Kemajuan Teknologi atau Kemunduran Moral?

Sebuah keresahan di zaman penuh ketidakpastian

Kemunculan internet disertai berbagai macam platform media sosial membuat siapapun, dimanapun, dapat tersambung ke dalam sebuah dunia virtual dimana mereka diberikan ruang untuk eksis dan menemukan jati diri mereka tanpa harus terikat oleh aturan-aturan mengekang seperti halnya di dunia nyata, yang tidak bisa didapatkan sebelumnya. Karena alasan tersebutlah, media sosial menjadi mudah untuk dicintai masyarakat dari segala rentang usia, baik tua maupun muda.

Advertisement

Apabila ditinjau dari definisi, teknologi memiliki artian keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia Berdasarkan pengertian tersebut, tentu dapat diketahui bahwa penciptaan teknologi dimaksudkan untuk hal yang baik. Hal tersebut memanglah benar, kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya, baik dari cara berkomunikasi maupun dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun di kehidupan sekarang, nyatanya teknologi malah banyak menimbulkan permasalahan yang membuat miris, terutama bagi generasi-generasi penerus bangsa.

Media tanpa batasan

Predikat penyebaran informasi ter-up to date saat ini diduduki oleh media sosial. Hal-hal sekecil apapun bisa dengan mudah menjadi viral hanya dengan memencet tombol like dan share. Dalam hitungan detik, ribuan konten dalam bentuk teks, gambar digital, file audio, hingga berbagai bentuk konten media lainnya dari segala penjuru dunia dapat tersebar dengan begitu mudahnya ke segala kalangan.

Advertisement

Di balik kemegahan media sosial

Bagaikan pedang bermata dua, sifat dasar dari media sosial yang amat sangat terbuka tersebut dapat menjadi berbahaya apabila dalam penggunaannya kita tidak berhati-hati. Peristiwa semacam ini lebih sering terjadi kepada kalangan yang lebih muda. Mengapa demikian? Jawabannya tidak lain karena usia muda berarti pikiran yang lebih labil dan cenderung mempertahankan pendapat yang mereka anggap benar, tanpa argumen yang rasional, meskipun nyatanya pendapat itu salah. Mereka cenderung untuk mengikuti apapun yang teman sebayanya lakukan agar dianggap eksis dan tidak cupu.

Advertisement

Tindakan dan perilaku demikian banyak berujung kepada Hate Speech. Hate Speech atau Ujaran Kebencian adalah tindakan komunikasi yang dilakukan suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, atau hinaan kepada individu atau kelompok yang lain. Kata “hinaan” dalam pengertian tersebut perlu digarisbawahi, karena dapat dilihat bahwa media sosial sekarang penuh dengan pertikaian dan pergelutan yang tiada akhir, hanya karena artis idola ataupun selera musik yang berbeda, mereka dapat saling menghina kehidupan pribadi masing-masing yang sama sekali tidak ada hubungannya. Padahal merekalah calon penerus bangsa Indonesia, yang harus bersaing dengan bangsa asing untuk mempertahankan eksistensi Negara.

Mau dibawa kemana Indonesia kelak jika penerus bangsanya saja bahkan tidak dapat mencerminkan persatuan Indonesia? Apakah Indonesia siap dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0?


Ini bukanlah persoalan tentang siapa yang salah, tapi tentang siapakah yang akan  mulai memperbaiki.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE