu ini bukan sepenuhmya perempuan feminim yang selalu mengandalkan perasaan. Yah, jika bisa aku ingin seterusnya menjadi anak bayi ibu yang selalu ibu cium setiap saat, saat aku menangis kehausan, selalu ibu manja-manja. Bisakah waktu itu diulang bu? Haha, tidak mungkin terjadi kembali, dan kini anak manjamu ini sudah dewasa, yang akan meninggalkamu suatu saat untuk hidup dengan lelaki pilihan hatinya.

Di dalam hati aku berucap syukur yang sedalam dalamnya, alhamdulillah engkau adalah segalanya untukku, engkau adalah semangatku, engkau adalah sumber kekuatanku dan engkau adalah ibuku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini